26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Asian Agri Lakukan Pelatihan Kemitraan, Buktikan Petani Itu Keren dan Hebat

PARAPAT, SUMUTPOS.CO – Profesi petani itu sangat keren dan hebat. Orang-orang tidak tahu, kehebatan profesi petani dapat mengolah dari yang tidak ada menjadi tumbuh hingga menghasilkan. Hal ini disampaikan Dimas Prast, sang motivator nasional asal Yogyakarta, dalam mengisi kegiatan training petani yang difasilitasi PT Inti Indosawit Subur (IIS)-Kebun Plasma Buatan, dan berlangsung di Hotel Bahari, Parapat, pada 25-26 Maret 2022 lalu.

Menurut Dimas, pandangan orang awam yang mengatakan, profesi petani adalah kuno, petani itu orang desa, dan tidak memiliki wawasan, adalah pandangan yang salah atau keliru. “Sebenarnya, profesi petani itu sangat keren. Karena tidak semua orang mampu menjalani proses menjadi seorang petani, yang notabene memiliki kehebatan dan keasyikan tersendiri, yang dapat menjadi obat bagi kesehatan dan penyembuhan mental,” ungkap Dimas.

Dimas juga menagtakan, menggeluti profesi petani tidaklah mudah.

“Untuk menjadi seorang petani yang sukses, harus memiliki kepercayaan diri, pengetahuan (wawasan) dan keterampilan, serta kesabaran. Agar kebun yang dikelolanya dapat berkembang lebih baik,” sebutnya.

Dia juga menjelaskan, mau tidak mau petani nasional harus menghadapi tantangan era digitalisasi. Khususnya pada petani milenial.

“Sudah saatnya, petani nasional khususnya yang masih milenial, untuk membuka diri dalam meningkatkan wawasan, keterampilan, dan memanfaatkan kesempatan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” kata Dimas.

Seperti halnya kehadiran PT IIS, unit bisnis perusahaan perkebunan kelapa sawit Asian Agri Group, menjadi peluang yang sangat baik bagi petani untuk berkolaborasi. Dimas memandang, kehadiran Asian Agri sangat bermanfaat bagi petani, karena memfasilitasi petani untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam berbudidaya kelapa sawit. Kesempatan yang diberikan Asian Agri, seperti pelatihan ini, harus diambil dengan positif oleh generasi petani milenial, yang bakal menjadi seorang pengusaha sukses di bidang pertanian.

“Tetaplah bangga dan mencintai profesi petani. Dan saya berpesan, para petani untuk tidak berhenti belajar, karena investasi terbaik adalah pembelajaran. Petani-petani harus mampu menjadi team work yang solid di sebuah Koperasi Unit Desa (KUD), dengan menciptakan komunikasi yang lebih baik lagi,” harap Dimas.

Sementara itu, Manajer Kebun Plasma Buatan-PT IIS, Djuamsyah, mewakili Asian Agri, mengatakan, kemitraan Asian Agri dengan petani-petani sudah dilakukan sejak 1987, di masa generasi pertama (G1).

“Dan sejak 2016, pola kemitraan terus dikembangkan dan dilanjutkan dengan petani generasi kedua (G2), atau yang saat ini disebut generasi milenial. Harapan perusahaan, kemitraan akan terus berlanjut pada G2, di mana Asian Agri tetap berkomitmen untuk mendampingi dan meraih sukses bersama sebagaimana dengan G1,” tutur Djuamsyah.

Menurut Djuamsyah, pelatihan ini melibatkan kedua generasi, yang berasal dari 12 KUD binaan Asian Agri. “Sengaja dalam kegiatan ini kami mengundang kedua kelompok generasi petani, agar bisa memiliki kesatuan visi, kesatuan tim dan kesatuan tujuan, untuk meraih sukses bersama,” jelasnya.

Selain itu, dalam menjalin kemitraan, Asian Agri juga menggandeng pemerintah daerah setempat, khususnya Dinas Perkebunan, dengan tujuan untuk mensejahterakan petani.

Arisman, Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan, yang juga Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Siak, menjelaskan, momen yang difasilitasi Asian Agri bagi petani sangat baik. Karena bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan wawasan para petani sawit. “Asian Agri telah banyak berbuat. Dalam pemberdayaan dan pembinaan petani selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Dinas Pertanian dan Perkebunan,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, dibandingkan dengan perusahaan kebun lainnya, kontribusi Asian Agri yang sangat nyata. “Petugas-petugas Asian Agri di lapangan sangat proaktif dalam melakukan pembinaan dan pemberdayaan bagi petani di Siak,” beber Arisman. (mea/saz)

PARAPAT, SUMUTPOS.CO – Profesi petani itu sangat keren dan hebat. Orang-orang tidak tahu, kehebatan profesi petani dapat mengolah dari yang tidak ada menjadi tumbuh hingga menghasilkan. Hal ini disampaikan Dimas Prast, sang motivator nasional asal Yogyakarta, dalam mengisi kegiatan training petani yang difasilitasi PT Inti Indosawit Subur (IIS)-Kebun Plasma Buatan, dan berlangsung di Hotel Bahari, Parapat, pada 25-26 Maret 2022 lalu.

Menurut Dimas, pandangan orang awam yang mengatakan, profesi petani adalah kuno, petani itu orang desa, dan tidak memiliki wawasan, adalah pandangan yang salah atau keliru. “Sebenarnya, profesi petani itu sangat keren. Karena tidak semua orang mampu menjalani proses menjadi seorang petani, yang notabene memiliki kehebatan dan keasyikan tersendiri, yang dapat menjadi obat bagi kesehatan dan penyembuhan mental,” ungkap Dimas.

Dimas juga menagtakan, menggeluti profesi petani tidaklah mudah.

“Untuk menjadi seorang petani yang sukses, harus memiliki kepercayaan diri, pengetahuan (wawasan) dan keterampilan, serta kesabaran. Agar kebun yang dikelolanya dapat berkembang lebih baik,” sebutnya.

Dia juga menjelaskan, mau tidak mau petani nasional harus menghadapi tantangan era digitalisasi. Khususnya pada petani milenial.

“Sudah saatnya, petani nasional khususnya yang masih milenial, untuk membuka diri dalam meningkatkan wawasan, keterampilan, dan memanfaatkan kesempatan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” kata Dimas.

Seperti halnya kehadiran PT IIS, unit bisnis perusahaan perkebunan kelapa sawit Asian Agri Group, menjadi peluang yang sangat baik bagi petani untuk berkolaborasi. Dimas memandang, kehadiran Asian Agri sangat bermanfaat bagi petani, karena memfasilitasi petani untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam berbudidaya kelapa sawit. Kesempatan yang diberikan Asian Agri, seperti pelatihan ini, harus diambil dengan positif oleh generasi petani milenial, yang bakal menjadi seorang pengusaha sukses di bidang pertanian.

“Tetaplah bangga dan mencintai profesi petani. Dan saya berpesan, para petani untuk tidak berhenti belajar, karena investasi terbaik adalah pembelajaran. Petani-petani harus mampu menjadi team work yang solid di sebuah Koperasi Unit Desa (KUD), dengan menciptakan komunikasi yang lebih baik lagi,” harap Dimas.

Sementara itu, Manajer Kebun Plasma Buatan-PT IIS, Djuamsyah, mewakili Asian Agri, mengatakan, kemitraan Asian Agri dengan petani-petani sudah dilakukan sejak 1987, di masa generasi pertama (G1).

“Dan sejak 2016, pola kemitraan terus dikembangkan dan dilanjutkan dengan petani generasi kedua (G2), atau yang saat ini disebut generasi milenial. Harapan perusahaan, kemitraan akan terus berlanjut pada G2, di mana Asian Agri tetap berkomitmen untuk mendampingi dan meraih sukses bersama sebagaimana dengan G1,” tutur Djuamsyah.

Menurut Djuamsyah, pelatihan ini melibatkan kedua generasi, yang berasal dari 12 KUD binaan Asian Agri. “Sengaja dalam kegiatan ini kami mengundang kedua kelompok generasi petani, agar bisa memiliki kesatuan visi, kesatuan tim dan kesatuan tujuan, untuk meraih sukses bersama,” jelasnya.

Selain itu, dalam menjalin kemitraan, Asian Agri juga menggandeng pemerintah daerah setempat, khususnya Dinas Perkebunan, dengan tujuan untuk mensejahterakan petani.

Arisman, Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan, yang juga Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Siak, menjelaskan, momen yang difasilitasi Asian Agri bagi petani sangat baik. Karena bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan wawasan para petani sawit. “Asian Agri telah banyak berbuat. Dalam pemberdayaan dan pembinaan petani selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Dinas Pertanian dan Perkebunan,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, dibandingkan dengan perusahaan kebun lainnya, kontribusi Asian Agri yang sangat nyata. “Petugas-petugas Asian Agri di lapangan sangat proaktif dalam melakukan pembinaan dan pemberdayaan bagi petani di Siak,” beber Arisman. (mea/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/