30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bolos saat Jam Belajar

17 Pelajar Terjaring Razia Kasih Sayang

TEBINGTINGGI-Sebanyak 17 pelajar terjaring razia kasih sayang yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tebingtinggi, Rabu (18/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Para pelajar yang bolos itu terjaring di beberapa lokasi di Tebingtinggi.

Kadis Pendidikan melalui Subbag  Program Perundang Undangan, Syaiful Sunawar kepada Sumut Pos mengatakan para pelajar yang terjaring terdiri dari, 9 pelajar SMK,2 pelajar cewek dan 6 orang pelajar setingkat SMP. Mereka kedapatan bolos sekolah dan bermain di warung internet (Warnet), serta dalam mobil angkot.

Seluruh pelajar yang terjaring kemudian dibawah ke Kantor Disdik Jalan Balai Kota Tebingtinggi untuk didata sekaligus pembinaan. Dalam pendataan, para pelajar yang terjaring juga dipanggil orangtuanya atau wali serta sekolah untuk berjanji tidak mengulang lagi perbuatan bolosnya itu.

“Razia kasih sayang pelajar ini akan berkelanjutan secara terus-menurus hingga pelajar yang bolos sekolah ketika jam pelajaran memang betul tidak ada lagi,” tegas Syaiful Sunawar.

Mereka yang terjaring razia (pelajar) umunya berlasan karena terlambat masuk sekolah sehingga pihak sekolah tidak mengizinkan masuk kelas. Syaiful menghimbau agar warnet-warnet yang beroperasi di Kota Tebingtinggi tidak memberikan izin kepada pelajar yang masih memakai seregam sekolah untuk bermain warnet.

“Pihak sekolah juga dihimbau agar bisa memberikan sanksi tegas kepada pelajar yang sering membolos,”pinta Syunawar.

Sebanyak 17 orang pelajar yang terjaring umunya di Warnet Citos di Jalan Ir H Juanda Kota Tebingtinggi. Adapun dua pelajar SMK Negeri 1 Kota Tebingtinggi yang terjaring dalam operasi kasih saying ini, Desy Manda Sari dan Ida Rosyanti kelas XI.

Enam pelajar setingkat SMP yang ditangkap Muhammad Wahyudi (SMPN 5), Muhammad Izab Pratama (SMPN 5), Surya Trikha (MTs), Dhaniar Abhi Raha (MTs), Dani Wahyu (SMPN 5), dan Reynaldi (SMPN5) Kota Tebingtinggi.

Fauzi (Taman Siswa), Candra Bagus (SMK YPD), Sandi Kurniawan (SMK YPD), Topan Anggara (Taman Siswa), Febri Rifaldi (SMK YPD), Andi Siregar (Surnus), Ade Gustiawan (SMK YPD), Uli Sandi Saragih (SMK YPD), dan Yogie Priandaru (SMK YPD) Kota Tebingtinggi.

Salah seorang pelajar SMK Negeri 1 Kota Tebingtinggi, Ida Rosyanti warga Pabatu, Kabupaten Serdangbedagai mengatakan dirinya bolos karena terlambat masuk sekolah. “Pagar sekolah sudah tutup, kami berdua takut masuk kelas dan memutuskan untuk kembali ke rumah, di tengah jalan kami ditangkap mereka ,”bilang Ida.(mag-3)

17 Pelajar Terjaring Razia Kasih Sayang

TEBINGTINGGI-Sebanyak 17 pelajar terjaring razia kasih sayang yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tebingtinggi, Rabu (18/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Para pelajar yang bolos itu terjaring di beberapa lokasi di Tebingtinggi.

Kadis Pendidikan melalui Subbag  Program Perundang Undangan, Syaiful Sunawar kepada Sumut Pos mengatakan para pelajar yang terjaring terdiri dari, 9 pelajar SMK,2 pelajar cewek dan 6 orang pelajar setingkat SMP. Mereka kedapatan bolos sekolah dan bermain di warung internet (Warnet), serta dalam mobil angkot.

Seluruh pelajar yang terjaring kemudian dibawah ke Kantor Disdik Jalan Balai Kota Tebingtinggi untuk didata sekaligus pembinaan. Dalam pendataan, para pelajar yang terjaring juga dipanggil orangtuanya atau wali serta sekolah untuk berjanji tidak mengulang lagi perbuatan bolosnya itu.

“Razia kasih sayang pelajar ini akan berkelanjutan secara terus-menurus hingga pelajar yang bolos sekolah ketika jam pelajaran memang betul tidak ada lagi,” tegas Syaiful Sunawar.

Mereka yang terjaring razia (pelajar) umunya berlasan karena terlambat masuk sekolah sehingga pihak sekolah tidak mengizinkan masuk kelas. Syaiful menghimbau agar warnet-warnet yang beroperasi di Kota Tebingtinggi tidak memberikan izin kepada pelajar yang masih memakai seregam sekolah untuk bermain warnet.

“Pihak sekolah juga dihimbau agar bisa memberikan sanksi tegas kepada pelajar yang sering membolos,”pinta Syunawar.

Sebanyak 17 orang pelajar yang terjaring umunya di Warnet Citos di Jalan Ir H Juanda Kota Tebingtinggi. Adapun dua pelajar SMK Negeri 1 Kota Tebingtinggi yang terjaring dalam operasi kasih saying ini, Desy Manda Sari dan Ida Rosyanti kelas XI.

Enam pelajar setingkat SMP yang ditangkap Muhammad Wahyudi (SMPN 5), Muhammad Izab Pratama (SMPN 5), Surya Trikha (MTs), Dhaniar Abhi Raha (MTs), Dani Wahyu (SMPN 5), dan Reynaldi (SMPN5) Kota Tebingtinggi.

Fauzi (Taman Siswa), Candra Bagus (SMK YPD), Sandi Kurniawan (SMK YPD), Topan Anggara (Taman Siswa), Febri Rifaldi (SMK YPD), Andi Siregar (Surnus), Ade Gustiawan (SMK YPD), Uli Sandi Saragih (SMK YPD), dan Yogie Priandaru (SMK YPD) Kota Tebingtinggi.

Salah seorang pelajar SMK Negeri 1 Kota Tebingtinggi, Ida Rosyanti warga Pabatu, Kabupaten Serdangbedagai mengatakan dirinya bolos karena terlambat masuk sekolah. “Pagar sekolah sudah tutup, kami berdua takut masuk kelas dan memutuskan untuk kembali ke rumah, di tengah jalan kami ditangkap mereka ,”bilang Ida.(mag-3)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/