BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pola asuh dalam keluarga menjadi modal penting bagi tumbuh kembang anak. Ketika orangtua salah menerapkan pola pengasuhan, bukan tidak mungkin tumbuh kembang anak menjadi terganggu bahkan dapat menyebabkan stunting.
Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kota Binjai, Winda Widya Rizky Yunanda Sitepu menyampaikan stunting tidak hanya dapat terjadi pada warga yang rawan secara ekonomi, tetapi warga yang berkecukupan jika menerapkan pola asuh yang salah, dapat menimbulkan stunting.
“Dalam tumbuh dan berkembang, anak tidak hanya membutuhkan asupan gizi semata, tetapi anak juga membutuhkan kasih sayang, lingkungan yang aman, nyaman, menyenangkan, pengasuhan tanpa kekerasan dan berkelanjutan serta memiliki teladan yang baik,” ujarnya saat menghadiri arisan bulanan Dharma Wanita Persatuan Kota Binjai dengan materi peranan pola asuh anak dalam pencegahan stunting, Senin (27/2).
Berdasarkan data Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Binjai, data balita risiko stunting di Kota Binjai per bulan Februari 2023 berada pada angka 18,7 persen dari sebelumnya 21,7 persen. Hal ini merupakan pencapaian yang baik.
Namun demikian, masyarakat diminta untuk tidak lengah, kerja sama dan sinergisitas harus diperkuat agar angka stunting di Kota Binjai dapat terus ditekan. Karena itu, tindakan preventif harus dioptimalkan salah satunya dengan mengedukasi masyarakat tentang pola asuh yang baik dan benar.
Ketua DWP Kota Binjai, Ade Irma Irwansyah dalam kesempatan tersebut menyatakan, menciptakan generasi tanpa stunting merupakan tanggung jawab bersama.
“Oleh karena itu, kita harus meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang pencegahan dan penanganan stunting,” jelas Ketua DWP Binjai.
Melalui pertemuan ini, Ketua DWP Binjai berharap agar para anggota Dharma Wanita Persatuan Kota Binjai mampu meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan gambaran umum stunting serta dampaknya terhadap masa depan keluarga dan masyarakat. (ted/ram)