26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Esia dan Smartfren Kembangkan Jaringan Layanan 4G

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) menandatangani kerjasama untuk kolaborasi penyelenggaraan jaringan. Langkah kolaborasi ini adalah komitmen kedua operator untuk mendorong peralihan teknologi CDMA menuju layanan 4G berbasis LTE FDD.

“Kerjasama ini adalah respon cepat kami, operator CDMA, terhadap arahan pemerintah untuk mendorong “broadband society” dan “broadband economy” di seluruh Indonesia,” kata Presiden Direktur BTEL, Jastiro Abi, di Jakarta, Senin (3/11).

Kerjasama strategis ini, lanjut dia, sekaligus membuka kemungkinan untuk mengatasi perkembangan lebih lanjut teknologi CDMA yang digunakan selama ini.

“Setelah ini, pelanggan BTEL dan Smartfren bukan hanya mendapatkan layanan yang berkualitas tapi di masa mendatang dapat berkesempatan menikmati layanan 4G berbasis LTE FDD,” kata

Menurut Jastiro Abi, kerjasama BTEL dan Smartfren adalah bentuk pelaksanaan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 932/2014. Dengan Perjanjian Kolaborasi tersebut, jaringan BTEL akan digabungkandengan jaringan milik Smartfren sehingga dapat melayani pelanggan Esia. Selanjutnya, BTEL akan menyewa jaringan dari Smartfren untuk melayani pelanggan ESIA sehingga pelanggan ESIA dapat terlayani dengan jangkauan yang lebih baik.

“Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan frekuensi 800 Mhz sebagai frekuensi yang netral teknologi sehingga seluruh pelanggan Esia dan Smartfren dapat terus menikmati layanan telekomunikasi yang murah dan berkualitas tinggi yang selama ini didapatkan dari teknologi CDMA,” jelas Abi.

Dia menambahkan, selain pelanggan yang akan sangat diuntungkan adalah pemegang saham dan para stakeholders dari masing-masing, BTEL dan Smartfren.

“Kerjasama ini membuka peluang bisnis yang jauh lebih besar bagi BTEL dan Smartfren sebagai operator yang sudah diizinkan untuk menggunakan teknologi netral pada frekuensi 800 Mhz. Sehingga pemegang saham dan seluruh stakeholders mempunyai kesempatan lebih terbuka lagi untuk mengembangkan usahanya karena kami telah menemukan solusinya lewat kerjasama strategis ini,” terang Jastiro Abi.

Presiden Direktur Smartfren, Rodolfo Pantoja menyatakan Smartfren sangat yakin program penyehatan industri CDMA ini akan benar-benar berhasil dengan kerjasama kolaborasi usaha antara BTEL dan Smartfren ini.

Menurutnya, dalam Perjanjian Sewa Menyewa Jaringan, Smartfren sepakat untuk memberikan kualitas layanan yang sama dengan yang diberikan kepada pelanggan Smartfren sendiri. Dengan kerjasama kolaborasi jaringan tersebut, diyakini akan dapat meningkatkan layanan dan efisiensi serta meningkatkan kemampuan keuangan BTEL.

“Sebagai dua operator milik pengusaha nasional, kita bukan saja harus cepat dan terdepan dalam mendukung program pemerintah, tapi juga harus saling mendukung satu dengan yang lain, bersama-sama mengatasi masalah yang selama ini membatasi pertumbuhan perseroan,” ungkap Rodolfo Pantoja.

Lebih lanjut, BTEL dan Smartfren akan segera menjajaki kemungkinan pengembangan jaringan menuju layanan 4G berbasis LTE FDD guna meningkatkan kualitas dan layanan bagi para pelanggannya.

“Saat ini yang terpenting adalah kepentingan pelanggan baik ESIA maupun Smartfren terlayani dengan sebaik-baiknya. Karena kalau pelanggan senang, maka para stakeholders bahkan regulator pun akan senang dan mendukung. Baik ESIA maupun Smartfren akan tetap hadir seperti biasa namun dengan operasional yang jauh lebih efisien dan khususnya untuk pelanggan ESIA akan mendapat jangkauan lebih baik,” pungkasnya.(fas/jpnn)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) menandatangani kerjasama untuk kolaborasi penyelenggaraan jaringan. Langkah kolaborasi ini adalah komitmen kedua operator untuk mendorong peralihan teknologi CDMA menuju layanan 4G berbasis LTE FDD.

“Kerjasama ini adalah respon cepat kami, operator CDMA, terhadap arahan pemerintah untuk mendorong “broadband society” dan “broadband economy” di seluruh Indonesia,” kata Presiden Direktur BTEL, Jastiro Abi, di Jakarta, Senin (3/11).

Kerjasama strategis ini, lanjut dia, sekaligus membuka kemungkinan untuk mengatasi perkembangan lebih lanjut teknologi CDMA yang digunakan selama ini.

“Setelah ini, pelanggan BTEL dan Smartfren bukan hanya mendapatkan layanan yang berkualitas tapi di masa mendatang dapat berkesempatan menikmati layanan 4G berbasis LTE FDD,” kata

Menurut Jastiro Abi, kerjasama BTEL dan Smartfren adalah bentuk pelaksanaan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 932/2014. Dengan Perjanjian Kolaborasi tersebut, jaringan BTEL akan digabungkandengan jaringan milik Smartfren sehingga dapat melayani pelanggan Esia. Selanjutnya, BTEL akan menyewa jaringan dari Smartfren untuk melayani pelanggan ESIA sehingga pelanggan ESIA dapat terlayani dengan jangkauan yang lebih baik.

“Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan frekuensi 800 Mhz sebagai frekuensi yang netral teknologi sehingga seluruh pelanggan Esia dan Smartfren dapat terus menikmati layanan telekomunikasi yang murah dan berkualitas tinggi yang selama ini didapatkan dari teknologi CDMA,” jelas Abi.

Dia menambahkan, selain pelanggan yang akan sangat diuntungkan adalah pemegang saham dan para stakeholders dari masing-masing, BTEL dan Smartfren.

“Kerjasama ini membuka peluang bisnis yang jauh lebih besar bagi BTEL dan Smartfren sebagai operator yang sudah diizinkan untuk menggunakan teknologi netral pada frekuensi 800 Mhz. Sehingga pemegang saham dan seluruh stakeholders mempunyai kesempatan lebih terbuka lagi untuk mengembangkan usahanya karena kami telah menemukan solusinya lewat kerjasama strategis ini,” terang Jastiro Abi.

Presiden Direktur Smartfren, Rodolfo Pantoja menyatakan Smartfren sangat yakin program penyehatan industri CDMA ini akan benar-benar berhasil dengan kerjasama kolaborasi usaha antara BTEL dan Smartfren ini.

Menurutnya, dalam Perjanjian Sewa Menyewa Jaringan, Smartfren sepakat untuk memberikan kualitas layanan yang sama dengan yang diberikan kepada pelanggan Smartfren sendiri. Dengan kerjasama kolaborasi jaringan tersebut, diyakini akan dapat meningkatkan layanan dan efisiensi serta meningkatkan kemampuan keuangan BTEL.

“Sebagai dua operator milik pengusaha nasional, kita bukan saja harus cepat dan terdepan dalam mendukung program pemerintah, tapi juga harus saling mendukung satu dengan yang lain, bersama-sama mengatasi masalah yang selama ini membatasi pertumbuhan perseroan,” ungkap Rodolfo Pantoja.

Lebih lanjut, BTEL dan Smartfren akan segera menjajaki kemungkinan pengembangan jaringan menuju layanan 4G berbasis LTE FDD guna meningkatkan kualitas dan layanan bagi para pelanggannya.

“Saat ini yang terpenting adalah kepentingan pelanggan baik ESIA maupun Smartfren terlayani dengan sebaik-baiknya. Karena kalau pelanggan senang, maka para stakeholders bahkan regulator pun akan senang dan mendukung. Baik ESIA maupun Smartfren akan tetap hadir seperti biasa namun dengan operasional yang jauh lebih efisien dan khususnya untuk pelanggan ESIA akan mendapat jangkauan lebih baik,” pungkasnya.(fas/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/