MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejatinya pada pencalonan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) 2013 lalu, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) merupakan pendukung Tengku Erry Nuradi hingga akhirnya berhasil mendampingi Gatot Pujo Nugroho sebagai gubernurnya. Namun pilihan Erry justru jatuh kepada Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang baru saja berdiri saat itu.
Meskipun belum menjadi partai yang punya kursi di legislatif, namun partai pimpinan Surya Paloh itu sudah mendukung pencalonan mantan Bupati Sedang Bedagai tersebut.
Tetapi ternyata, sebelum Pemilu Legislatif digelar, seorang pengurus DPD Hanura Sumut yang tidak ingin namanya ditulis mengatakan, tawaran kepada Tengku Erry untuk menjadi pimpinan partai tingkat provinsi sudah diberikan seiring hasil pilgub yang memenangkan pasangan Gatot-Tengku Erry (GanTeng).
Tetapi kala itu, tawaran ditolak Erry, dengan alasan masih ingin konsentrasi membantu tugas Gubernur. Karena itu, pihaknya tidak mengetahui apa alasan adik kandung almarhum HT Rizal Nurdin itu menerima tawaran dari Nasdem. Dugaannya, hal itu pertimbangan Erry secara personal.
”Jadi meskipun tidak dipilih, Hanura tidak mempersoalkan. Namanya juga waktu itu (Tengku Erry) masih mencari-cari kan,” ujar kader tersebut kepada Sumut Pos, Rabu (25/2).
Ketua fraksi Hanura DPRD Sumut Aduhot saat dimintai pendapat soal itu, enggan berkomentar. Ia yang juga disebut sebagai Sekretaris DPD Hanura Sumut saat ini, hanya menyampaikan dirinya tidak bisa memberikan tanggapan karena ada kesibukan lain. (bal/rbb)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejatinya pada pencalonan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) 2013 lalu, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) merupakan pendukung Tengku Erry Nuradi hingga akhirnya berhasil mendampingi Gatot Pujo Nugroho sebagai gubernurnya. Namun pilihan Erry justru jatuh kepada Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang baru saja berdiri saat itu.
Meskipun belum menjadi partai yang punya kursi di legislatif, namun partai pimpinan Surya Paloh itu sudah mendukung pencalonan mantan Bupati Sedang Bedagai tersebut.
Tetapi ternyata, sebelum Pemilu Legislatif digelar, seorang pengurus DPD Hanura Sumut yang tidak ingin namanya ditulis mengatakan, tawaran kepada Tengku Erry untuk menjadi pimpinan partai tingkat provinsi sudah diberikan seiring hasil pilgub yang memenangkan pasangan Gatot-Tengku Erry (GanTeng).
Tetapi kala itu, tawaran ditolak Erry, dengan alasan masih ingin konsentrasi membantu tugas Gubernur. Karena itu, pihaknya tidak mengetahui apa alasan adik kandung almarhum HT Rizal Nurdin itu menerima tawaran dari Nasdem. Dugaannya, hal itu pertimbangan Erry secara personal.
”Jadi meskipun tidak dipilih, Hanura tidak mempersoalkan. Namanya juga waktu itu (Tengku Erry) masih mencari-cari kan,” ujar kader tersebut kepada Sumut Pos, Rabu (25/2).
Ketua fraksi Hanura DPRD Sumut Aduhot saat dimintai pendapat soal itu, enggan berkomentar. Ia yang juga disebut sebagai Sekretaris DPD Hanura Sumut saat ini, hanya menyampaikan dirinya tidak bisa memberikan tanggapan karena ada kesibukan lain. (bal/rbb)