26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Vietnam Vs Indonesia: RIEDL WAS-WAS

Foto: Boy Slamet/jawa Pos Pemain Timnas Indonesia, Gonzales dan Boaz, usai   berlatih di lapangan second  My Dimh Stadium jelang menghadapi tuan rumah Vietnam 22 November nanti, Kamis (20/11/2014).
Foto: Boy Slamet/jawa Pos
Pemain Timnas Indonesia, Gonzales dan Boaz, usai berlatih di lapangan second My Dimh Stadium jelang menghadapi tuan rumah Vietnam 22 November nanti, Kamis (20/11/2014).

HANOI, SUMUTPOS.CO – Timnas Indonesia memulai perjuangan di Piala AFF 2014. Di laga perdana Pasukan Merah Putih akan melawan tim langganan juara AFF Vietnam, di My Dinh Stadium, Hanoi nanti malam.

Menjelang laga, dua pemain andalan Tim Nasional (Timnas) Indonesia yaitu Boaz Solossa dan Manahati Lestussen mengalami cedera. Kehilangan Manahati untuk posisi gelandang bertahan mungkin bisa ditutupi, tapi absennya Boaz mungkin akan mempengaruhi sedikit daya dobrak Indonesia.

Meski demikian, Pelatih Timnas Alfred Riedl tak merasa pusing. Baginya, pemain pengganti keduanya tak kalah siap. Emanuel Wanggai siap diturunkan sejak menit awal, dan penyerang lainnya seperti Samsul Arif Munip atau Cristian Gonzales yang akan menjadi pendamping Sergio van Djik sedang bergairah.

“Kondisi tim baik-baik saja,” ujar Riedl. “Sebelumnya kami dihadapkan cedera dua sampai tiga pemain andalan. Saat ini hanya Boaz Solossa dan Manahati yang mengalami cedera ringan. Tapi, mereka siap untuk pertandingan besok (hari ini),” sambungnya.

Terlepas kedua kondisi pemain, Riedl mengakui sudah mengetahui peta kekuatan The Red Jersey, julukan Vietnam. Dalam analisis pelatih asal Austria itu, Vietnam memiliki permainan cepat lewat sisi sayap, hampir tak jauh berbeda dengan Indonesia. Hanya saja, lini tengah mereka juga eksplosif.

Sebab itu, Riedl meminta pada Raphael Maitimo dan kawan-kawan untuk menghadang pergerakan Vietnam sejak lini tengah. Pertarungan lini tengah inilah yang ingin dijadikan kunci Riedl untuk mencuri poin di laga perdana. Lini pertahanan Indonesia, diakui Riedl memang belum terlalu kokoh untuk menghadapi gempuran cepat.

“Saya meminta pemain untuk konsentrasi dan menguasai lapangan tengah. Kami tak ingin Vietnam bebas melakukan tekanan. Kami tak ingin bertahan, kami ingin menyerang. Kami menghormati Vietnam tapi juga ingin meraih poin,” jelas Riedl

Pelatih Alfred Riedl tetap was-was. Apalagi Vietnam punya banyak pemain yang bagus.

Alfred Riedl mengungkapkan, para pemain harus mewaspadai pergerakan gelandang Vietnam Nguyen Van Quyet.

Van Quyet belakangan sedang memperlihatkan sinarnya. Ketika beruji coba melawan Hong Kong, Palestina, dan Malaysia, pemain bernomor punggung 10 itu turut menyumbang gol. Di laga Vietnam kontra Hong Kong dan Palestina, Riedl menyaksikan langsung permainan Vietnam.

Berkaca dari analisanya dari dua pertandingan tersebut, Riedl menilai kekuatan utama Vietnam terletak pada Van Quyet. Karena itu, Riedl mengingatkan anak asuhnya agar tidak lepas mengawasi Van Quyet.

“Kami datang ke sini untuk memperlihatkan performa terbaik, dan menang. Saya menaruh kepercayaan kepada pemain, dan kami bisa melewati fase grup, serta melangkah lebih jauh,” ungkap Riedl dikutip 24 Gio.

“Mereka (Vietnam) punya kekuatan dalam menerapkan permainan menyerang. Saya menaruh perhatian penuh kepada pemain nomor 10. Dia pemain berpostur kecil, tapi bisa menjadi sangat berbahaya dalam melakukan penyelesaian akhir,” jelasnya.

Segenap pemain Indonesia pun bergairah jelang laga ini. Semua pemain berharap mendapatkan kepercayaan bertanding sebab Indonesia sangat membutuhkan kemenangan minimal poin imbang di laga ini. Kekalahan di laga perdana akan mempersulit sebab lawan berikutnya yaitu Filipina dan Laos bukan lawan mudah.

“Kami tak ingin memikirkan yang lain. Kami hanya ingin fokus menghadapi pertandingan besok (hari ini). Kami harus berjuang sepenuh hati untuk bisa memenangkan pertandingan. Kami yakin dan akan perjuangkan itu,” ungkap Zulham.

Sementara pelatih tim nasional Vietnam, Toshiya Miura mengaku, baru kali ini mencicipi kerasnya sepakbola Asia Tenggara.

“Saya tidak akan bisa mengerti sepakbola Asia Tenggara seperti halnya Alfred Riedl. Tapi, saya pikir yang menentukan pertandingan adalah pemain, bukan pelatih. Kami punya banyak keuntungan seperti pemain yang bagus dan dukungan suporter,” tutur Miura, seperti dilansir situs kenh14.vn.

Meski baru membesut Vietnam selama 6 bulan, Miura mampu membentuk skuad yang cukup membahayakan. Sejak Juli 2014, timnya hanya kalah 1 kali dalam 6 laga ujicoba.

“Saya memiliki waktu persiapan yang cukup sehingga bisa mengenal para pemain. Mereka bisa mengimbangi latihan fisik dan taktik yang saya berikan,” tuturnya.

“Para pemain juga sangat bersemangat. Dengan sedikit keberuntungan, kami bisa berharap untuk kembali jadi juara,” tambah Miura. (abd/jpnn/net/bbs)

 

Foto: Boy Slamet/jawa Pos Pemain Timnas Indonesia, Gonzales dan Boaz, usai   berlatih di lapangan second  My Dimh Stadium jelang menghadapi tuan rumah Vietnam 22 November nanti, Kamis (20/11/2014).
Foto: Boy Slamet/jawa Pos
Pemain Timnas Indonesia, Gonzales dan Boaz, usai berlatih di lapangan second My Dimh Stadium jelang menghadapi tuan rumah Vietnam 22 November nanti, Kamis (20/11/2014).

HANOI, SUMUTPOS.CO – Timnas Indonesia memulai perjuangan di Piala AFF 2014. Di laga perdana Pasukan Merah Putih akan melawan tim langganan juara AFF Vietnam, di My Dinh Stadium, Hanoi nanti malam.

Menjelang laga, dua pemain andalan Tim Nasional (Timnas) Indonesia yaitu Boaz Solossa dan Manahati Lestussen mengalami cedera. Kehilangan Manahati untuk posisi gelandang bertahan mungkin bisa ditutupi, tapi absennya Boaz mungkin akan mempengaruhi sedikit daya dobrak Indonesia.

Meski demikian, Pelatih Timnas Alfred Riedl tak merasa pusing. Baginya, pemain pengganti keduanya tak kalah siap. Emanuel Wanggai siap diturunkan sejak menit awal, dan penyerang lainnya seperti Samsul Arif Munip atau Cristian Gonzales yang akan menjadi pendamping Sergio van Djik sedang bergairah.

“Kondisi tim baik-baik saja,” ujar Riedl. “Sebelumnya kami dihadapkan cedera dua sampai tiga pemain andalan. Saat ini hanya Boaz Solossa dan Manahati yang mengalami cedera ringan. Tapi, mereka siap untuk pertandingan besok (hari ini),” sambungnya.

Terlepas kedua kondisi pemain, Riedl mengakui sudah mengetahui peta kekuatan The Red Jersey, julukan Vietnam. Dalam analisis pelatih asal Austria itu, Vietnam memiliki permainan cepat lewat sisi sayap, hampir tak jauh berbeda dengan Indonesia. Hanya saja, lini tengah mereka juga eksplosif.

Sebab itu, Riedl meminta pada Raphael Maitimo dan kawan-kawan untuk menghadang pergerakan Vietnam sejak lini tengah. Pertarungan lini tengah inilah yang ingin dijadikan kunci Riedl untuk mencuri poin di laga perdana. Lini pertahanan Indonesia, diakui Riedl memang belum terlalu kokoh untuk menghadapi gempuran cepat.

“Saya meminta pemain untuk konsentrasi dan menguasai lapangan tengah. Kami tak ingin Vietnam bebas melakukan tekanan. Kami tak ingin bertahan, kami ingin menyerang. Kami menghormati Vietnam tapi juga ingin meraih poin,” jelas Riedl

Pelatih Alfred Riedl tetap was-was. Apalagi Vietnam punya banyak pemain yang bagus.

Alfred Riedl mengungkapkan, para pemain harus mewaspadai pergerakan gelandang Vietnam Nguyen Van Quyet.

Van Quyet belakangan sedang memperlihatkan sinarnya. Ketika beruji coba melawan Hong Kong, Palestina, dan Malaysia, pemain bernomor punggung 10 itu turut menyumbang gol. Di laga Vietnam kontra Hong Kong dan Palestina, Riedl menyaksikan langsung permainan Vietnam.

Berkaca dari analisanya dari dua pertandingan tersebut, Riedl menilai kekuatan utama Vietnam terletak pada Van Quyet. Karena itu, Riedl mengingatkan anak asuhnya agar tidak lepas mengawasi Van Quyet.

“Kami datang ke sini untuk memperlihatkan performa terbaik, dan menang. Saya menaruh kepercayaan kepada pemain, dan kami bisa melewati fase grup, serta melangkah lebih jauh,” ungkap Riedl dikutip 24 Gio.

“Mereka (Vietnam) punya kekuatan dalam menerapkan permainan menyerang. Saya menaruh perhatian penuh kepada pemain nomor 10. Dia pemain berpostur kecil, tapi bisa menjadi sangat berbahaya dalam melakukan penyelesaian akhir,” jelasnya.

Segenap pemain Indonesia pun bergairah jelang laga ini. Semua pemain berharap mendapatkan kepercayaan bertanding sebab Indonesia sangat membutuhkan kemenangan minimal poin imbang di laga ini. Kekalahan di laga perdana akan mempersulit sebab lawan berikutnya yaitu Filipina dan Laos bukan lawan mudah.

“Kami tak ingin memikirkan yang lain. Kami hanya ingin fokus menghadapi pertandingan besok (hari ini). Kami harus berjuang sepenuh hati untuk bisa memenangkan pertandingan. Kami yakin dan akan perjuangkan itu,” ungkap Zulham.

Sementara pelatih tim nasional Vietnam, Toshiya Miura mengaku, baru kali ini mencicipi kerasnya sepakbola Asia Tenggara.

“Saya tidak akan bisa mengerti sepakbola Asia Tenggara seperti halnya Alfred Riedl. Tapi, saya pikir yang menentukan pertandingan adalah pemain, bukan pelatih. Kami punya banyak keuntungan seperti pemain yang bagus dan dukungan suporter,” tutur Miura, seperti dilansir situs kenh14.vn.

Meski baru membesut Vietnam selama 6 bulan, Miura mampu membentuk skuad yang cukup membahayakan. Sejak Juli 2014, timnya hanya kalah 1 kali dalam 6 laga ujicoba.

“Saya memiliki waktu persiapan yang cukup sehingga bisa mengenal para pemain. Mereka bisa mengimbangi latihan fisik dan taktik yang saya berikan,” tuturnya.

“Para pemain juga sangat bersemangat. Dengan sedikit keberuntungan, kami bisa berharap untuk kembali jadi juara,” tambah Miura. (abd/jpnn/net/bbs)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/