26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

UN=SNMPTN Efisien

Faliruddin Lubis
Redaktur Pelaksana Sumut Pos

Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan sederajat serentak digelar, Senin (16/4) dan akan berakhir Kamis (19/4) mendatang. Seluruh siswa berlomba-lomba untuk meraih prestasi yang terbaik. Ada yang menghalalkan cara untuk mencari bocoran soal. Ada juga yang tak peduli dan hanya belajar, belajar dan belajar.

Tapi, yang pasti di Kota Medan pelaksaan UN tak ada ditemukan kecurangan, meskipun kehadiran peserta ujian di lingkungan sekolah pukul 5.30 WIB sempat menjadi perhatian. Hanya beberapa lembar soal yang kurang. Itupun dapat teratasi. Persentase kehadiran siswa juga hampir mencapai 100 persen.

Pengawasan penyelenggaraan UN selain melibatkan para guru-guru, pengawasan juga dibantu oleh 1.908 personel dari satuan pendidikan Unimed dan 2.400 personel kepolisian.

Sebenarnya tujuan Ujian Nasional untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu satuan atau program pendidikan. Beberapa bentuk pengendalian mutu pendidikan yang harus dilakukan secara sistimatis dan sinergi adalah evaluasi di kelas yang dilakukan sendiri oleh pendidik atau dalam rangka memantau kemajuan belajar peserta didik terus-menerus.

Si Indah misalnya. Dia sudah belajar siang hari siang malam saat menghadapi UN. Hasilnya, cukup memuaskan dan lulus. Tapi, si Indah belum tentu diterima di perguruan tinggi negeri kalau dia tidak mengikuti jalur undangan. Bisa-bisa nilai UN-nya yang bagus tak lulus saat SNMPTN. Sementara si Musa nilainya biasa-biasa saja dan lulus UN. Tapi, bisa saj dia lulus ke perguruan tinggi negeri karena saat SNMPTN dia bisa menjawab soal.

Kesimpulannya bahwa ujian akhir nasional merupakan hal untuk meningkatkan mutu pendidikan baik dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sampai dengan tingkat SMU/Aliyah.

Begitu repotnya pemerintah melalui dinas pendidikan mengurus UN hingga terkadang sampai begadang untuk menyelurkan soal hingga ke pelosok desa. Tapi, untuk apakah hasil UN itu bagi siswa.

Jadi, hasil UN bagi tamatan SMA hanya sepotong  syarat untuk menuju masuk perguruan tinggi.  Cuma itu. Pasalnya, hingga kini hasil Ujian Nasional (UN) tak bisa langsung lolos ke perguruan tinggi. Alasannya, selama ini UN masih dinilai belum berkualitas, di antaranya soal kejujuran dan naskah soal yang diujikan.

Tapi, siswa SMA yang akan datang bisa berharap wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh yang berulang-ulang mengatakan, rencana menjadikan hasil UN sebagai syarat masuk PTN di berbagai forum.

Rencana itu belum bisa dilakukan tahun ini, karena masih dalam tahap penggodokan.

Untuk tujuan itu, Mendikbud sudah membentuk tim mulai Dinas Pendidikan (Dindik), Perguruan Tinggi (PT), dan pihak kementerian sendiri. Formula yang tepat masih dibahas agar UN digelar sekaligus sebagai Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Bagi pelajar SMA yang ingin tamat tahun ini masih harus ujian lagi kalau ingin masuk perguruan tinggi. Impian sekali ujian bisa merengkuh dua hasil masih digodok. Mudah-mudahan tahun-tahun yang akan datang siswa SMA cukup sekali ujian saja sudah otomatis bisa menentukan pilihan masuk perguruan tinggi. Jadi, kan lebih efisien. (*)

Faliruddin Lubis
Redaktur Pelaksana Sumut Pos

Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan sederajat serentak digelar, Senin (16/4) dan akan berakhir Kamis (19/4) mendatang. Seluruh siswa berlomba-lomba untuk meraih prestasi yang terbaik. Ada yang menghalalkan cara untuk mencari bocoran soal. Ada juga yang tak peduli dan hanya belajar, belajar dan belajar.

Tapi, yang pasti di Kota Medan pelaksaan UN tak ada ditemukan kecurangan, meskipun kehadiran peserta ujian di lingkungan sekolah pukul 5.30 WIB sempat menjadi perhatian. Hanya beberapa lembar soal yang kurang. Itupun dapat teratasi. Persentase kehadiran siswa juga hampir mencapai 100 persen.

Pengawasan penyelenggaraan UN selain melibatkan para guru-guru, pengawasan juga dibantu oleh 1.908 personel dari satuan pendidikan Unimed dan 2.400 personel kepolisian.

Sebenarnya tujuan Ujian Nasional untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu satuan atau program pendidikan. Beberapa bentuk pengendalian mutu pendidikan yang harus dilakukan secara sistimatis dan sinergi adalah evaluasi di kelas yang dilakukan sendiri oleh pendidik atau dalam rangka memantau kemajuan belajar peserta didik terus-menerus.

Si Indah misalnya. Dia sudah belajar siang hari siang malam saat menghadapi UN. Hasilnya, cukup memuaskan dan lulus. Tapi, si Indah belum tentu diterima di perguruan tinggi negeri kalau dia tidak mengikuti jalur undangan. Bisa-bisa nilai UN-nya yang bagus tak lulus saat SNMPTN. Sementara si Musa nilainya biasa-biasa saja dan lulus UN. Tapi, bisa saj dia lulus ke perguruan tinggi negeri karena saat SNMPTN dia bisa menjawab soal.

Kesimpulannya bahwa ujian akhir nasional merupakan hal untuk meningkatkan mutu pendidikan baik dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sampai dengan tingkat SMU/Aliyah.

Begitu repotnya pemerintah melalui dinas pendidikan mengurus UN hingga terkadang sampai begadang untuk menyelurkan soal hingga ke pelosok desa. Tapi, untuk apakah hasil UN itu bagi siswa.

Jadi, hasil UN bagi tamatan SMA hanya sepotong  syarat untuk menuju masuk perguruan tinggi.  Cuma itu. Pasalnya, hingga kini hasil Ujian Nasional (UN) tak bisa langsung lolos ke perguruan tinggi. Alasannya, selama ini UN masih dinilai belum berkualitas, di antaranya soal kejujuran dan naskah soal yang diujikan.

Tapi, siswa SMA yang akan datang bisa berharap wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh yang berulang-ulang mengatakan, rencana menjadikan hasil UN sebagai syarat masuk PTN di berbagai forum.

Rencana itu belum bisa dilakukan tahun ini, karena masih dalam tahap penggodokan.

Untuk tujuan itu, Mendikbud sudah membentuk tim mulai Dinas Pendidikan (Dindik), Perguruan Tinggi (PT), dan pihak kementerian sendiri. Formula yang tepat masih dibahas agar UN digelar sekaligus sebagai Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Bagi pelajar SMA yang ingin tamat tahun ini masih harus ujian lagi kalau ingin masuk perguruan tinggi. Impian sekali ujian bisa merengkuh dua hasil masih digodok. Mudah-mudahan tahun-tahun yang akan datang siswa SMA cukup sekali ujian saja sudah otomatis bisa menentukan pilihan masuk perguruan tinggi. Jadi, kan lebih efisien. (*)

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/