23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Keriting

Oleh : Ramadhan Batubara

Redaktur Pelaksana Sumut Pos

Kata orang bijak, suasana hati cenderung mengikuti suasana di sekeliling. Dengan kata lain, ketika lingkungan sedang hujan, maka hati cenderung menjadi teduh dan melankolis. Itulah sebab trend mengikuti suasana sekeliling juga.

Persis dengan 2012, trend rambut jatuh pada gaya zigzag atawa tak beraturan, lebih tepatnya keriting. Setidaknya soal trend rambut ini sempat diungkapkan pakar rambut terkenal Rudy Hadisuwarno.

Katanya, pada 2012 ini untuk yang berambut panjang, keriting adalah pilihan terbaik. Biasanya, rambut keriting dibuat memutar bagai rol. Tapi pada 2012, keriting zigzag akan digemari dengan kesan acak-acakan karena lengkungan dibuat tidak simetris.

Ini dia yang menarik, seperti kata orang bijak tadi, trend terpengaruh dengan sekeliling. Maksudnya, mungkinkah trend keriting muncul untuk mengimbangi suasana Indonesia yang memang sedang tak jelas, acak-acakan, dan ‘keriting’. Ya, bukan rahasia lagi kalau di negeri ini beragam peristiwa menyesakkan kepala dan cenderung tanpa penyelesaian; seperti ikal rambut yang acak-acakan hingga sulit diterjemahkan. Sebut saja rencana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM), soal opsi kenaikan BBM, hingga pengalihan ke bahan bakar gas yang alat pendukungnya juga belum jelas. Lalu, kasus tanah yang menjelimet, mulai dari Lampung dengan Mesujinya hingga Bima di Nusa Tenggara barat; di Bima, kantor bupati pun sampai dibakar massa. Belum lagi soal tanah eks PTPN 2 di kawasan Sumatera Utara yang masih sibuk dengan keruwetan tapal batas. Ada lagi, partai penguasa di Indonesia pun digoyang kasus dugaan korupsi yang ruwet, yang saling kait-mengait hingga ‘kekeritingannya’ begitu menggoda. Tentu saja masih begitu banyak kasus lainnya.

Tapi, secara umum, apa yang terjadi benar-benar seperti kata Rudy Hadisuwarno: keriting bagi rambut yang panjang. Ya, kasus yang muncul di awal pergantian tahun ini tak lain dari kasus masa silam yang belum juga selesai. Maka, buat saja keriting agar tambah menarik.
Rudy ternyata tak hanya memprediksi untuk rambut panjang saja. Katanya, rambut pendek tetap diminati. Persis dengan 2011, rambut pendek ala Korea masih trend. Nah, ini juga pas dengan keadaan Indonesia. Ya, bukan rahasia juga kalau Indonesia cukup pintar meniru. Perhatikan maraknya boyband dan girlband yang belakangan muncul.

Soal meniru memang Indonesia jagonya. Buktinya, ketika narkoba marak masuk ke Indonesia, negeri ini kini sudah bisa menciptakannya sendiri. Dan, hasilnya tetap saja dinikmati bahkan kabarnya sangat laris hingga ke dunia luas.

“Kalau untuk kita akan terlihat kusam dan enggak rapi,” kata Rudy soal rambut pendek ala Korea tadi.

Lagi-lagi, trend rambut ternyata bisa mewakili sekeliling. Buktinya, kalimat Rudy seakan langsung dijawab. Ya, meski banyak diminati, rambut pendek ala Korea cenderung kurang pas dengan Indonesia. Maka, ketika banyak yang menggemari narkoba, misalnya, tetap saja tidak pas dengan kita. Afrianti Susanti sang pengemudi Xenia maut adalah bukti paling hebat. Saking hebatnya, di jejaring sosial muncul status yang meniru iklan sebuah operator, tentunya untuk si Afrianti ini: belok gak bisa, ngerem gak bisa…aku gak punya otak.

Begitulah, jangan sepele dengan rambut karena dia menjadi bagian penting untuk menunjang penampilan, untuk itu perlu diperhatikan. Ya, peristiwa di sebuah negara, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan/desa adalah cermin bagi kawasan itu sendiri. Jika dia buruk, seperti rambut yang tak pas, maka orang akan berpaling. Itu saja. (*)

Oleh : Ramadhan Batubara

Redaktur Pelaksana Sumut Pos

Kata orang bijak, suasana hati cenderung mengikuti suasana di sekeliling. Dengan kata lain, ketika lingkungan sedang hujan, maka hati cenderung menjadi teduh dan melankolis. Itulah sebab trend mengikuti suasana sekeliling juga.

Persis dengan 2012, trend rambut jatuh pada gaya zigzag atawa tak beraturan, lebih tepatnya keriting. Setidaknya soal trend rambut ini sempat diungkapkan pakar rambut terkenal Rudy Hadisuwarno.

Katanya, pada 2012 ini untuk yang berambut panjang, keriting adalah pilihan terbaik. Biasanya, rambut keriting dibuat memutar bagai rol. Tapi pada 2012, keriting zigzag akan digemari dengan kesan acak-acakan karena lengkungan dibuat tidak simetris.

Ini dia yang menarik, seperti kata orang bijak tadi, trend terpengaruh dengan sekeliling. Maksudnya, mungkinkah trend keriting muncul untuk mengimbangi suasana Indonesia yang memang sedang tak jelas, acak-acakan, dan ‘keriting’. Ya, bukan rahasia lagi kalau di negeri ini beragam peristiwa menyesakkan kepala dan cenderung tanpa penyelesaian; seperti ikal rambut yang acak-acakan hingga sulit diterjemahkan. Sebut saja rencana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM), soal opsi kenaikan BBM, hingga pengalihan ke bahan bakar gas yang alat pendukungnya juga belum jelas. Lalu, kasus tanah yang menjelimet, mulai dari Lampung dengan Mesujinya hingga Bima di Nusa Tenggara barat; di Bima, kantor bupati pun sampai dibakar massa. Belum lagi soal tanah eks PTPN 2 di kawasan Sumatera Utara yang masih sibuk dengan keruwetan tapal batas. Ada lagi, partai penguasa di Indonesia pun digoyang kasus dugaan korupsi yang ruwet, yang saling kait-mengait hingga ‘kekeritingannya’ begitu menggoda. Tentu saja masih begitu banyak kasus lainnya.

Tapi, secara umum, apa yang terjadi benar-benar seperti kata Rudy Hadisuwarno: keriting bagi rambut yang panjang. Ya, kasus yang muncul di awal pergantian tahun ini tak lain dari kasus masa silam yang belum juga selesai. Maka, buat saja keriting agar tambah menarik.
Rudy ternyata tak hanya memprediksi untuk rambut panjang saja. Katanya, rambut pendek tetap diminati. Persis dengan 2011, rambut pendek ala Korea masih trend. Nah, ini juga pas dengan keadaan Indonesia. Ya, bukan rahasia juga kalau Indonesia cukup pintar meniru. Perhatikan maraknya boyband dan girlband yang belakangan muncul.

Soal meniru memang Indonesia jagonya. Buktinya, ketika narkoba marak masuk ke Indonesia, negeri ini kini sudah bisa menciptakannya sendiri. Dan, hasilnya tetap saja dinikmati bahkan kabarnya sangat laris hingga ke dunia luas.

“Kalau untuk kita akan terlihat kusam dan enggak rapi,” kata Rudy soal rambut pendek ala Korea tadi.

Lagi-lagi, trend rambut ternyata bisa mewakili sekeliling. Buktinya, kalimat Rudy seakan langsung dijawab. Ya, meski banyak diminati, rambut pendek ala Korea cenderung kurang pas dengan Indonesia. Maka, ketika banyak yang menggemari narkoba, misalnya, tetap saja tidak pas dengan kita. Afrianti Susanti sang pengemudi Xenia maut adalah bukti paling hebat. Saking hebatnya, di jejaring sosial muncul status yang meniru iklan sebuah operator, tentunya untuk si Afrianti ini: belok gak bisa, ngerem gak bisa…aku gak punya otak.

Begitulah, jangan sepele dengan rambut karena dia menjadi bagian penting untuk menunjang penampilan, untuk itu perlu diperhatikan. Ya, peristiwa di sebuah negara, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan/desa adalah cermin bagi kawasan itu sendiri. Jika dia buruk, seperti rambut yang tak pas, maka orang akan berpaling. Itu saja. (*)

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/