32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Petani dan Petambak Ikan Terancam Gagal Panen

Dampak Banjir di Sergai Berimbas ke Kota Tebingtinggi

Banjir di daerah Mariahpadang Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) berimbas kepada sejumlah pertanian di Kelurahan Pinangmancung Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi. Sejumlah areal persawahan, kolam ikan dan lahan palawija di Kota Tebingtinggi luluh lantah dihantam banjir. Kerugian sementara mencapai Rp500 juta lebih.

Selain meluluhlantakan areal pertanian seluas 90 hektare (Ha),  20 Ha tanaman Palawija, 4 keramba kolam ikan, banjir juga merendam perkampungan seperti Lingkungan I ,II dan III serta Kampungbaru Kelurahan Pinangmancung sebanyak 160 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi menyelamatkan diri. Pantuan Sumut Pos di lokasi, Kamis (31/1) rumah-rumah warga yang terendam banjir di kawasan Perumahan Griya Bulian mencapai kedalaman hampir satu meter. Areal persawahan warga yang baru seminggu tanam bak seperti lautan.

Kepala Kelurahan Pinangmancung, Husnah membenarkan banjir kiriman yang melanda kelurahannya seperti air bah datang secara tiba-tiba dengan kecepatan tinggi menghanyutkan harta benda warga yang tak dapat terselamatkan. “Hingga siang ini kita terima informasi ada 160 KK rumah warga yang terendam, selain itu areal persawahan, tanaman palawija, kolam ikan juga tersapu banjir,”bilang Husnah.

Menurut M Saragih (55), warga  Lingkungan I Jalan Pramuka Kelurahan Pinangmancung mengatakan selain kerugian perabotan rumah tangga, dia juga mengalami kerugian tanaman, karena terancam gagal panen akibat sawah seluas dua Ha terendam banjir. “Saya menangis ketika melihat air bah menghancurkan tanaman padi baru usia dua minggu ditanam, tak tampak lagi ujung daun pagi yang terlihat hanya hamparan air seperti lautan,” rintih M Saragih.

Lain pengungkapan pemilik keremba ikan nila, lele dan emas yang mengaku pasrah akan nasibnya, karena ikan di dalam keramba tidak sempat diselamatkan karena air datang begitu cepat pada malam hari.

“Tidak sempat menyelamatkan kolam-kolam, padahal seminggu lagi akan melakukan panen ikan. Semuanya habis pak, kami juga berharap Pemko mau membantu bibit ikan karena kami sudah kehabisan modal. Kerugian mencapai Rp20 juta,” ungkapPonimen (54) warga Jalan Pramuka Kelurahan Pinangmancung.

Wali Kota Tebingtinggi  Ir Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Kadis PU Muhammad Nurdin, Kadis Pertanian Syaiful Fachri, Kabag Humas Ahdi Sucipto ketika meninjau banjir sempat memberikan bantuan makanan ringan seperti mie instan dan air mineral kepada warga ditenda pengungsian mengatakan agar warga selalu bersabar menghadapi bahaya banjir kiriman akibat jebol tanggul Seisebaroh. “Kepada para petani yang areal persawahannya terendam banjir, Pemko Tebingtinggi berjanji akan memberikan bantuan secara geratis berupa bibit padi beserta pupuk,”katanya.

Terpisah, di Desa Mariah Padang, Desa Bahsumbu Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Sergai warga masih mengungsi ditenda-tenda yang di sediakan oleh pihak BPBD Sergai di areal perkebunan karet PTPN 3  Kebun Gunungpamela.
Menurut Camat Tebingtinggi, Ramadhan Purba karena tanggul Seisebaroh jebol makanya aliran arus sungai masih menggenangi rumah warga. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Seperti di Desa Mariahpadang, tanaman palawija sayuran dan ubi kayu seluas 20 Ha terendam banjir.

Kata Ramadhan lagi, infrastruktur jalan dan jembatan kini rusak parah. Tanggul jebol sepanjang 250 meter dengan ketinggian 2,5 meter.  Bahkan di Dusun II Desa Meriahpadang satu rumah warga ambruk diterjang air.
“Warga masih bertahan ditenda pengungsian, Pemkab setempat bersama TNI, Polri, dan tim crew Tagana mendirikan posko dapur umum, posko kesehatan dan tim yang bersiaga setiap saat.(mag-3)

Dampak Banjir di Sergai Berimbas ke Kota Tebingtinggi

Banjir di daerah Mariahpadang Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) berimbas kepada sejumlah pertanian di Kelurahan Pinangmancung Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi. Sejumlah areal persawahan, kolam ikan dan lahan palawija di Kota Tebingtinggi luluh lantah dihantam banjir. Kerugian sementara mencapai Rp500 juta lebih.

Selain meluluhlantakan areal pertanian seluas 90 hektare (Ha),  20 Ha tanaman Palawija, 4 keramba kolam ikan, banjir juga merendam perkampungan seperti Lingkungan I ,II dan III serta Kampungbaru Kelurahan Pinangmancung sebanyak 160 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi menyelamatkan diri. Pantuan Sumut Pos di lokasi, Kamis (31/1) rumah-rumah warga yang terendam banjir di kawasan Perumahan Griya Bulian mencapai kedalaman hampir satu meter. Areal persawahan warga yang baru seminggu tanam bak seperti lautan.

Kepala Kelurahan Pinangmancung, Husnah membenarkan banjir kiriman yang melanda kelurahannya seperti air bah datang secara tiba-tiba dengan kecepatan tinggi menghanyutkan harta benda warga yang tak dapat terselamatkan. “Hingga siang ini kita terima informasi ada 160 KK rumah warga yang terendam, selain itu areal persawahan, tanaman palawija, kolam ikan juga tersapu banjir,”bilang Husnah.

Menurut M Saragih (55), warga  Lingkungan I Jalan Pramuka Kelurahan Pinangmancung mengatakan selain kerugian perabotan rumah tangga, dia juga mengalami kerugian tanaman, karena terancam gagal panen akibat sawah seluas dua Ha terendam banjir. “Saya menangis ketika melihat air bah menghancurkan tanaman padi baru usia dua minggu ditanam, tak tampak lagi ujung daun pagi yang terlihat hanya hamparan air seperti lautan,” rintih M Saragih.

Lain pengungkapan pemilik keremba ikan nila, lele dan emas yang mengaku pasrah akan nasibnya, karena ikan di dalam keramba tidak sempat diselamatkan karena air datang begitu cepat pada malam hari.

“Tidak sempat menyelamatkan kolam-kolam, padahal seminggu lagi akan melakukan panen ikan. Semuanya habis pak, kami juga berharap Pemko mau membantu bibit ikan karena kami sudah kehabisan modal. Kerugian mencapai Rp20 juta,” ungkapPonimen (54) warga Jalan Pramuka Kelurahan Pinangmancung.

Wali Kota Tebingtinggi  Ir Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Kadis PU Muhammad Nurdin, Kadis Pertanian Syaiful Fachri, Kabag Humas Ahdi Sucipto ketika meninjau banjir sempat memberikan bantuan makanan ringan seperti mie instan dan air mineral kepada warga ditenda pengungsian mengatakan agar warga selalu bersabar menghadapi bahaya banjir kiriman akibat jebol tanggul Seisebaroh. “Kepada para petani yang areal persawahannya terendam banjir, Pemko Tebingtinggi berjanji akan memberikan bantuan secara geratis berupa bibit padi beserta pupuk,”katanya.

Terpisah, di Desa Mariah Padang, Desa Bahsumbu Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Sergai warga masih mengungsi ditenda-tenda yang di sediakan oleh pihak BPBD Sergai di areal perkebunan karet PTPN 3  Kebun Gunungpamela.
Menurut Camat Tebingtinggi, Ramadhan Purba karena tanggul Seisebaroh jebol makanya aliran arus sungai masih menggenangi rumah warga. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Seperti di Desa Mariahpadang, tanaman palawija sayuran dan ubi kayu seluas 20 Ha terendam banjir.

Kata Ramadhan lagi, infrastruktur jalan dan jembatan kini rusak parah. Tanggul jebol sepanjang 250 meter dengan ketinggian 2,5 meter.  Bahkan di Dusun II Desa Meriahpadang satu rumah warga ambruk diterjang air.
“Warga masih bertahan ditenda pengungsian, Pemkab setempat bersama TNI, Polri, dan tim crew Tagana mendirikan posko dapur umum, posko kesehatan dan tim yang bersiaga setiap saat.(mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/