31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Tingkatkan Potensi Danau Toba Lewat Gerakan Sadar Wisata

ist
BERIKAN: Kabid Internalisasi dan Pengembangan Sadar Wisata Kementerian Pariwisata, Arum Damarintyas memberikan alat kebersihan secara simbolis dalam upaya meningkatkan potensi wisata Danau Toba lewat Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona yang digelar di halaman parkir Museum Negeri Medan, Kamis (29/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Upaya untuk meningkatkan potensi wisata Danau Toba terus dilakukan oleh Kementerian Pariwisata. Peningkatan potensi wisata kali ini bertajuk Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona yang digelar di halaman parkir Museum Negeri Medan, Kamis (29/11).

Acara dibuka dengan pemberian alat kebersihan, dan dilanjutkan dengan kegiatan bersih-bersih. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemaparan narasumber yakni Kabid Internalisasi dan Pengembangan Sadar Wisata Kementerian Pariwisata, Arum Damarintyas dan Sekjen Asosiasi Bank Sampah Indonesia, Wilda Yanti serta undangan.

Kabid Internalisasi dan Pengembangan Sadar Wisata Kemenetrian Pariwisata, Arum Damarintyas menyampaikan bahwa pentingnya unsur bersih dalam dunia pariwisata. Salah satu contoh, sangat disayangkan keadaan obyek wisata di Danau Toba yang begitu indah tidak didukung oleh fasilitas toilet yang bersih serta keadaan infrastruktur seperti jalan rusak.

“Kebersihan kamar mandi masih menjadi masalah bagi wisata di Indonesia, termasuk Danau Toba. Sebab, seringkali kotor, becek, tidak terawat bahkan tak ada air. Oleh karenanya, persoalan tersebut harus diatasi demi meningkatkan potensi wisata,” ujarnya.

Selain kebersihan kamar mandi, sambung Arum, masalah sampah juga menjadi faktor. Bisa bayangkan bila sampah membanjiri Danau Toba. “Peningkatan sadar wisata diperlukan pengembangan SDM. Artinya, sadar dan peduli dengan kebersihan lingkungan,” sebutnya.

Lebih lanjut Arum mengatakan, sesuai program Presiden Jokowi, wisata Danau Toba harus mampu menampung 30 juta pengunjung per tahunnya. “Jadi mari kita bergandeng tangan untuk menyukseskan program destinasi itu,” imbau Arum.

Pada kesempatan itu juga, Sekjen Asosiasi Bank Sampah Indonesia, Wilda Yanti mengatakan, pengelolaan sampah di kawasan Danau Toba bisa dimulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga. Tujuannya, untuk solusi pengurangan sampah.

“Masyarakat Sumut terutama yang berada di objek wisata Danau Toba masih belum menyadari kalau dari pariwisata mereka dapat menghasilkan tambahan perekonomian. Kalau potensi wisata ini dikelola dengan baik, Sumut bisa melebihi Bali. Oleh karena itu, ini pekerjaan bersama dan butuh kerja keras,” imbuhnya. (azw)

ist
BERIKAN: Kabid Internalisasi dan Pengembangan Sadar Wisata Kementerian Pariwisata, Arum Damarintyas memberikan alat kebersihan secara simbolis dalam upaya meningkatkan potensi wisata Danau Toba lewat Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona yang digelar di halaman parkir Museum Negeri Medan, Kamis (29/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Upaya untuk meningkatkan potensi wisata Danau Toba terus dilakukan oleh Kementerian Pariwisata. Peningkatan potensi wisata kali ini bertajuk Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona yang digelar di halaman parkir Museum Negeri Medan, Kamis (29/11).

Acara dibuka dengan pemberian alat kebersihan, dan dilanjutkan dengan kegiatan bersih-bersih. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemaparan narasumber yakni Kabid Internalisasi dan Pengembangan Sadar Wisata Kementerian Pariwisata, Arum Damarintyas dan Sekjen Asosiasi Bank Sampah Indonesia, Wilda Yanti serta undangan.

Kabid Internalisasi dan Pengembangan Sadar Wisata Kemenetrian Pariwisata, Arum Damarintyas menyampaikan bahwa pentingnya unsur bersih dalam dunia pariwisata. Salah satu contoh, sangat disayangkan keadaan obyek wisata di Danau Toba yang begitu indah tidak didukung oleh fasilitas toilet yang bersih serta keadaan infrastruktur seperti jalan rusak.

“Kebersihan kamar mandi masih menjadi masalah bagi wisata di Indonesia, termasuk Danau Toba. Sebab, seringkali kotor, becek, tidak terawat bahkan tak ada air. Oleh karenanya, persoalan tersebut harus diatasi demi meningkatkan potensi wisata,” ujarnya.

Selain kebersihan kamar mandi, sambung Arum, masalah sampah juga menjadi faktor. Bisa bayangkan bila sampah membanjiri Danau Toba. “Peningkatan sadar wisata diperlukan pengembangan SDM. Artinya, sadar dan peduli dengan kebersihan lingkungan,” sebutnya.

Lebih lanjut Arum mengatakan, sesuai program Presiden Jokowi, wisata Danau Toba harus mampu menampung 30 juta pengunjung per tahunnya. “Jadi mari kita bergandeng tangan untuk menyukseskan program destinasi itu,” imbau Arum.

Pada kesempatan itu juga, Sekjen Asosiasi Bank Sampah Indonesia, Wilda Yanti mengatakan, pengelolaan sampah di kawasan Danau Toba bisa dimulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga. Tujuannya, untuk solusi pengurangan sampah.

“Masyarakat Sumut terutama yang berada di objek wisata Danau Toba masih belum menyadari kalau dari pariwisata mereka dapat menghasilkan tambahan perekonomian. Kalau potensi wisata ini dikelola dengan baik, Sumut bisa melebihi Bali. Oleh karena itu, ini pekerjaan bersama dan butuh kerja keras,” imbuhnya. (azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/