26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Jerman Minat Bangun Pembangkit Tenaga Angin di Sumut

Foto: Istimewa Delegasi bisnis Jerman dipimpin Menteri Urusan Ekonomi, Tenaga Kerja dan Pelabuhan Negara Bagian Bremen, Jerman, Martin Gunthner. Mereka diterima Wakil Gubsu H T Erry Nuradi.
Foto: Istimewa
Delegasi bisnis Jerman dipimpin Menteri Urusan Ekonomi, Tenaga Kerja dan Pelabuhan Negara Bagian Bremen, Jerman, Martin Gunthner. Mereka diterima Wakil Gubsu H T Erry Nuradi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Investor dari berbagai negara yang melirik Sumatera Utara terus bertambah. Setelah Korea Selatan, Prancis, Jepang, dan Amerika Serikat, kini investor asal Jerman yang datang ke Sumut. Mereka tertarik mengembangkan pembangkit listrik energi terbarukan di Sumatera Utara.

“Bagaimana potensi bisnis sumberdaya energi bisa diperbaharui, misalnya pembangkit listrik tenaga angin?” ujar Guido Brune, anggota Dewan Bremen Landesbank, salah satu penyangga dana bagi perusahaan-perusahan Jerman, saat berkunjung ke Kantor Gubsu, Kamis (11/6). Delegasi bisnis Jerman dipimpin Menteri Urusan Ekonomi, Tenaga Kerja dan Pelabuhan Negara Bagian Bremen, Jerman, Martin Gunthner. Mereka diterima Wakil Gubsu H T Erry Nuradi.

Guido Brune adalah bankir yang perusahaannya membiayai perdagangan tembakau di Indonesia.

Hal serupa juga diungkapkan Robert Howe, Managing Director Bremenports GmbH && Co.KG yang juga menanyakan peluang pengembangan pembangkit listrik terbarukan di Sumut. “Kami memproduksi tenaga listrik tenaga angin, di mana per unit mesin dapat menghasilkan 6-8 MW,” ujar Howe.

Dia menjelaskan, Pelabuhan Bremen yang merupakan salah satu pelabuhan terbesar di dunia mempunyai pembangkit listrik tenaga angin. “Dengan tenaga diperbaharui kami menghidupi pelabuhan kami. Karena menurut kami mudah untuk membuat pelabuhan jika disuplai dari tenaga angin. Kami sangat senang memberikan konsultasi tentang kepelabuhanan dan pembangkit listrik terbarukan,” ungkap Howe.

Menanggapi hal itu, Wagubsu menjelaskan Sumut masih defisti energi listrik sehingga potensi pembangunan pembangkit listrik masih sangat potensial. ”Saat ini Sumatera Utara butuh energi 1850 MW, sementara itu ada daftar tunggu 1.000 MW, peluang untuk bangun pembangkit listrik sangat terbuka lebar,” ujar Erry.

Dia melanjutkan, saat ini energi listrik yang ada di Sumut dipasok oleh PLTA dan sebagian besar pembangkit listrik Diesel.

“Tapi diesel harganya sangat mahal, PLN sudah kurangi pemakaian diesel. Indonesia ini adalah negeri tropis, yang berpotensi besar adalah energi tenagai surya. Karena matahari bersinar sepanjang tahun setiap hari,” kata Wagubsu.

Selain tenaga surya, panas bumui, air dan ombak juga berpotensi besar di Sumut. Untuk energy tenaga angin, di pesisir pantai.

“Namun dari beberapa penelitian, angin tidak stabil, kadang-kadang kencang, kadang tidak, yang paling bagus tenaga surya dan panas bumi. Untuk panas bumi kita punya potensi 3.000 MW panas bumi. Karena di Pantai Barat Sumut Pegunungan Bukit Barisan yang punya potensi panas bumi yang cukup besar. Kami sangat sambut baik, apalagi apabila ada teknologi terbaru, energi terbarukan dari Jerman,” papar Wagubsu.

Wagubsu kemudian meminta pertemuan ini ditindaklanjuti dengan tim kecil untuk merealisasikan kerjasama dimaksud. Wagubsu menginginkan ada pilot project pembangunan pembangkit listrik terbarukan di kawasan pesisir Sumut. (rel/mea)

Foto: Istimewa Delegasi bisnis Jerman dipimpin Menteri Urusan Ekonomi, Tenaga Kerja dan Pelabuhan Negara Bagian Bremen, Jerman, Martin Gunthner. Mereka diterima Wakil Gubsu H T Erry Nuradi.
Foto: Istimewa
Delegasi bisnis Jerman dipimpin Menteri Urusan Ekonomi, Tenaga Kerja dan Pelabuhan Negara Bagian Bremen, Jerman, Martin Gunthner. Mereka diterima Wakil Gubsu H T Erry Nuradi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Investor dari berbagai negara yang melirik Sumatera Utara terus bertambah. Setelah Korea Selatan, Prancis, Jepang, dan Amerika Serikat, kini investor asal Jerman yang datang ke Sumut. Mereka tertarik mengembangkan pembangkit listrik energi terbarukan di Sumatera Utara.

“Bagaimana potensi bisnis sumberdaya energi bisa diperbaharui, misalnya pembangkit listrik tenaga angin?” ujar Guido Brune, anggota Dewan Bremen Landesbank, salah satu penyangga dana bagi perusahaan-perusahan Jerman, saat berkunjung ke Kantor Gubsu, Kamis (11/6). Delegasi bisnis Jerman dipimpin Menteri Urusan Ekonomi, Tenaga Kerja dan Pelabuhan Negara Bagian Bremen, Jerman, Martin Gunthner. Mereka diterima Wakil Gubsu H T Erry Nuradi.

Guido Brune adalah bankir yang perusahaannya membiayai perdagangan tembakau di Indonesia.

Hal serupa juga diungkapkan Robert Howe, Managing Director Bremenports GmbH && Co.KG yang juga menanyakan peluang pengembangan pembangkit listrik terbarukan di Sumut. “Kami memproduksi tenaga listrik tenaga angin, di mana per unit mesin dapat menghasilkan 6-8 MW,” ujar Howe.

Dia menjelaskan, Pelabuhan Bremen yang merupakan salah satu pelabuhan terbesar di dunia mempunyai pembangkit listrik tenaga angin. “Dengan tenaga diperbaharui kami menghidupi pelabuhan kami. Karena menurut kami mudah untuk membuat pelabuhan jika disuplai dari tenaga angin. Kami sangat senang memberikan konsultasi tentang kepelabuhanan dan pembangkit listrik terbarukan,” ungkap Howe.

Menanggapi hal itu, Wagubsu menjelaskan Sumut masih defisti energi listrik sehingga potensi pembangunan pembangkit listrik masih sangat potensial. ”Saat ini Sumatera Utara butuh energi 1850 MW, sementara itu ada daftar tunggu 1.000 MW, peluang untuk bangun pembangkit listrik sangat terbuka lebar,” ujar Erry.

Dia melanjutkan, saat ini energi listrik yang ada di Sumut dipasok oleh PLTA dan sebagian besar pembangkit listrik Diesel.

“Tapi diesel harganya sangat mahal, PLN sudah kurangi pemakaian diesel. Indonesia ini adalah negeri tropis, yang berpotensi besar adalah energi tenagai surya. Karena matahari bersinar sepanjang tahun setiap hari,” kata Wagubsu.

Selain tenaga surya, panas bumui, air dan ombak juga berpotensi besar di Sumut. Untuk energy tenaga angin, di pesisir pantai.

“Namun dari beberapa penelitian, angin tidak stabil, kadang-kadang kencang, kadang tidak, yang paling bagus tenaga surya dan panas bumi. Untuk panas bumi kita punya potensi 3.000 MW panas bumi. Karena di Pantai Barat Sumut Pegunungan Bukit Barisan yang punya potensi panas bumi yang cukup besar. Kami sangat sambut baik, apalagi apabila ada teknologi terbaru, energi terbarukan dari Jerman,” papar Wagubsu.

Wagubsu kemudian meminta pertemuan ini ditindaklanjuti dengan tim kecil untuk merealisasikan kerjasama dimaksud. Wagubsu menginginkan ada pilot project pembangunan pembangkit listrik terbarukan di kawasan pesisir Sumut. (rel/mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/