SUMUTPOS.CO- Amerika Serikat dan koalisinya melancarkan serangan udara terhadap sekelompok pemimpin kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di dekat Mosul di Irak utara, kata AS.
Serangan udara yang dilancarkan Jumat (07/11) tersebut menghancurkan sebuah konvoi kendaraan, ungkap seorang pejabat pertahanan AS, tetapi tidak bisa dikonfirmasi apakah pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi ada dalam rombongan tersebut.
Abu Bakr al-Baghdadi membuat penampilan publik yang jarang terjadi di sebuah masjid di Mosul pada bulan Juli silam.
Militan ISIS menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, namun koalisi pimpinan AS telah melancarkan ratusan serangan udara ke wilayah-wilayah tersebut sejak Agustus.
Pernyataan yang dikeluarkan Amerika Serikat mengatakan bahwa 10 truk ISIS hancur dalam serangan udara tersebut, yang “menunjukkan kami terus memberi tekananan terhadap kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS”.
Amerika Serikat, Irak dan negara-negara Barat dan Arab lainnya telah membentuk koalisi terhadap kelompok militan tersebut.
Pentagon hari Sabtu (08/11) mengumumkan akan menambah 1.500 tentara AS yang akan bergabung dengan 1.600 penasihat militer yang sudah berada di Irak. (BBC)
SUMUTPOS.CO- Amerika Serikat dan koalisinya melancarkan serangan udara terhadap sekelompok pemimpin kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di dekat Mosul di Irak utara, kata AS.
Serangan udara yang dilancarkan Jumat (07/11) tersebut menghancurkan sebuah konvoi kendaraan, ungkap seorang pejabat pertahanan AS, tetapi tidak bisa dikonfirmasi apakah pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi ada dalam rombongan tersebut.
Abu Bakr al-Baghdadi membuat penampilan publik yang jarang terjadi di sebuah masjid di Mosul pada bulan Juli silam.
Militan ISIS menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, namun koalisi pimpinan AS telah melancarkan ratusan serangan udara ke wilayah-wilayah tersebut sejak Agustus.
Pernyataan yang dikeluarkan Amerika Serikat mengatakan bahwa 10 truk ISIS hancur dalam serangan udara tersebut, yang “menunjukkan kami terus memberi tekananan terhadap kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS”.
Amerika Serikat, Irak dan negara-negara Barat dan Arab lainnya telah membentuk koalisi terhadap kelompok militan tersebut.
Pentagon hari Sabtu (08/11) mengumumkan akan menambah 1.500 tentara AS yang akan bergabung dengan 1.600 penasihat militer yang sudah berada di Irak. (BBC)