26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Satu Tewas, Dua Korban Masih Dirawat

TEBINGTINGGI- Seorang bocah penderita demam berdarah dengue (DBD), Ahmad Zaki (7) meninggal dunia, Sabtu (30/3). Zaki sempat dirawat intensif oleh tim medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi, namun nyawanya tidak dapat tertolong. Sedangkan ibu dan saudara kandung korban yang juga menderita DBD saat ini masih dirawat dirumah sakit tersebut.

Keterangan diperoleh dari kediaman korban, Minggu (31/3) menyebutkan, sudah sejak 5 hingga 6 hari lalu, Ahmad Zaki bersama ibunya, Uzaimah (34) dan adiknya Nazwah (5) warga Jalan KF Tendean Lingkungan I Kelurahan Bulian Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi mengalami demam berdarah, tapi baru hari Sabtu (30/3) dini hari baru dibawa ke RSUD Kumpulan Pane Tebingtinggi.

“Sudah sejak lima atau enam hari lalu mereka (istri dan anak-anaknya) mengalami demam, karena dikira sakit demam biasa jadi hanya diberi obat penghilang demam saja, tapi tadi malam, Sabtu (30/3) sekira pukul 03.00 WIB, demamnya Zaki semakin tinggi, karena merasa khawatir lalu dibawa ke rumah sakit umum, setelah didiagnosa dokter ternyata ketiganya terserang DBD”, ungkap Syahrial (37) ayah kandung korban.

Namun sayang, meski telah dirawat intensif di IGD RSUD dr Kumpulan Pane selama 3 jam kondisi Ahmad Zaki semakin kritis dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu pagi (30/3). Setelah dilakukan prosesi fardhu kifayah, selanjutnya jenazah Ahmad Zaki dikebumikan di Pemakaman Umum Jalan Ahmad Yani, tak jauh dari lokasi kediaman keluarganya. Sedangkan ibu dan adiknya hingga saat ini masih dirawat inap di RSUD Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi.

Menurut sumber di RSU Kumpulan Pane Tebingtinggi yang tidak ingin disebut identitasnya, penanganan pasien DBD sudah dilakukan secara maksimal, namun karena kondisi pasien sudah gawat baru dibawa ke rumah sakit akhirnya nyawa korban tidak bisa diselamatkan.

“Sudah kritis baru dibawa ke rumah sakit akhirnya terlambat sudah, semoga ibu dan adik Ahmad Zaki bisa sembuh”, sebut sumber.

Salah seorang warga di Kelurahan Bulian Kecamatan Bajenis, Erdian berharap Pemko Tebingtinggi dalam hal ini Dinas Kesehatan setempat agar segera memfogging (pengasapan) kawasan endemis DBD di lingkungan mereka. “Kami berharap pihak Dinkes segera mem-fogging daerah ini, sebagai antisipasi agar DBD tidak mengambil korban jiwa warga lainnya”, harap Erdian.

Sementara itu, Kadis Kesehatan (Dinkes) Kota Tebingtinggi dr Vive Kananda mengakui adanya laporan dari pihak RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi tentang bocah meninggal dunia diduga diserang DBD.

“Karena meninggal di IGD RSUD dr Kumpulan Pane dan belum sempat menjalani perawatan itensif, kita belum bisa memastikan itu terserang DBD, kalau hasilnya positif dari tim kesehatan yang turun, Senin (1/4) akan kita lakukan pengasapan (fogging) di wilayah sekitar tempat tinggal korban,” jelasnya. (ian)

TEBINGTINGGI- Seorang bocah penderita demam berdarah dengue (DBD), Ahmad Zaki (7) meninggal dunia, Sabtu (30/3). Zaki sempat dirawat intensif oleh tim medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi, namun nyawanya tidak dapat tertolong. Sedangkan ibu dan saudara kandung korban yang juga menderita DBD saat ini masih dirawat dirumah sakit tersebut.

Keterangan diperoleh dari kediaman korban, Minggu (31/3) menyebutkan, sudah sejak 5 hingga 6 hari lalu, Ahmad Zaki bersama ibunya, Uzaimah (34) dan adiknya Nazwah (5) warga Jalan KF Tendean Lingkungan I Kelurahan Bulian Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi mengalami demam berdarah, tapi baru hari Sabtu (30/3) dini hari baru dibawa ke RSUD Kumpulan Pane Tebingtinggi.

“Sudah sejak lima atau enam hari lalu mereka (istri dan anak-anaknya) mengalami demam, karena dikira sakit demam biasa jadi hanya diberi obat penghilang demam saja, tapi tadi malam, Sabtu (30/3) sekira pukul 03.00 WIB, demamnya Zaki semakin tinggi, karena merasa khawatir lalu dibawa ke rumah sakit umum, setelah didiagnosa dokter ternyata ketiganya terserang DBD”, ungkap Syahrial (37) ayah kandung korban.

Namun sayang, meski telah dirawat intensif di IGD RSUD dr Kumpulan Pane selama 3 jam kondisi Ahmad Zaki semakin kritis dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu pagi (30/3). Setelah dilakukan prosesi fardhu kifayah, selanjutnya jenazah Ahmad Zaki dikebumikan di Pemakaman Umum Jalan Ahmad Yani, tak jauh dari lokasi kediaman keluarganya. Sedangkan ibu dan adiknya hingga saat ini masih dirawat inap di RSUD Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi.

Menurut sumber di RSU Kumpulan Pane Tebingtinggi yang tidak ingin disebut identitasnya, penanganan pasien DBD sudah dilakukan secara maksimal, namun karena kondisi pasien sudah gawat baru dibawa ke rumah sakit akhirnya nyawa korban tidak bisa diselamatkan.

“Sudah kritis baru dibawa ke rumah sakit akhirnya terlambat sudah, semoga ibu dan adik Ahmad Zaki bisa sembuh”, sebut sumber.

Salah seorang warga di Kelurahan Bulian Kecamatan Bajenis, Erdian berharap Pemko Tebingtinggi dalam hal ini Dinas Kesehatan setempat agar segera memfogging (pengasapan) kawasan endemis DBD di lingkungan mereka. “Kami berharap pihak Dinkes segera mem-fogging daerah ini, sebagai antisipasi agar DBD tidak mengambil korban jiwa warga lainnya”, harap Erdian.

Sementara itu, Kadis Kesehatan (Dinkes) Kota Tebingtinggi dr Vive Kananda mengakui adanya laporan dari pihak RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi tentang bocah meninggal dunia diduga diserang DBD.

“Karena meninggal di IGD RSUD dr Kumpulan Pane dan belum sempat menjalani perawatan itensif, kita belum bisa memastikan itu terserang DBD, kalau hasilnya positif dari tim kesehatan yang turun, Senin (1/4) akan kita lakukan pengasapan (fogging) di wilayah sekitar tempat tinggal korban,” jelasnya. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/