Selamat Tahun Baru. Di lembar almanak yang baru nanti, mari sama-sama kita torehkan tinta emas. Ya, 2013 tidak boleh lebih jelek dibanding 2012 bukan?
Maka, untuk menyiapkan semangat, silakan Anda berlibur. Nikmati jerih payah Anda selama 2012. Lalu, kemasi semangat yang telah Anda siapkan untuk menyambut hari baru.
Bagi buruh, meski tidak sesuai dengan tuntutan, Upah Minimum Kota Medan setidaknya naik tajam. Jadi nikmatilah. Liburlah dulu ke mana suka. Segarkan kepala. Setelah itu – seperti kata Dahlan Iskan – kerja, kerja, kerja!
Soal liburan, tentunya, banyak pilihan. Ada Pesta Danau Toba yang kabarnya kurang diminati itu, ke Parapatlah, nikmati apa yang bisa dinikmati.
Bagi Anda yang ingin ke Berastagi, silakan jangan ragu meski macet pasti menghadang. Mau ke luar negeri juga tidak masalah. Semuanya uang yang mengatur bukan?
Tentang liburan ke luar negeri, ada yang menarik akhir tahun ini. Kepala Posko Angkutan Natal dan Tahun Baru Bandara Polonia Medan, yang juga Staff Airport Duty Manager Bandara Polonia Medan, Prio Ambardi, mencatat ada 19 ribu warga Sumut yang berlibur ke negeri orang. Angka ini naik 140 persen dari tahun lalu. Artinya, peningkatan cukup tajam. Artinya, makin banyak warga Sumut yang sejahtera. Artinya, banyak uang yang berpindah ke negeri orang.
Sihol Nababan, pengamat ekonomi dari Universitas Nommensen Medan, malah menduga ada 300 miliar yang dibawa 19 ribu warga yang ke luar negeri itu. Asumsinya, masing-masing warga membawa 15 juta. Dia kalikan jumlah rata-rata uang itu dengan jumlah warga yang ke luar negeri tadi.
“Jadi, bisa bayangkan dana yang berpindah itu?” begitu katanya.
Mengetahu dana yang ke luar dari Sumut itu saya jadi ngeri. Ayolah, 300 miliar bukan angka yang sedikit bukan? Berapa angka nolnya? Bisa bayangkan kalau uang itu dibelikan cendol, bukankah bisa memenuhi Danau Toba?
Tapi sudahlah, setidaknya itu rezeki mereka. Setidaknya, Sihol mengasumsikan setiap warga mengeluarkan 15 juta rupiah. Artinya itu tidak terlalu besar. Anda yang bergaji tiga juta rupiah pun bisa mengumpulkan uang sebesar itu bukan.
Ya, menabung saja setiap bulannya Rp1,5 juta. Ikat pinggang erat-erat dululah. Maka, dalam setahun kan sudah terkumpul 18 juta rupiah. Ya, sudah bisa ke luar negeri kan? Tapi jangan salah, di akhir tahun ini cukup banyak paket wisata murah ke luar negeri bukan? Ada paket enam juta, ada yang 7,5 juta, ada juga yang sembilan juta dan sebagainya. Dengan kata lain, angka 15 juta itu sudah cukup tinggi. Nah, ke luar negeri kan bukan sesuatu yang mewah lagi bukan?
Tunggu dulu, kalau hanya ikut paket tapi tak bisa belanja kan sama juga dengan bohong. Ayolah, tidak mungkin Anda hanya tidur di hotel kan? Anda juga butuh membeli buah tangan. Woi! Dari luar negeri lho! Masak dari luar negeri hanya bawa cerita.
Nah, soal itu yang membuat saya ngeri. Soal tiket pesawat sejatinya masih bisa ditanggulangi, tapi masalah jajan hingga buah tangan itu yang mengerikan. Anda mungkin sadar, beban ke luar negeri itu cukup besar.
Bisa bayangkan apa yang ada dalam otak tetangga Anda ketika menyadari Anda ke luar negeri? Atau, bisa bayangkan permintaan keponakan begitu tahu Anda akan ke luar negeri.
Artinya, ketika dihubungkan dengan hidup saya pribadi, 15 juta itu tidak cukup untuk liburan ke luar negeri.
Ups, jika masih ada orang yang memiliki pikiran seperti saya, bukankah hitungan Sihol tadi bisa membengkak? Bisa lebih dari 300 miliar rupiah bukan? Fiuhh. (*)