KARO, SUMUTPOS.CO – Hujan deras masih terus mengguyur dataran Tinggi Kabupaten Karo. Warga yang bermukim di kawasan rawan, terutama sekitar aliran sungai, diimbau tetap mewaspadai akan banjir bandang susulan.
PRAKIRAWAN Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan, Martha Manurung mengungkapkan, banjir bandang yang terjadi di pemandian alam Sembahe, Sibolangit, berdasarkan hasil kondisi dinamika atmosfer, yakni terdapat adanya daerah belokan angin dan daerah pertemuan angin (konvergensi) di wilayah lereng hingga pantai timur Sumut, akibat adanya sirkulasi siklonik di wilayah perairan barat laut Kalimantan yang mendukung pembentukan awan-awan hujan, di wilayah Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Karo dan sekitarnya.
“Kita imbau masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai harap tetap waspada, mengingat masih tingginya curah hujan di pegunungan. Sebab, dikhawatirkan adanya banjir bandang susulan,” imbaunya.
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah juga mengimbau warga agar lebih berhati-hati akan potensi bencana yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi saat ini. “Sumut masih diselimuti hujan dengan intensitas tinggi. Masyarakat kita harap untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan wisatawan untuk terus waspada saat debit hujan tinggi,” kata Musa Rajekshah meninjau dan mendatangi langsung sejumlah lokasi terkena dampak banjir bandang itu, di Kecamatan Sibolangit, Senin (1/5) pagi. Ijeck turut didampingi, Kepala BPBD Sumut Tuahta Ramajaya Saragih, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumut Sei Suriani Purnamawati dan Camat Sibolangit Hesron.
Wagubsu yang akrab disapa Ijeck itu juga mengingatkan, banjir bandang ini tidak bisa diprediksi. “Kita tidak tahu di hulu sungai itu kondisinya bagaimana, mungkin sedimen yang terbawa banjir berupa tumpukan kayu sudah menutupi sungai, ini juga yang harus dicek,” ujarnya.
Dalam peninjauan lokasi banjir bandang itu, Ijeck juga pertama kali melihat lokasi Desa Wisata Sembahe, selanjutnya melihat pipa air bersih milik Bumdes dan mengunjungi rumah Apriman Jaiy dan Op Nainggolan yang rusak akibat banjir di Jalan TVRI, Desa Bandar Baru. Ada sejumlah desa di Kecamatan Sibolangit yang terkena imbas banjir bandang tersebut, yakni Desa Tambunen, Desa Sembahe, Desa Batu Mbelin, Desa Bandar Baru dan Desa Kuala. “Bersama Camat, BPBD dan Kadis Sosial, kita datang kemari untuk melihat dampak dari banjir bandang yang semalam sore terjadi. Ada dua rumah ini yang kerusakannya berat dan beberapa rumah lainnya dipenuhi lumpur. Tadi ada juga jalur pipa air bersih milik Bumdes yang rusak,” sebut Ijeck.
Pada kesempatan itu, Ijeck langsung meminta camat untuk membantu membersihkan lumpur maupun material lainnya yang masuk ke rumah warga khususnya di rumah Opung Nainggolan, bersama Kadis Sosial, ia juga menyerahkan bantuan sembako, sanitary kit dan matras tidur. “Untuk pipa air bersih milik Bumdes tadi, Pemkab Deli Serdang telah melihat kondisinya untuk perbaikan dan kami pemerintah provinsi juga akan melihat porsi mana nanti yang bisa dibantu,” kata Ijeck.
Ijeck mengapresiasi kerja sama antara pemerintah dan warga dalam menangani dampak banjir bandang. Sehingga dalam waktu cepat dapat mengidentifikasi warga terdampak dan memberi bantuan usai banjir menerjang. “Personil BPBD Sumut dan Pemkab Deli Serdang juga sudah bergerak bersama-sama membersihkan kayu-kayu atau material lainnya di jalur-jalur air seperti parit dan saluran air yang ada,” kata Ijeck.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para relawan dan masyarakat yang sudah sejak awal memberi peringatan kepada para wisatawan sehingga tidak ada korban jiwa. “Kemarin memang berita banjir ini menjadi viral karena adanya kendaraan yang hanyut tapi dari laporan yang sudah kami terima, khususnya dari Polda Sumut dimana Bapak Kapolda juga sudah turun langsung kemari dan menyampaikan yang pertama bahwa tidak ada korban jiwa,” katanya.
Sementara, Polda Sumut menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir bandang yang terjadi di Pemandian Alam Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Minggu (30/4) kemarin. Hal itu dikatakan, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Senin (1/5). “Dalam musibah itu mengakibatkan sejumlah pondok di Pemandian Alam Sembahe tersapu banjir bandang, termasuk satu unit mobil MPV berwarna putih juga ikut terseret arus air sungai yang sangat deras. Namun tidak ada korban jiwa,” katanya.
Hadi menjelaskan, saat terjadinya musibah banjir bandang tersebut, Polda Sumut menurunkan sebanyak 30 personel SAR Brimob dan Sabhara dan Samapta untuk membantu warga. Mereka juga dikerahkan untuk mengecek lokasi banjir bandang dan ditemukannya mobil yang terseret banjir.
“Personel juga telah berhasil mengevakuasi mobil yang hanyut terbawa derasnya arus sungai saat peristiwa banjir bandang itu terjadi. Mobil yang terseret arus air sungai ditemukan berjarak kurang lebih 1Km dari pinggir jalan Sembahe. Kita cek tidak ada korban. Berbagai peralatan yang diperlukan telah dibawa personel sebab untuk menuju lokasi tidak bisa dilalui kendaraan,” jelasnya.
Dia menyebutkan, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak juga turun ke lokasi untuk membantu pengaturan arus lalu lintas. “Kondisi situasi di Sembahe sudah kembali normal. Namun begitu Polda Sumut masih menyiagakan personel guna mengantisipasi terjadinya banjir bandang susulan,” imbuhnya.
Hadi menambahkan, musibah banjir bandang yang terjadi di kawasan Sembahe karena tingginya curah hujan, di Kabupaten Karo pada Minggu (30/4) siang. “Sehingga menyebabkan parit yang ada di pinggir jalan panatapan meluap tepatnya di dekat pabrik air minum Aqua (Sibolangit),” pungkasnya.
Sementara Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sumut, Zulham Efendi Siregar mengatakan, rumah warga mengalami kerusakan milik atas nama Risman Nainggolan dan Ruslan Zai. Mereka merupakan warga, Bandar Baru, Simpang Amoi, Kecamatan Sibolangit. “Tidak ada korban jiwa,” sebut Zulham saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (1/5).
Untuk rumah warga yang mengalami kerusakan akibat bencana alam itu, Zulham mengungkapkan, BPBD Deliserdang menyiapkan rehabilitasi dan rekondisi rumah warga tersebut. “BPBD Provinsi Sumut telah mengirimkan bantuan Sembako, mie instan, matras dan personil untuk membersihkan lingkungan sekitar,” ucap Zulham.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan melakukan pencarian dan evakuasi mobil, yang terseret arus deras saat terjadi banjir bandang tersebut. Mobil berwarna putih itu, ditemukan di Dusun Lembahnaga, Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang.
Petugas SAR gabungan dari SAR Medan, BPBD Deli Serdang dan masyarakat sekitar, turun melakukan pengecekan terhadap bagian dalam mobil tersebut. “Selanjutnya, tim SAR Gabungan langsung menuju lokasi penemuan mobil yang terseret arus sungai. Kemudian, tim langsung melakukan penyisiran dan memeriksa mobil namun tidak ditemukan korban jiwa,” sebut Kepala Kantor SAR Medan Budiono.
Sementara itu, Kepala BPBD Deliserdang Amos F Karokaro mengatakan, mobil terseret arus sungai deras tersebut, sejauh 2 kilometer dari lokasi parkir di kawasan Pemandian Alam Tambun di kawasan Sembahe. Diduga, mobil tersebut parkir terlalu dekat dengan sungai. Kondisi penumpang tidak berada di dalam mobil. Meski sudah ditemukan, saat ini mobil belum bisa dievakuasi. “Jaraknya sekitar 2 Km dari titik awal. Sehingga saat banjir terjadi, mobil wisatawan itu tersapu. Saat ditemukan kondisinya ringsek parah,” jelas Amos.
Amos mengungkapkan, dari pemantauan langsung di lapangan, belum ada laporan disampaikan oleh masyarakat, terkait orang hilang pasca banjir bandang tersebut. “Sejauh ini untuk laporan korban jiwa, nihil,” tutur Amos sembari mengatakan pihaknya hanya menerima laporan kerusakan pondok-pondok di objek wisata Sembahe ikut tersapu derasnya air sungai itu.
Sedangkan, kondisi lalu lintas di seputaran Sembahe mengalami kemacetan. Lantaran, ada truk yang terjerembab ke dalam parit saat air mengalir deras di jalan utama. Amos mengimbau masyarakat, untuk tetap waspada dan berhati-hati saat berada di lokasi objek wisata. Karena, saat ini cuaca ekstrim sedang melanda disejumlah daerah di Sumut. Termasuk, di Kabupaten Deliserdang. “Kepada masyarakat kami mengimbau berwisata dengan bijak. Ikuti arahan petugas yang ada di lokasi. Karena saat ini kita tengah menghadapi cuaca ekstrem yang tidak menentu,” ucap mantan Camat Namorambe itu.
Sedangkan, pemilik mobil dan penumpang mobil ditemukan masih di lokasi objek wisata Pemandian Alam Tambun di kawasan Sembahe, dalam kondisi selamat dan sehat. Mereka merupakan warga Padangbulan, Kota Medan.
Sementara, banyaknya potongan kayu yang terbawa derasnya banjir bandang yang menerjang objek wisata Sembahe, mengundang kecurigaan adanya penebangan hutan di hulu sungai. Kepala BPBD Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih pun mengakui hal itu. “Iya, ada itu (potongan kayu) ku lihat di dalam video. Kita BPBD tidak bisa memastikan hal ini (ilegal loging),” sebut Kepala BPBD Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih kepada wartawan, Senin (1/5).
Tuahta mengungkapkan, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan menyampaikan pesan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, untuk memantau hal tersebut. “Tapi tadi, sewaktu bertemu dengan Bupati Deliserdang. Ada juga mereka menyampaikan, menitip pesan lah pada Pemprov, untuk memantau atau memonitor apakah ada seperti itu (penebangan liar). Permintaan dari mereka begitu. Karena melihat banyak kayu itu kan,” kata Tuahta. Mantan Kadispora Sumut itu mengatakan, pihaknya tidak bisa memastikan hal tersebut. Karena, bukan menjadi tugas mereka. Namun, penemuan di lapangan terkait banjir bandang itu, akan disampaikan kepada Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan OPD terkait untuk diambil keputusan segera. “Kalau dari pesan Pemkab Deli Serdang itu, akan kita sampaikan kepada OPD terkait, untuk memantau itu, apakah kemungkinan ada seperti itu,” ucap Tuahta.
“Kalau kita BPBD menelusuri penebangan hutan sepertinya nggak ya. Karena bukan jobdesk kita, kita hanya memitigasi saja, bahwa kejadian terjadi itu dan penyebabnya,” pungkas Tuahta. (gus/deo/dwi/adz)