MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sumatera Utara betul-betul dimanfaatkan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Perusahaan yang berada di lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Simalungun itu pun langsung pamer aksi dengan beroperasi hari ini.
“Unilever memulai beroperasi besok (hari ini, Red) dengan melakukan pengolahan bahan baku. Sebelumnya Unilever belum beroperasi. Rencananya Pak Jokowi akan melihatnya,” ujar Manajer Kawasan Sei Mangkei, Deni Mulyawan yang dihubungi wartawan Sumut Pos melalui telepon selulernya, Senin malam (26/1).
Deny berharap, dengan kedatangan Jokowi dan kesiapan Sei Mangkei, akan menarik lebih banyak investor nantinya. Unilever masih menjadi satu-satunya investor swasta yang menempati kawasan Sei Mangkei di lahan seluas 18 hektar. Sedangkan beberapa perusahaan lainnya akan menyusul karena tertarik dengan kawasan Sei Mangkei yang akan terigrasi menjadi kawasan ekonomi. “Bakal menyusul pabrik pupuk milik swasta nantinya. Sedangkan PT Perkebunan III akan membangun minyak goreng berkapasitas 600 ribu ton per tahun,” paparnya.
Adapun pasokan listrik untuk beroperasinya pabrik Unilever, lanjut Deni, bekerja sama dengan PT PLN yang sudah dimulai baru-baru ini dengan pasokan daya 2,18 Mega Watt (MW). “Rencananya di pertengahan Febuari 2015 ini ada tambahan daya listrik dari PT Harkat Sejahtera. PT Harkat tengah memproses pemasangan jaringan untuk mencukupi kebutuhan pasokan listrik di dalam kawasan KEK Sei Mangkei,” bilangnya.
Selanjutnya, kata Deni, akan ada penambahan daya listrik selanjutnya sebesar 100 MW yang akan bekerjasama dengan Pertamina dan Pertagas. “ Ini rencana yang akan menyusul untuk menyokong penyediaan daya listrik untuk pabrik lainnya di Sei Mangkei. Pertagas sendiri sudah melihat dan mengkaji lokasinya,” tambahnya.
Dipaparkannya, Sei Mangkei berada di lahan milik PTPN III seluas 16.000 hektar. Untuk luas KEK sendiri adalah seluas 2.002 hektar. Sebesar 1.400 hektar akan diperuntukkan bagi industri, sesisanya akan digunakan untuk pembangunan hunian. “Saat ini lahan tahap pertama yang baru digunakan ada 120 hektar,” bilangnya. (ila/prn/sih/sam/ian/rbb)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sumatera Utara betul-betul dimanfaatkan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Perusahaan yang berada di lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Simalungun itu pun langsung pamer aksi dengan beroperasi hari ini.
“Unilever memulai beroperasi besok (hari ini, Red) dengan melakukan pengolahan bahan baku. Sebelumnya Unilever belum beroperasi. Rencananya Pak Jokowi akan melihatnya,” ujar Manajer Kawasan Sei Mangkei, Deni Mulyawan yang dihubungi wartawan Sumut Pos melalui telepon selulernya, Senin malam (26/1).
Deny berharap, dengan kedatangan Jokowi dan kesiapan Sei Mangkei, akan menarik lebih banyak investor nantinya. Unilever masih menjadi satu-satunya investor swasta yang menempati kawasan Sei Mangkei di lahan seluas 18 hektar. Sedangkan beberapa perusahaan lainnya akan menyusul karena tertarik dengan kawasan Sei Mangkei yang akan terigrasi menjadi kawasan ekonomi. “Bakal menyusul pabrik pupuk milik swasta nantinya. Sedangkan PT Perkebunan III akan membangun minyak goreng berkapasitas 600 ribu ton per tahun,” paparnya.
Adapun pasokan listrik untuk beroperasinya pabrik Unilever, lanjut Deni, bekerja sama dengan PT PLN yang sudah dimulai baru-baru ini dengan pasokan daya 2,18 Mega Watt (MW). “Rencananya di pertengahan Febuari 2015 ini ada tambahan daya listrik dari PT Harkat Sejahtera. PT Harkat tengah memproses pemasangan jaringan untuk mencukupi kebutuhan pasokan listrik di dalam kawasan KEK Sei Mangkei,” bilangnya.
Selanjutnya, kata Deni, akan ada penambahan daya listrik selanjutnya sebesar 100 MW yang akan bekerjasama dengan Pertamina dan Pertagas. “ Ini rencana yang akan menyusul untuk menyokong penyediaan daya listrik untuk pabrik lainnya di Sei Mangkei. Pertagas sendiri sudah melihat dan mengkaji lokasinya,” tambahnya.
Dipaparkannya, Sei Mangkei berada di lahan milik PTPN III seluas 16.000 hektar. Untuk luas KEK sendiri adalah seluas 2.002 hektar. Sebesar 1.400 hektar akan diperuntukkan bagi industri, sesisanya akan digunakan untuk pembangunan hunian. “Saat ini lahan tahap pertama yang baru digunakan ada 120 hektar,” bilangnya. (ila/prn/sih/sam/ian/rbb)