26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Dahlan Minta Rini Jaga Profesionalitas BUMN

Joko Widodo dan Rini Sumarno (kanan).
Joko Widodo dan Rini Sumarno (kanan).

SUMUTPOS.CO – Pemerintah akhirnya menunjuk Rini Soemarno sebagai menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal tersebut otomatis ada tanggung jawab besar dalam lima tahun ke depan. Mantan Menteri BUMN periode sebelumnya, Dahlan Iskan, memberikan wejangan untuk pimpinan tim transisi tersebut.

Dia menilai, prinsip dasar yang harus dipegang oleh Menteri BUMN adalah azas keprofesionalitasan. Menurutnya, hal tersebutlah yang bisa menggenjot kinerja BUMN. “Pengganti saya harus bisa menjaga BUMN dari intervensi politik. Juga menjaga dari campur tangan pihak luar dan asing,” ujarnya saat ditemui di Lounge XXI Djakarta Teater, Minggu (26/10) malam.

Namun, dia menilai Rini mempunyai kompetensi sebagai Menteri BUMN. Pasalnya, dia pernah menjadi pimpinan salah satu perusahaan besar Indonesia. Dengan pengalaman tersebut, Rini seharusnya bisa mengerti resep untuk meningkatkan kinerja perusahaan. “Rini Soemarno kan pernah menjadi dirut Astra. Semua orang yang pernah menjadi Direktur Utama menurut saya sudah hebat,” terang pria kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951 ini.

Selain itu, dia juga memberi wejangan kepada tiga direktur utama BUMN yang diangkat menjadi menteri.” Dalam kabinet Jokowi, Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan diangkat menjadi menteri perhubungan; Direktur Utama PT Pindad Sudirman Sahid menjadi menteri ESDM; dan Direktur Utama PT Telkom Arif Yahya menjadi Menteri Pariwisata. Menurutnya, hal terebut memang sesuai dengan kompetensi mereka.

“Tiga orang dirut BUMN yang terpilih menjadi menteri bagus semua. Dan, masih ada banyak lagi yang bagus. Misalnya, Dwi Sucipto (Dirut Semen Indonesia), Sofyan Basri (Dirut BRI), Budi Sadikin (Dirut Mandiri), dan Richard Jorsh Lino (Dirut Pelindo II),” ungkapnya.

Sementara itu, Sudirman Sahid berharap bisa memperbaiki kinerja kementerian ESDM yang saat ini dikritisi. Menurutnya, tugas kementerian ESDM ke depan adalah meningkatkan transparansi pada industri sektor energi.

“ESDM harus dikelola dengan transparan dan akuntabel. Ini kunci pembangunan kementerian di era modern. Dengan menghadirkan dua hal tersebut kementerian akan hadir secara langsung di masyarakat. Di situ kementerian akan menemukan relevansinya untuk kepentingan orang banyak,” terangnya. (bil/end/jpnn/tom)

Joko Widodo dan Rini Sumarno (kanan).
Joko Widodo dan Rini Sumarno (kanan).

SUMUTPOS.CO – Pemerintah akhirnya menunjuk Rini Soemarno sebagai menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal tersebut otomatis ada tanggung jawab besar dalam lima tahun ke depan. Mantan Menteri BUMN periode sebelumnya, Dahlan Iskan, memberikan wejangan untuk pimpinan tim transisi tersebut.

Dia menilai, prinsip dasar yang harus dipegang oleh Menteri BUMN adalah azas keprofesionalitasan. Menurutnya, hal tersebutlah yang bisa menggenjot kinerja BUMN. “Pengganti saya harus bisa menjaga BUMN dari intervensi politik. Juga menjaga dari campur tangan pihak luar dan asing,” ujarnya saat ditemui di Lounge XXI Djakarta Teater, Minggu (26/10) malam.

Namun, dia menilai Rini mempunyai kompetensi sebagai Menteri BUMN. Pasalnya, dia pernah menjadi pimpinan salah satu perusahaan besar Indonesia. Dengan pengalaman tersebut, Rini seharusnya bisa mengerti resep untuk meningkatkan kinerja perusahaan. “Rini Soemarno kan pernah menjadi dirut Astra. Semua orang yang pernah menjadi Direktur Utama menurut saya sudah hebat,” terang pria kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951 ini.

Selain itu, dia juga memberi wejangan kepada tiga direktur utama BUMN yang diangkat menjadi menteri.” Dalam kabinet Jokowi, Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan diangkat menjadi menteri perhubungan; Direktur Utama PT Pindad Sudirman Sahid menjadi menteri ESDM; dan Direktur Utama PT Telkom Arif Yahya menjadi Menteri Pariwisata. Menurutnya, hal terebut memang sesuai dengan kompetensi mereka.

“Tiga orang dirut BUMN yang terpilih menjadi menteri bagus semua. Dan, masih ada banyak lagi yang bagus. Misalnya, Dwi Sucipto (Dirut Semen Indonesia), Sofyan Basri (Dirut BRI), Budi Sadikin (Dirut Mandiri), dan Richard Jorsh Lino (Dirut Pelindo II),” ungkapnya.

Sementara itu, Sudirman Sahid berharap bisa memperbaiki kinerja kementerian ESDM yang saat ini dikritisi. Menurutnya, tugas kementerian ESDM ke depan adalah meningkatkan transparansi pada industri sektor energi.

“ESDM harus dikelola dengan transparan dan akuntabel. Ini kunci pembangunan kementerian di era modern. Dengan menghadirkan dua hal tersebut kementerian akan hadir secara langsung di masyarakat. Di situ kementerian akan menemukan relevansinya untuk kepentingan orang banyak,” terangnya. (bil/end/jpnn/tom)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/