32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Petani Binjai Diajak Tanam Padi Organik

TEDDY AKBARI/SUMUT POS
TANAM PADI: Wali Kota Binjai, HM Idaham didampingi Pjs Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Hilman Tisnawan, Dr Nugroho Widiasmadi selaku narasumber, Kadis Pertanian Binjai, Dewi Angraini, Ketua Kelompok Harapan Tani, Darmawan, menanam padi organik, di Jalan Gunung Singgalang, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan, Jumat (31/8).

BINJAI-Pemerintah Kota (Pemko) Binjai dan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara melakukan kick off klaster padi organik dan pelatihan budidaya padi, serta pengolahan pupuk organik berbasis MA-11 kepada kelompok harapan tani, serta penandatanganan MoU antara Pemko Binjai dengan BI, di Jalan Gunung Singgalang, Kelurahan Tanah Merah, Binjai Selatan, Jumat (31/8).

Wali Kota Binjai HM Idaham didampingi Pjs Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Hilman Tisnawan, Dr Nugroho Widiasmadi selaku narasumber, Kadis Pertanian Binjai Dewi Angraini, Ketua Kelompok Harapan Tani Darmawan, beserta pimpinan OPD, turut melakukan penanaman padi organik di lahan yang telah disediakan.

Pada kesempatan itu, Idaham atas nama Pemko Binjai mengapresiasi BI yang telah memberikan pembinaan kepada Kelompok Harapan Tani. “Satu hal yang harus dipertahankan, bagaimana kita harus mengubah pola pikir petani untuk bertanam organik. Kerja sama ini merupakan pilot projek BI dengan Pemko Binjai untuk memberikan pembekalan kepada petani, agar mereka mampu menjadi petani mandiri. Jikalau ini berhasil, maka akan menjadi pilot projek bagi kita semua,” tegas Wali Kota.

Wali Kota yakin jika pengelolaan baik, maka padi organik mampu meningkatkan taraf hidup petani. Apalagi, saat ini pola hidup sehat sudah menjadi tren dikalangan banyak orang.

“Pasca panen harus hati-hati. Pemko Binjai siap membantu apa yang dibutuhkan para petani, sehingga kedepannya tidak lagi menjual gabah, namun sudah mampu menjual beras. Kita akan memberi subsidi untuk biaya penggilingan,”ujar Idaham.

Dijelaskan Idaham, Pemko Binjai telah memiliki beras yang dinamakan “Beras Binjai cap Rambutan” dengan pola tanam IPAD-BO berbasis organik, dan sudah dipasarkan ke beberapa supermarket di Kota Medan.

Selain itu, masih kata Idaham, Binjai juga memiliki jambu madu yang telah bersertifikasi, namun yang tidak dapat dihilangkan Binjai terkenal sebagai kota rambutan. Walaupun hasil panennya sudah tidak sebanyak dulu, namun kami harus terus menjaga kelestarian pohon rambutan, agar kelangsungan kota ini sebagai Kota Rambutan tetap terjaga.

“Marilah kita perbaiki ekonomi real dari bawah, saya bercita-cita jika ini berhasil paling lama 2020, Kelompok Harapan Tani akan kami bangunkan satu tempat penggilingan padi, agar pertanian organik berjalan dengan baik demi membantu program pemerintah menjaga ketersediaan pangan, mari kita satukan mimpi kita,”ajak Idaham.

Sementara, Pjs Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Hilman Tisnawan, mengaku senang melihat petani bahagia karena mendapat dukungan penuh dari Wali Kota.

Dijelaskan Hilman, dalam pola pengembangan klaster yang dilakukan, di awal petani sangat semangat, namun di pertengahannya tidak berjalan, inilah pentingnya kehadiran Wali Kota untuk memberikan dukungan kepada para petani.

Masih kata Hilman, BI sebagai lembaga negara memiliki tugas menjaga kestabilan harga, di antaranya kestabilan harga kebutuhan pokok masyarakat, dan menjaga nilai rupiah terhadap asing. Dengan klaster padi organik ini, diharapkan dapat menambah penghasilan petani menjadi lebih tinggi.

“Jika Binjai mampu menyuplai padi ke daerah lain, tentunya akan membantu menjaga stabilitas harga. Klaster ini diharapkan berkembang, dan menjadi contoh karena pertamakali. Bila ini berhasil, maka masyarakat sekitar dapat melakukan hal yang sama,” kata Hilman.

Dikatakan Hilman, target dari klaster ini berhasil adalah sertifikasi. Dikatakan berhasil apabila sudah tersertifikasi. Dan cara ini menjadi salah satu alternatif sebagai pemasok beras organik. (ted/han)

TEDDY AKBARI/SUMUT POS
TANAM PADI: Wali Kota Binjai, HM Idaham didampingi Pjs Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Hilman Tisnawan, Dr Nugroho Widiasmadi selaku narasumber, Kadis Pertanian Binjai, Dewi Angraini, Ketua Kelompok Harapan Tani, Darmawan, menanam padi organik, di Jalan Gunung Singgalang, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan, Jumat (31/8).

BINJAI-Pemerintah Kota (Pemko) Binjai dan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara melakukan kick off klaster padi organik dan pelatihan budidaya padi, serta pengolahan pupuk organik berbasis MA-11 kepada kelompok harapan tani, serta penandatanganan MoU antara Pemko Binjai dengan BI, di Jalan Gunung Singgalang, Kelurahan Tanah Merah, Binjai Selatan, Jumat (31/8).

Wali Kota Binjai HM Idaham didampingi Pjs Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Hilman Tisnawan, Dr Nugroho Widiasmadi selaku narasumber, Kadis Pertanian Binjai Dewi Angraini, Ketua Kelompok Harapan Tani Darmawan, beserta pimpinan OPD, turut melakukan penanaman padi organik di lahan yang telah disediakan.

Pada kesempatan itu, Idaham atas nama Pemko Binjai mengapresiasi BI yang telah memberikan pembinaan kepada Kelompok Harapan Tani. “Satu hal yang harus dipertahankan, bagaimana kita harus mengubah pola pikir petani untuk bertanam organik. Kerja sama ini merupakan pilot projek BI dengan Pemko Binjai untuk memberikan pembekalan kepada petani, agar mereka mampu menjadi petani mandiri. Jikalau ini berhasil, maka akan menjadi pilot projek bagi kita semua,” tegas Wali Kota.

Wali Kota yakin jika pengelolaan baik, maka padi organik mampu meningkatkan taraf hidup petani. Apalagi, saat ini pola hidup sehat sudah menjadi tren dikalangan banyak orang.

“Pasca panen harus hati-hati. Pemko Binjai siap membantu apa yang dibutuhkan para petani, sehingga kedepannya tidak lagi menjual gabah, namun sudah mampu menjual beras. Kita akan memberi subsidi untuk biaya penggilingan,”ujar Idaham.

Dijelaskan Idaham, Pemko Binjai telah memiliki beras yang dinamakan “Beras Binjai cap Rambutan” dengan pola tanam IPAD-BO berbasis organik, dan sudah dipasarkan ke beberapa supermarket di Kota Medan.

Selain itu, masih kata Idaham, Binjai juga memiliki jambu madu yang telah bersertifikasi, namun yang tidak dapat dihilangkan Binjai terkenal sebagai kota rambutan. Walaupun hasil panennya sudah tidak sebanyak dulu, namun kami harus terus menjaga kelestarian pohon rambutan, agar kelangsungan kota ini sebagai Kota Rambutan tetap terjaga.

“Marilah kita perbaiki ekonomi real dari bawah, saya bercita-cita jika ini berhasil paling lama 2020, Kelompok Harapan Tani akan kami bangunkan satu tempat penggilingan padi, agar pertanian organik berjalan dengan baik demi membantu program pemerintah menjaga ketersediaan pangan, mari kita satukan mimpi kita,”ajak Idaham.

Sementara, Pjs Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Hilman Tisnawan, mengaku senang melihat petani bahagia karena mendapat dukungan penuh dari Wali Kota.

Dijelaskan Hilman, dalam pola pengembangan klaster yang dilakukan, di awal petani sangat semangat, namun di pertengahannya tidak berjalan, inilah pentingnya kehadiran Wali Kota untuk memberikan dukungan kepada para petani.

Masih kata Hilman, BI sebagai lembaga negara memiliki tugas menjaga kestabilan harga, di antaranya kestabilan harga kebutuhan pokok masyarakat, dan menjaga nilai rupiah terhadap asing. Dengan klaster padi organik ini, diharapkan dapat menambah penghasilan petani menjadi lebih tinggi.

“Jika Binjai mampu menyuplai padi ke daerah lain, tentunya akan membantu menjaga stabilitas harga. Klaster ini diharapkan berkembang, dan menjadi contoh karena pertamakali. Bila ini berhasil, maka masyarakat sekitar dapat melakukan hal yang sama,” kata Hilman.

Dikatakan Hilman, target dari klaster ini berhasil adalah sertifikasi. Dikatakan berhasil apabila sudah tersertifikasi. Dan cara ini menjadi salah satu alternatif sebagai pemasok beras organik. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/