JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo dikabarkan telah menggelar pertemuan dengan para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Hebat (KIH) untuk membahas evaluasi kinerja kabinet pada Minggu malam (5/4).
Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella membenarkan adanya pertemuan tersebut. Namun, dia tidak membuka isi pertemuan secara gamblang. Termasuk, terkait adanya kesepakatan mengenai reshuffle.
“Sebab, belum ada pembicaraan reshuffle,” ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (7/4).
Dia menegaskan, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden. “Jika memang ada menteri yang kinerjanya minus, maka tak menutup kemungkinan bakal di-reshuffle alias dilengserkan,” paparnya.
Anggota komisi III DPR itu dapat mekmalumi jika kinerja para menteri Kabinet Kerja dianggap kurang maksimal. Sebab, sekitar 98 persen menteri di pemerintahan adalah muka baru dan hanya ada tiga menteri yang berpengalaman.
Sementara itu, Menkum HAM Yasonna Laoly yang termasuk disorot kinerjanya karena kebijakan dalam menyelesaikan dualisme kepengurusan parpol menampik adanya kabar reshuffle. “Jusuf Kalla (wapres) juga bilang tidak ada,” ungkapnya.
Ketika ditanya kesiapannya jika di-reshuffle, Yasonna hanya tersenyum. “Lihat saja senyum saya, sudah mantap kali kan?” tandasnya. (Rehdian/fal)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo dikabarkan telah menggelar pertemuan dengan para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Hebat (KIH) untuk membahas evaluasi kinerja kabinet pada Minggu malam (5/4).
Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella membenarkan adanya pertemuan tersebut. Namun, dia tidak membuka isi pertemuan secara gamblang. Termasuk, terkait adanya kesepakatan mengenai reshuffle.
“Sebab, belum ada pembicaraan reshuffle,” ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (7/4).
Dia menegaskan, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden. “Jika memang ada menteri yang kinerjanya minus, maka tak menutup kemungkinan bakal di-reshuffle alias dilengserkan,” paparnya.
Anggota komisi III DPR itu dapat mekmalumi jika kinerja para menteri Kabinet Kerja dianggap kurang maksimal. Sebab, sekitar 98 persen menteri di pemerintahan adalah muka baru dan hanya ada tiga menteri yang berpengalaman.
Sementara itu, Menkum HAM Yasonna Laoly yang termasuk disorot kinerjanya karena kebijakan dalam menyelesaikan dualisme kepengurusan parpol menampik adanya kabar reshuffle. “Jusuf Kalla (wapres) juga bilang tidak ada,” ungkapnya.
Ketika ditanya kesiapannya jika di-reshuffle, Yasonna hanya tersenyum. “Lihat saja senyum saya, sudah mantap kali kan?” tandasnya. (Rehdian/fal)