29 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Akhirnya Datang Juga

Masih ingat dengan acara Akhirnya Datang Juga yang disiarkan oleh Trans TV? Ya, sebuah acara televisi komedi improvisasi yang formatnya berasal dari acara televisi Australia, Thank God You’re Here (TGYH).

Pada acara itu, seorang aktor wajib berinprovisasi begitu masuk ke sebuah ruangan. Dengan kata lain, ketika dia masuk ke sebuah ruangan, dia harus menjadi orang yang diinginkan oleh orang-orang yang berada di ruangan tersebut. Misalnya begini, tanpa sepengetahuan si aktor, begitu masuk ke dalam ruang yang dimaksud dia harus menjadi seorang bapak yang suka main kasar. Nah, ketidaknyambungan hingga kemampuan sang aktor berinprovisasi itulah yang menimbulkan kelucuan.

Nah, ingatan terhadap acara di atas tiba-tiba menyergap kepala saya begitu mengetahu Presiden SBY menerbitkan Keppres soal pemberhentian Syamsul Arifin sebagai gubernus Sumatera Utara. Ya, akhirnya diberhentikan juga. Begitu pun soal bakal calon Gubsu dari Partai Golkar. Chairuman Harahap yang dipilih. Ya, akhirnya Chairuman juga.

Kenapa Syamsul? Jawabnya, Syamsul cukup lama menjadi gubernur nonaktif. Surat pemberhentian tidak kunjung terbit meski keputusan hukum tetap pada mantan bupati Langkat itu telah ada. Ujung-ujungnya, cukup lama Sumut hanya dipimpin oleh pelaksana tugas gubernur. Nah, akhirnya diberhentikan juga bisa berarti ada jalan Sumut memiliki gubernur definitif bukan?

Kenapa Chairuman? Jawabnya, Chairuman adalah sosok yang tak asing lagi dalam bursa bakal calon gubernur. Mantan Kajatisu ini pada 2008 juga sempat menonjol untuk dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun, jelang pendaftaran, PDIP malah memilih tokoh lain. Artinya, Chairuman tak sempat bertarung di Pilgubsu karena tak mendapat dukungan partai atau istilah kerennya tidak dapat perahu. Nah, akhirnya didukung Golkar bisa diartikan Chairuman akan bertanding di Pilgubsu bukan?

Pertanyaannya, seperti acara Akhirnya Datang Juga, mampukah Syamsul dan Chairuman menjadi aktor yang andal? Artinya, dia bisa berinprovisasi secara pas dengan peran yang telah disiapkan tanpa sepengetahuannya?

Terus terang saya mengajak khalayak untuk menonton bersama-sama kiprah dua tokoh itu. Bisakah memancing tawa atau malah memunculkan tragedi karena yang dia mainkan tidak pas dengan harapan. Hm, kita tunggu saja. (*)

Masih ingat dengan acara Akhirnya Datang Juga yang disiarkan oleh Trans TV? Ya, sebuah acara televisi komedi improvisasi yang formatnya berasal dari acara televisi Australia, Thank God You’re Here (TGYH).

Pada acara itu, seorang aktor wajib berinprovisasi begitu masuk ke sebuah ruangan. Dengan kata lain, ketika dia masuk ke sebuah ruangan, dia harus menjadi orang yang diinginkan oleh orang-orang yang berada di ruangan tersebut. Misalnya begini, tanpa sepengetahuan si aktor, begitu masuk ke dalam ruang yang dimaksud dia harus menjadi seorang bapak yang suka main kasar. Nah, ketidaknyambungan hingga kemampuan sang aktor berinprovisasi itulah yang menimbulkan kelucuan.

Nah, ingatan terhadap acara di atas tiba-tiba menyergap kepala saya begitu mengetahu Presiden SBY menerbitkan Keppres soal pemberhentian Syamsul Arifin sebagai gubernus Sumatera Utara. Ya, akhirnya diberhentikan juga. Begitu pun soal bakal calon Gubsu dari Partai Golkar. Chairuman Harahap yang dipilih. Ya, akhirnya Chairuman juga.

Kenapa Syamsul? Jawabnya, Syamsul cukup lama menjadi gubernur nonaktif. Surat pemberhentian tidak kunjung terbit meski keputusan hukum tetap pada mantan bupati Langkat itu telah ada. Ujung-ujungnya, cukup lama Sumut hanya dipimpin oleh pelaksana tugas gubernur. Nah, akhirnya diberhentikan juga bisa berarti ada jalan Sumut memiliki gubernur definitif bukan?

Kenapa Chairuman? Jawabnya, Chairuman adalah sosok yang tak asing lagi dalam bursa bakal calon gubernur. Mantan Kajatisu ini pada 2008 juga sempat menonjol untuk dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun, jelang pendaftaran, PDIP malah memilih tokoh lain. Artinya, Chairuman tak sempat bertarung di Pilgubsu karena tak mendapat dukungan partai atau istilah kerennya tidak dapat perahu. Nah, akhirnya didukung Golkar bisa diartikan Chairuman akan bertanding di Pilgubsu bukan?

Pertanyaannya, seperti acara Akhirnya Datang Juga, mampukah Syamsul dan Chairuman menjadi aktor yang andal? Artinya, dia bisa berinprovisasi secara pas dengan peran yang telah disiapkan tanpa sepengetahuannya?

Terus terang saya mengajak khalayak untuk menonton bersama-sama kiprah dua tokoh itu. Bisakah memancing tawa atau malah memunculkan tragedi karena yang dia mainkan tidak pas dengan harapan. Hm, kita tunggu saja. (*)

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/