26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Honorer Dishub Muntah Darah Digebuki

MEDAN BARU, SUMUTPOS.CO- Tua Gultom (23) honorer Dinas Perhubungan (Dishub) Tanjutbalai muntah darah setelah dihajar puluhan pemuda di Hotel Limbo, Jalan Gatot Subroto, Medan Petisah, Sabtu (7/2) sore sekira pukul 17.00 WIB. Penyiksaan yang dialami Tua Gultom itu terjadi, setelah dia dituduh masuk tanpa izin mencium seorang wanita tuna susila di dalam kamar hotel. “Adik saya dituduh masuk dalam kamar dan mencium perempuan tak beres itu,” kata kakak Tua, Santa Gultom saat di temui di Polsek Medan Baru, Minggu (8/2) siang sekira pukul 12.00 WIB.

Diterangkannnya lagi, Tua datang dari Tanjungbalai bersama temannya sesama anggota Dishub. Mereka bertujuan hendak melayat teman mereka yang meninggal di Tanjungbalai dan disemayamkan di rumahnya Jalan Ayahanda, Medan Petisah. “Semalam mereka sampai. Karena malam, temannya itu pun mengajak adik saya menginap di Limbo,” sebut wanita yang tinggal di Perumnas Mandala, Percut Seituan, Deliserdang itu.

Masih kata wanita bertubuh gempal itu, setelah menyiksa adiknya, WTS dan beberapa pemuda setempat sempat meminta uang Rp500 ribu kepada adiknya, dengan alasan agar tidak dilaporkan ke polisi, atas tuduhan percobaan pemerkosaan.

“Saya tidak terima diperas seperti itu. Adik saya tidak memperkosa seperti yang mereka tuduh itu. Adik saya memang sedikit ada kurang-kurangnya, tapi takkan seperti itu juga,” terang boru Gultom kepada Posmetro.

Setelah membawa ke Polsek Medan Baru, kedua belah pihak akhirnya mengambil jalan berdamai. “Sudahlah bang. Sudah damai kami. Adik saya dilaporkan sebagai terduga pelaku pemerkosaan, sedangkan yang menyiksa adik saya tidak kelihatan lagi,” ujarnya.

Kanit Reskrim Iptu Oscar Setjo  dikonfirmasi malah mengatakan, kedua belah pihak tidak ada melapor dan memilih berdamai. (mag-2/smg/azw)

MEDAN BARU, SUMUTPOS.CO- Tua Gultom (23) honorer Dinas Perhubungan (Dishub) Tanjutbalai muntah darah setelah dihajar puluhan pemuda di Hotel Limbo, Jalan Gatot Subroto, Medan Petisah, Sabtu (7/2) sore sekira pukul 17.00 WIB. Penyiksaan yang dialami Tua Gultom itu terjadi, setelah dia dituduh masuk tanpa izin mencium seorang wanita tuna susila di dalam kamar hotel. “Adik saya dituduh masuk dalam kamar dan mencium perempuan tak beres itu,” kata kakak Tua, Santa Gultom saat di temui di Polsek Medan Baru, Minggu (8/2) siang sekira pukul 12.00 WIB.

Diterangkannnya lagi, Tua datang dari Tanjungbalai bersama temannya sesama anggota Dishub. Mereka bertujuan hendak melayat teman mereka yang meninggal di Tanjungbalai dan disemayamkan di rumahnya Jalan Ayahanda, Medan Petisah. “Semalam mereka sampai. Karena malam, temannya itu pun mengajak adik saya menginap di Limbo,” sebut wanita yang tinggal di Perumnas Mandala, Percut Seituan, Deliserdang itu.

Masih kata wanita bertubuh gempal itu, setelah menyiksa adiknya, WTS dan beberapa pemuda setempat sempat meminta uang Rp500 ribu kepada adiknya, dengan alasan agar tidak dilaporkan ke polisi, atas tuduhan percobaan pemerkosaan.

“Saya tidak terima diperas seperti itu. Adik saya tidak memperkosa seperti yang mereka tuduh itu. Adik saya memang sedikit ada kurang-kurangnya, tapi takkan seperti itu juga,” terang boru Gultom kepada Posmetro.

Setelah membawa ke Polsek Medan Baru, kedua belah pihak akhirnya mengambil jalan berdamai. “Sudahlah bang. Sudah damai kami. Adik saya dilaporkan sebagai terduga pelaku pemerkosaan, sedangkan yang menyiksa adik saya tidak kelihatan lagi,” ujarnya.

Kanit Reskrim Iptu Oscar Setjo  dikonfirmasi malah mengatakan, kedua belah pihak tidak ada melapor dan memilih berdamai. (mag-2/smg/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/