30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Sawit Sumut

Chairuman Harahap, anggota DPR RI, sempat berkelakar soal kondisi jalan di Sumatera Utara (Sumut). Katanya, untuk membedakan jalan di Sumut dan Sumatera Barat (Sumbar) sangat gampang.

Penjelasannya, lintasilah Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dari Sumbar menuju Medan. Jika Anda tidur dalam perjalanan itu dan Anda terbangun gara-gara jalan berlubang, maka itu adalah Sumut!
Chairuman tentunya tidak salah mengingat kondisi jalan di Sumut memang belum bisa diandalkan.

Namun, saya ingin mengingatkan, jalan yang dimaksud Chairuman adalah Jalinsum jalur tengah dan barat bukan? Bagaimana dengan Jalinsum lintas timur? Memang tidak jauh berbeda, namun, ada yang lebih khas di jalur timur itu. Maka saya pun akan berkelakar: jika Anda bingung menentukan posisi Sumut saat lintas darat dari Riau menuju Medan, lihatlah jendela. Ya, ketika Anda melihat rimbunan sawit, maka itu adalah Sumut!

Ya, luas kebun sawit di Sumut memang luas. Menurut keterangan Ketua Gabungan Pengusaha Kepala Sawit (Gapki) Sumut Ir Balaman Tarigan, saat ini luas areal perkebunan kepala sawit di Sumut mencapai 1,2 juta hektar. Memang, data terakhir, Riau sudah mulai mengejar. Bahkan melampui luas kebun sawit di Sumut. Per 2010, kebun sawit di Riau sudah mencapai 2,1 juta hektar.

Tapi, Sumut lebih identik dengan sawit bukan? Perusahaan perkebunan sawit membanjir di Sumut, sementara di Riau lebih banyak perkebunan rakyat. Tercatat, dari 2,1 juta hektar tadi, milik rakyat mencapai 51 persen. Sementara di Sumut, dari 1,2 juta hektar, 200 ribu hektar lahan perkebunan negara, 500 ribu lahan perkebunan swasta dan 500 ribu lagi lahan perkebunan rakyat.

Tapi sudahlah, Sumut cenderung identik dengan sawit. Perusahaan-perusahaan sawit legendaris ada di Sumut. Dan, biasanya, keberadaan perkebunan swasta itu berada di lintas timur Jalinsum. Makanya, saya katakan tadi, kalau Anda dari Riau, lihatlah jendela. Jika Anda masih melihat pipa minyak atau gas, maka Anda belum berada di Sumut.

Terlepas dari itu, beberapa hari ini memang ada pameran industri sawit di Medan. Perusahaan dalam negeri dan luar negeri sibuk pamer; saling menunjukkan kehebatan masing-masing. Saat pembukaan pameran itu kemarin, diketahui jumlah luas kebun sawit di seluruh Indonesia mencapai 7,5 juta hektar. Dan dari luas itu, pabrik kelapa sawit alias PKS yang ada hanya 700 unit. Padahal, menurut data Palmex satu unit PKS idealnya untuk 7.500 hektar kebun sawit. Dengan keadaan itu, Indonesia butuh 300 unit lagi.

Nah, dengan keberadaan 1,2 juta hektar kebun sawit, maka Sumut butuh 160 PKS. Berapakah jumlah yang ada saat ini? Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Anizar Simanjuntak tidak bisa menjawab.

Hal ini membuktikan kalau Sumut sejatinya masih cukup berpeluang dikembangkan. Masih ada tempat tumbuhnya rimbun sawit. Dan, masih ada kesempatan untuk mendirikan pabrik kelapa sawit. Dan, ada Seimangke yang dianggap salah satu solusi untuk mengembangkan industri sawit. Jadi, tunggu apalagi? (*)

Chairuman Harahap, anggota DPR RI, sempat berkelakar soal kondisi jalan di Sumatera Utara (Sumut). Katanya, untuk membedakan jalan di Sumut dan Sumatera Barat (Sumbar) sangat gampang.

Penjelasannya, lintasilah Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dari Sumbar menuju Medan. Jika Anda tidur dalam perjalanan itu dan Anda terbangun gara-gara jalan berlubang, maka itu adalah Sumut!
Chairuman tentunya tidak salah mengingat kondisi jalan di Sumut memang belum bisa diandalkan.

Namun, saya ingin mengingatkan, jalan yang dimaksud Chairuman adalah Jalinsum jalur tengah dan barat bukan? Bagaimana dengan Jalinsum lintas timur? Memang tidak jauh berbeda, namun, ada yang lebih khas di jalur timur itu. Maka saya pun akan berkelakar: jika Anda bingung menentukan posisi Sumut saat lintas darat dari Riau menuju Medan, lihatlah jendela. Ya, ketika Anda melihat rimbunan sawit, maka itu adalah Sumut!

Ya, luas kebun sawit di Sumut memang luas. Menurut keterangan Ketua Gabungan Pengusaha Kepala Sawit (Gapki) Sumut Ir Balaman Tarigan, saat ini luas areal perkebunan kepala sawit di Sumut mencapai 1,2 juta hektar. Memang, data terakhir, Riau sudah mulai mengejar. Bahkan melampui luas kebun sawit di Sumut. Per 2010, kebun sawit di Riau sudah mencapai 2,1 juta hektar.

Tapi, Sumut lebih identik dengan sawit bukan? Perusahaan perkebunan sawit membanjir di Sumut, sementara di Riau lebih banyak perkebunan rakyat. Tercatat, dari 2,1 juta hektar tadi, milik rakyat mencapai 51 persen. Sementara di Sumut, dari 1,2 juta hektar, 200 ribu hektar lahan perkebunan negara, 500 ribu lahan perkebunan swasta dan 500 ribu lagi lahan perkebunan rakyat.

Tapi sudahlah, Sumut cenderung identik dengan sawit. Perusahaan-perusahaan sawit legendaris ada di Sumut. Dan, biasanya, keberadaan perkebunan swasta itu berada di lintas timur Jalinsum. Makanya, saya katakan tadi, kalau Anda dari Riau, lihatlah jendela. Jika Anda masih melihat pipa minyak atau gas, maka Anda belum berada di Sumut.

Terlepas dari itu, beberapa hari ini memang ada pameran industri sawit di Medan. Perusahaan dalam negeri dan luar negeri sibuk pamer; saling menunjukkan kehebatan masing-masing. Saat pembukaan pameran itu kemarin, diketahui jumlah luas kebun sawit di seluruh Indonesia mencapai 7,5 juta hektar. Dan dari luas itu, pabrik kelapa sawit alias PKS yang ada hanya 700 unit. Padahal, menurut data Palmex satu unit PKS idealnya untuk 7.500 hektar kebun sawit. Dengan keadaan itu, Indonesia butuh 300 unit lagi.

Nah, dengan keberadaan 1,2 juta hektar kebun sawit, maka Sumut butuh 160 PKS. Berapakah jumlah yang ada saat ini? Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Anizar Simanjuntak tidak bisa menjawab.

Hal ini membuktikan kalau Sumut sejatinya masih cukup berpeluang dikembangkan. Masih ada tempat tumbuhnya rimbun sawit. Dan, masih ada kesempatan untuk mendirikan pabrik kelapa sawit. Dan, ada Seimangke yang dianggap salah satu solusi untuk mengembangkan industri sawit. Jadi, tunggu apalagi? (*)

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/