26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Menkominfo: Lebih Mudah Deteksi Situs Porno Daripada Situs Terorisme

ISIS. Foto: reuters
ISIS. Foto: reuters

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menkominfo Rudiantara mengaku tidak mudah untuk mendeteksi situs-situs tentang radikalisme yang sudah menyebar di dunia maya. Menurutnya, lebih mudah mendeteksi tersebarnya situs porno.

“Kalau pornografi kan di negara lain tujuannya komersil jadi mudah dikenali. Indonesia punya engine searching setiap saat otomatis bekerjasama dengan Nawala untuk deteksi itu. Misalnya deteksi dengan keyword misalnya xxx ataupun porn. Setiap saat itu bisa di search. Tapi kalau teroris situsnya enggak pakai www.terorisme apa gitu. Jadi harus teliti,” ujar Rudiantara di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (24/3).

Oleh karena kesulitan mendeteksi situs radikalisme maka Rudi meminta masyarakat untuk turut berpartisipasi membuat pengaduan jika menemukan situs-situs tersebut di dunia maya.

Masyarakat dapat melaporkan itu ke alamat email aduankonten@mail.kominfo.go.id. Atau, sambungnya, mengakses aplikasi pengaduan di portal resmi Kemenkominfo.

Selain itu, kata Rudi, pihaknya juga bekerjasama dengan BNPT dan penegak hukum untuk memantau dunia maya.

Selama belum ada perppu untuk menangkal pergerakan radikalisme terkait ISIS, Rudi mengaku pihaknya tetap bekerja sendiri untuk membersihkan penyebaran ajaran-ajaran tersebut dari dunia maya.

“Kami blok situsnya karena kami menangani yang berkaitan dengan media online. Kemudian penerusannya ditangkap atau apa itu urusannya penegak hukum,” tandas Rudi. (flo/jpnn)

ISIS. Foto: reuters
ISIS. Foto: reuters

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menkominfo Rudiantara mengaku tidak mudah untuk mendeteksi situs-situs tentang radikalisme yang sudah menyebar di dunia maya. Menurutnya, lebih mudah mendeteksi tersebarnya situs porno.

“Kalau pornografi kan di negara lain tujuannya komersil jadi mudah dikenali. Indonesia punya engine searching setiap saat otomatis bekerjasama dengan Nawala untuk deteksi itu. Misalnya deteksi dengan keyword misalnya xxx ataupun porn. Setiap saat itu bisa di search. Tapi kalau teroris situsnya enggak pakai www.terorisme apa gitu. Jadi harus teliti,” ujar Rudiantara di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (24/3).

Oleh karena kesulitan mendeteksi situs radikalisme maka Rudi meminta masyarakat untuk turut berpartisipasi membuat pengaduan jika menemukan situs-situs tersebut di dunia maya.

Masyarakat dapat melaporkan itu ke alamat email aduankonten@mail.kominfo.go.id. Atau, sambungnya, mengakses aplikasi pengaduan di portal resmi Kemenkominfo.

Selain itu, kata Rudi, pihaknya juga bekerjasama dengan BNPT dan penegak hukum untuk memantau dunia maya.

Selama belum ada perppu untuk menangkal pergerakan radikalisme terkait ISIS, Rudi mengaku pihaknya tetap bekerja sendiri untuk membersihkan penyebaran ajaran-ajaran tersebut dari dunia maya.

“Kami blok situsnya karena kami menangani yang berkaitan dengan media online. Kemudian penerusannya ditangkap atau apa itu urusannya penegak hukum,” tandas Rudi. (flo/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/