DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Sekitar ratusan warga dari 3 desa di 2 kecamatan Kabupaten Deliserdang, menggelar unjuk rasa karena mereka tidak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) ke Kantor DPRD Deliserdang, Kamis (31/3).
Ratusan warga itu, berasal dari Desa Pasar Melintang dan Pagar Jati, Kecamatan Lubukpakam. Serta Desa Sumberjo, Kecamatan Pagar Merbau. Saat menyampikan aspirasinya, masyarakat menuding adanya kecurangan yang terdapat pada DPT. Antara lain, adanya beberapa warga yang sudah memiliki KTP, tapi tidak terdaftar dalam DPT. Kemudian adanya dugaan data pemilih ganda, adanya pemilih yang tidak dikenal atau tidak bertempat tinggal di 3 desa itu, dan warga yang sudah meninggal namun masuk dalam DPT.
Usai menyampaikan aspirasinya, massa yang berasal dari 3 desa itu, diterima pimpinan DPRD Deliserdang, Nusantara Tarigan Silangit, beserta anggota DPRD lainnya di ruang Komisi 1 DPRD Deliserdang.
Menurut warga Pagar Jati, Kecamatan Lubukpakam, T Panjaitan mengatakan, kedatangan mereka melakukan aksi unjuk rasa, karena tidak masuk DPT di Pilkades.
“Ini sangat aneh, warga memiliki KTP tapi tidak terdaftar dalam DPT, dan warga yang sudah meninggal tapi masuk dalam DPT, dan warga yang sudah pindah bertahun-tahun, tetap masuk DPT,” bebernya.
Sedangkan polemik di Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubukpakam, adanya satu warga tapi memiliki 3 DPT di 3 desa, dan warga belum memiliki KTP tapi masuk DPT, serta warga sudah memiliki KTP tapi tidak masuk dalam DPT.
Sementara S Silalahi, warga Desa Sumberjo, Kecamatan Pagar Merbau, berharap, walaupun mereka tidak masuk dalam DPT namun memiliki KTP, tetap bisa ikut dalam Pilkades.
Dalam pertemuan tersebut, anggota DPRD Deliserdang berjanji, secepatnya akan memanggil Kepala Dinas PMD Kabupaten Deliserdang, dan panitia Pilkades di 3 desa tersebut, untuk melakukan rapat dengar pendapat (RDP). (btr/saz)