27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Rp5 Triliun Dana Pelepasan Lahan

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Pemerintah berencana meningkatkan infrastruktur untuk kemajuan segala sektor di Indonesia. Peningkatan itu, merupakan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Menteri Pekerjaan Umum (PU)-Perumahan Rakyat (PERA), Basuki Hadimuljono pembangunan dimulai dari pengerjaan pembangunan Tol Trans Sumatera, di tahun 2015 ini.

“Selain di Sumut pihaknya memprioritaskan di Pekanbaru, Dumai, Lampung dan Palembang,”ucapnya pada acara seminar yang digelar Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Se Sumatera di Hotel Santika, Sabtu (28/2).

Diketahui pembangunan jalan tol selalu terhambat dengan pembebesan tanah. Untuk itu, lanjutnya, pihaknya telah mengalokasikan Rp5 Triliun untuk pembebasan lahan. “Komitmen di PU, percepatan pembangunan. Ada Rp5 Triliun untuk pembebasan lahan. Kita akan terusin (pembangunan) sampai selesai pembebasan lahan,” bebernya.

Lanjutnya, konstruksi yang dilakukan pihaknya akan lebih cepat jika dibandingkan dengan pembebasan lahan. Sehingga, untuk mengawasi konstruksi dan implementasi pembangunannya. Pihaknya membentuk tim khusus untuk melakukan pengawasan pelaksanaan-pelaksanaan di lapangan.

“Teknologi pembangunan jalan di mana saja sama, enggak ada yang beda. Implementasinya sekarang melihat kondisi lapangan. Kajian kami, itu yang menimbulkan perbedaan,” sebutnya.

Dikatakan Menteri PU-PERA, saat ini jalan nasional mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan 10 tahun silam. Saat ini, sebut dia, jalan nasional lebih dari 38 ribu Kilometer.

“Ada jalan-jalan yang baru, bisa saja jalan nasional, provinsi dan kabupaten. 10 tahun lalu itu 34 ribu (jalan nasional),” ungkap dia.

Dalam seminar sehari ini, terungkap pengusaha-pengusaha pengerjaan jalan yang mengerjakan proyek dengan anggaran di atas Rp150 miliar. Maka, jasa konsultan harus menggunakan tenaga asing.

Disinggung progres Jalan Tol Trans Sumatera, Basuki secara rinci tak mengetahui. Sehingga, ia mengarahkannya untuk menjawab pertanyaan wartawan kepada Dirjen. Dirjen menargetkan, pertengahan tahun 2015 akan dimulai pengerjaannya. Pasalnya, saat ini Hutama Karya selaku kontraktor pengerjaan Jalan Tol Trans Sumatera sedang melakukan progres.

“Waktu peresmian di Kuala Tanjung, dilaporin 2 tahun kepada pak Jokowi. Namun pak Jokowi minta dipercepat,” bebernya seraya menambahkan, untuk pembangunan Fly Over di Kampung Lalang saat ini pihaknya sedang mendesain. Menurut dia, lagi-lagi soal tanah yang sulit disiapkan pihaknya dengan alasan berada di perkotaan.

Sementara, Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Parlindungan Purba mengatakan, selain dibangun Fly Over Jamin Ginting. Ia berharap, kawasan Kampung Lalang dan Titi Kuning dapat dibangun Fly Over.

Pasalnya, saat ini diketahui dua kawasan tersebut selalu menjadi langganan macet. Bahkan, menurut dia, untuk membangun infrastruktur di daerah, seharusnya ia menilai ada kreatifitas terkait pendanaannya.

“Pemantapan daerah kita (Sumut) belum baik ya, jadi saya sebagai anggota DPD RI dari Sumut, dengan diakannya ini se sumatera, banyak masukan-masukan,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga berharap agar pengusaha lokal dapat diberikan kesempatan untuk membangun proyek nasional.”Supaya bekerja, jangan hanya dari Jakarta saja. Tapi pengusaha lokal, harus memperbaiki diri mulai kualitas dan SDM-nya,” pungkasnya.(ted/btr)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Pemerintah berencana meningkatkan infrastruktur untuk kemajuan segala sektor di Indonesia. Peningkatan itu, merupakan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Menteri Pekerjaan Umum (PU)-Perumahan Rakyat (PERA), Basuki Hadimuljono pembangunan dimulai dari pengerjaan pembangunan Tol Trans Sumatera, di tahun 2015 ini.

“Selain di Sumut pihaknya memprioritaskan di Pekanbaru, Dumai, Lampung dan Palembang,”ucapnya pada acara seminar yang digelar Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Se Sumatera di Hotel Santika, Sabtu (28/2).

Diketahui pembangunan jalan tol selalu terhambat dengan pembebesan tanah. Untuk itu, lanjutnya, pihaknya telah mengalokasikan Rp5 Triliun untuk pembebasan lahan. “Komitmen di PU, percepatan pembangunan. Ada Rp5 Triliun untuk pembebasan lahan. Kita akan terusin (pembangunan) sampai selesai pembebasan lahan,” bebernya.

Lanjutnya, konstruksi yang dilakukan pihaknya akan lebih cepat jika dibandingkan dengan pembebasan lahan. Sehingga, untuk mengawasi konstruksi dan implementasi pembangunannya. Pihaknya membentuk tim khusus untuk melakukan pengawasan pelaksanaan-pelaksanaan di lapangan.

“Teknologi pembangunan jalan di mana saja sama, enggak ada yang beda. Implementasinya sekarang melihat kondisi lapangan. Kajian kami, itu yang menimbulkan perbedaan,” sebutnya.

Dikatakan Menteri PU-PERA, saat ini jalan nasional mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan 10 tahun silam. Saat ini, sebut dia, jalan nasional lebih dari 38 ribu Kilometer.

“Ada jalan-jalan yang baru, bisa saja jalan nasional, provinsi dan kabupaten. 10 tahun lalu itu 34 ribu (jalan nasional),” ungkap dia.

Dalam seminar sehari ini, terungkap pengusaha-pengusaha pengerjaan jalan yang mengerjakan proyek dengan anggaran di atas Rp150 miliar. Maka, jasa konsultan harus menggunakan tenaga asing.

Disinggung progres Jalan Tol Trans Sumatera, Basuki secara rinci tak mengetahui. Sehingga, ia mengarahkannya untuk menjawab pertanyaan wartawan kepada Dirjen. Dirjen menargetkan, pertengahan tahun 2015 akan dimulai pengerjaannya. Pasalnya, saat ini Hutama Karya selaku kontraktor pengerjaan Jalan Tol Trans Sumatera sedang melakukan progres.

“Waktu peresmian di Kuala Tanjung, dilaporin 2 tahun kepada pak Jokowi. Namun pak Jokowi minta dipercepat,” bebernya seraya menambahkan, untuk pembangunan Fly Over di Kampung Lalang saat ini pihaknya sedang mendesain. Menurut dia, lagi-lagi soal tanah yang sulit disiapkan pihaknya dengan alasan berada di perkotaan.

Sementara, Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Parlindungan Purba mengatakan, selain dibangun Fly Over Jamin Ginting. Ia berharap, kawasan Kampung Lalang dan Titi Kuning dapat dibangun Fly Over.

Pasalnya, saat ini diketahui dua kawasan tersebut selalu menjadi langganan macet. Bahkan, menurut dia, untuk membangun infrastruktur di daerah, seharusnya ia menilai ada kreatifitas terkait pendanaannya.

“Pemantapan daerah kita (Sumut) belum baik ya, jadi saya sebagai anggota DPD RI dari Sumut, dengan diakannya ini se sumatera, banyak masukan-masukan,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga berharap agar pengusaha lokal dapat diberikan kesempatan untuk membangun proyek nasional.”Supaya bekerja, jangan hanya dari Jakarta saja. Tapi pengusaha lokal, harus memperbaiki diri mulai kualitas dan SDM-nya,” pungkasnya.(ted/btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/