30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Rehab Dua SD tak Kunjung Usai

SERGAI- Proyek penunjukkan langsung (PL) di instansi Dinas Pendidikan Serdang Bedagai (Sergai) tentang rehabilitasi seluruh gedung sekolah menuai masalah.

Anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD Sergai 2011 tersebut, belum selesai dikerjakan hingga saat ini.
Berdasarkan informasi yang diterima Sumut Pos, Selasa (31/1), anggaran PL di Dinas Pendidikan Sergai tersebut bernilai Rp80 hingga Rp100 juta. Seperti pelaksanaan pembangunan di dua lokasi diantaranya Sekolah Dasar (SD Negeri 102036 Hapoltahan Nauli, Kecamatan  Sei Bamban, Sergai. Meski sudah dikerjakan bulan Oktober 2011 lalu, namun sampai saat ini masih tampak terbengkalai. Bahkan, material berserakan dan besi tiang teras di biarkan begitu saja.

Sedangkan di ruang kelas 3, dindingnya retak, dan tiang bangunan sudah patah, bangku dan meja murid terlihat tidak layak pakai. Kemudian, asbes sekolah sudah mulai runtuh,  begitu juga di sekolah dasar (SD) 102034  Desa Gempolan, Sei Bamban, Sergai, yang kondisinya tak jauh berbeda.
Kepala Sekolah SD 102034, L Nababan mengatakan, proyek rehabilitasi sekolah tersebut hampir tiga bulan belum selesai dikerjakan, bahan material berserakan, besi tiang teras dibiarkan. Jika tidak cepat dikerjakan, maka akan mengancam keselamatan siswa. “Kami sudah memohon agar disegerakan pengerjaannya, tapi pihak ketiga belum menuntaskannya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Sei Bamban, S Gultom, membenarkan adanya pengerjaan rehab di dua SD tersebut, namun hingga kini belum selesai dikerjakan. Alasan terlambatnya pelaksanaannya, belum diketahuinya.
“Saya hanya tahu proyek tersebut dikerjakan oleh rekanan, CV Riski Aulia,” katanya.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Komisi A DPRD Sergai, Longwe Pakpahan bersama Anggota Komisi D DPRD Sergai Ramles Simanjuntak, menyesalkan pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut. Di tengah penghargaan yang diberikan presiden RI, dan Menteri Pendidikan Kepada Dinas Pendidikan Serdang Bedagai, ternyata masih ada bangunan sekolah yang sangat memprihatinkan.

“Kiranya Bupati Serdang Bedagai turun langsung meninjau sekolah, dan bila perlu rekanan yang mengerjakan proyek ini di blacklist atau dilaporkan ke pihak berwajib, karena telah menelantarkan pengerjaan tahun 2011,” kata Longwe. (mag-16)
Pakpahan. (mag-16)

SERGAI- Proyek penunjukkan langsung (PL) di instansi Dinas Pendidikan Serdang Bedagai (Sergai) tentang rehabilitasi seluruh gedung sekolah menuai masalah.

Anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD Sergai 2011 tersebut, belum selesai dikerjakan hingga saat ini.
Berdasarkan informasi yang diterima Sumut Pos, Selasa (31/1), anggaran PL di Dinas Pendidikan Sergai tersebut bernilai Rp80 hingga Rp100 juta. Seperti pelaksanaan pembangunan di dua lokasi diantaranya Sekolah Dasar (SD Negeri 102036 Hapoltahan Nauli, Kecamatan  Sei Bamban, Sergai. Meski sudah dikerjakan bulan Oktober 2011 lalu, namun sampai saat ini masih tampak terbengkalai. Bahkan, material berserakan dan besi tiang teras di biarkan begitu saja.

Sedangkan di ruang kelas 3, dindingnya retak, dan tiang bangunan sudah patah, bangku dan meja murid terlihat tidak layak pakai. Kemudian, asbes sekolah sudah mulai runtuh,  begitu juga di sekolah dasar (SD) 102034  Desa Gempolan, Sei Bamban, Sergai, yang kondisinya tak jauh berbeda.
Kepala Sekolah SD 102034, L Nababan mengatakan, proyek rehabilitasi sekolah tersebut hampir tiga bulan belum selesai dikerjakan, bahan material berserakan, besi tiang teras dibiarkan. Jika tidak cepat dikerjakan, maka akan mengancam keselamatan siswa. “Kami sudah memohon agar disegerakan pengerjaannya, tapi pihak ketiga belum menuntaskannya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Sei Bamban, S Gultom, membenarkan adanya pengerjaan rehab di dua SD tersebut, namun hingga kini belum selesai dikerjakan. Alasan terlambatnya pelaksanaannya, belum diketahuinya.
“Saya hanya tahu proyek tersebut dikerjakan oleh rekanan, CV Riski Aulia,” katanya.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Komisi A DPRD Sergai, Longwe Pakpahan bersama Anggota Komisi D DPRD Sergai Ramles Simanjuntak, menyesalkan pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut. Di tengah penghargaan yang diberikan presiden RI, dan Menteri Pendidikan Kepada Dinas Pendidikan Serdang Bedagai, ternyata masih ada bangunan sekolah yang sangat memprihatinkan.

“Kiranya Bupati Serdang Bedagai turun langsung meninjau sekolah, dan bila perlu rekanan yang mengerjakan proyek ini di blacklist atau dilaporkan ke pihak berwajib, karena telah menelantarkan pengerjaan tahun 2011,” kata Longwe. (mag-16)
Pakpahan. (mag-16)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/