Asisten Deputi Penguatan Kelembagaan Komisi AIDS Nasional Halik Sidik juga memastikan bahwa kabar itu hoax. ”Kalau disebut pembalut bisa sebarkan HIV itu sudah pasti hoax. Tapi kalau menyebarkan penyakit lain wallahu a’lam,” ujarnya.
Menurut Halik, penularan HIV sangat terbatas pada hubungan seks tanpa pengaman, penggunaan alat suntik bersama (alat suntik tidak steril), serta transmisi perinatal (dari ibu yang mengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya). Dia berterima kasih karena Jawa Pos berkali-kali mengklarifikasi hoax-hoax mengenai penyebaran HIV.
Selama ini masyarakat memang sering menjadi korban hoax terkait penyebaran HIV. Para penyebar hoax dengan mudah merangkai cerita fiktif. Dalam catatan Jawa Pos, hoax mengenai penyebaran HIV antara lain melalui jarum yang ditempatkan di kursi bioskop. Lalu, ada juga virus yang disebarkan pabrik makanan kaleng dari Thailand. Termasuk lewat pakaian bekas dan trompet tahun baru.
Berdasar penelusuran Jawa Pos, sosok Nandang yang disebut dalam pesan itu memang ada. Dia memberikan klarifikasi, tapi tetap merasa virus yang diselipkan pada pembalut mungkin saja dilakukan Israel. Dia menganalogikan semuanya mungkin terjadi.
”Dulu kita menganggap mustahil saluran HP atau mik tanpa kabel. Mustahil bisa live telepon dan wawancara TV. Tapi, yang mustahil itu kita nikmati saat ini,” beber pria yang di akhir klarifikasinya memajang promosi sebuah produk pembalut tersebut. (eko/gun/c9/fat/jpg)
Asisten Deputi Penguatan Kelembagaan Komisi AIDS Nasional Halik Sidik juga memastikan bahwa kabar itu hoax. ”Kalau disebut pembalut bisa sebarkan HIV itu sudah pasti hoax. Tapi kalau menyebarkan penyakit lain wallahu a’lam,” ujarnya.
Menurut Halik, penularan HIV sangat terbatas pada hubungan seks tanpa pengaman, penggunaan alat suntik bersama (alat suntik tidak steril), serta transmisi perinatal (dari ibu yang mengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya). Dia berterima kasih karena Jawa Pos berkali-kali mengklarifikasi hoax-hoax mengenai penyebaran HIV.
Selama ini masyarakat memang sering menjadi korban hoax terkait penyebaran HIV. Para penyebar hoax dengan mudah merangkai cerita fiktif. Dalam catatan Jawa Pos, hoax mengenai penyebaran HIV antara lain melalui jarum yang ditempatkan di kursi bioskop. Lalu, ada juga virus yang disebarkan pabrik makanan kaleng dari Thailand. Termasuk lewat pakaian bekas dan trompet tahun baru.
Berdasar penelusuran Jawa Pos, sosok Nandang yang disebut dalam pesan itu memang ada. Dia memberikan klarifikasi, tapi tetap merasa virus yang diselipkan pada pembalut mungkin saja dilakukan Israel. Dia menganalogikan semuanya mungkin terjadi.
”Dulu kita menganggap mustahil saluran HP atau mik tanpa kabel. Mustahil bisa live telepon dan wawancara TV. Tapi, yang mustahil itu kita nikmati saat ini,” beber pria yang di akhir klarifikasinya memajang promosi sebuah produk pembalut tersebut. (eko/gun/c9/fat/jpg)