JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Komisi V DPR, Fary Djemy Francis mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura II, terkait delay berantai maskapai Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Dari informasi yang disampaikan mereka ke komisi V, diketahui bahwa delay disebabkan rusaknya enam pesawat dua hari berturut-turut.
“Kita minta kronologis penundaan itu, sementata ini kami dapat informasi bahwa tanggal 17 Februari ada tiga pesawat yang rusak dan mengganggu sekitar 70 rute penerbangan Lion Air,” kata Fary dalam konferensi pers di gedung DPR, Jakarta, Jumat (20/2).
Nah, kerusakan kembali terjadi pada 18 Februari terhadap tiga pesawat lagi. Sehingga total ada enam unit pesawat Lion Air yang mengalami kerusakan dengan jumlah penerbangan yang terganggu secara nasional sebanyak 140 rute.
“Kami sudah meminta dilakukan langkah-langkah penanganan menangani penumpang. Salah satu yang ditempuh oleh AP II adalah memberikan talangan khusus bagi penumpang supaya ada refund tiket,” jelasnya.
Kemudian, AP II juga membantu memfasilitasi supaya penumpang yang ingin tetap terbang dicarikan maskapai lain. Hingga Jumat (20/2) sudah ada Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air yang bersedia membantu melayani penumpang Lion.
Politikus Gerindra ini juga menerima informasi terbaru dari Bandara Soetta, seperti terminal IB yang sempat tegang karena penumpang melakukan pemblokiran jalan. Sehingga untuk pengamanan sudah dibantu oleh TNI/Polri. (fat/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Komisi V DPR, Fary Djemy Francis mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura II, terkait delay berantai maskapai Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Dari informasi yang disampaikan mereka ke komisi V, diketahui bahwa delay disebabkan rusaknya enam pesawat dua hari berturut-turut.
“Kita minta kronologis penundaan itu, sementata ini kami dapat informasi bahwa tanggal 17 Februari ada tiga pesawat yang rusak dan mengganggu sekitar 70 rute penerbangan Lion Air,” kata Fary dalam konferensi pers di gedung DPR, Jakarta, Jumat (20/2).
Nah, kerusakan kembali terjadi pada 18 Februari terhadap tiga pesawat lagi. Sehingga total ada enam unit pesawat Lion Air yang mengalami kerusakan dengan jumlah penerbangan yang terganggu secara nasional sebanyak 140 rute.
“Kami sudah meminta dilakukan langkah-langkah penanganan menangani penumpang. Salah satu yang ditempuh oleh AP II adalah memberikan talangan khusus bagi penumpang supaya ada refund tiket,” jelasnya.
Kemudian, AP II juga membantu memfasilitasi supaya penumpang yang ingin tetap terbang dicarikan maskapai lain. Hingga Jumat (20/2) sudah ada Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air yang bersedia membantu melayani penumpang Lion.
Politikus Gerindra ini juga menerima informasi terbaru dari Bandara Soetta, seperti terminal IB yang sempat tegang karena penumpang melakukan pemblokiran jalan. Sehingga untuk pengamanan sudah dibantu oleh TNI/Polri. (fat/jpnn)