SUMUTPOS.CO – Pilot-pilot pesawat tenaga surya yang sudah mencatat rekor terbang tanpa bahan bakar sedikit pun sedang bersiap melakukan upaya pertama menerbangkan pesawat itu berkeliling dunia. Mereka berencana melakukannya dalam 25 hari selama periode lima bulan.
Solar Impulse 2, atau SI-2 , tiba di Abu Dhabi masih dalam bentuk potongan-potongan. Dibuat terutama dari plastik ringan yang diperkuat kaca, pesawat itu kini sedang dirakit untuk perjalanan keliling dunianya.
SI-2 dijadwalkan terbang Maret dan kembali ke Abu Dhabi sekitar Juli.
Konsep tersebut sebelumnya telah diuji coba pendahulunya, Solar Impulse 1, pada 2012 dalam penerbangan panjang dari Eropa ke Afrika Utara dan pada 2013 menyeberangi Amerika Serikat.
Sayap-sayap SI-2 sepanjang 72 meter diselubungi lebih dari 17.000 sel surya yang dapat membangkitkan daya sebesar 52 kilowatt. Sel-sel itu juga mengisi baterai yang dapat menggerakkan empat motor listrik pesawat pada malam hari.
Pesawat dengan satu tempat duduk itu akan terbang sepanjang khatulistiwa, tempat matahari bersinar paling kuat, dan mendarat hanya setiap beberapa hari. Dua pilot akan bergantian mengendalikan pesawat dalam pemberhentian-pemberhentian tersebut.
Salah satu penggagas proyek tersebut, Bertrand Piccard, yang juga merupakan salah satu dari dua pilot, mengatakan penerbangan itu akan memerlukan daya tahan yang sangat tinggi.
“Kami juga melakukan persiapan psikologis untuk pilot dan timnya, karena secara teknologi OK, tapi pilot perlu bertahan dalam penerbangan berdurasi sangat panjang. Satu pilot ada di pesawat selama lima hari dan lima malam. Banyak tekanan dan stress untuk semua orang,” ujarnya.
Mitra Piccard dan pilot satu lagi, Andre Borschberg mengatakan, meski SI2 dapat terbang dengan otopilot, mereka berencana hanya beristirahat atau tidur selama 20 menit saja sekali waktu.
“Berapa banyak waktu istirahat yang dapat diambil per malam, sulit dikatakan. Kami telah berlatih dalam simulator untuk beristirahat enam sampai delapan kali setiap 24 jam, atau tidur sekitar dua jam setiap 24 jam, yang memang hanya sebentar,” ujar Borschberg.
Piccard mengatakan tujuan proyek ini adalah untuk menunjukkan manfaat-manfaat sumber-sumber energi terbarukan dan teknologi bersih.
​“Jika pesawat dapat terbang tanpa bahan bakar ke seluruh dunia, bayangkan bagaimana tenaga itu dapat dipakai di manapun?” tanyanya. (VOA)