26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Napi Lapas Tebingtinggi Tewas Ditikam

TEBINGTINGGI- Ribut sesama narapidana terjadi di Lembaga Pemasyarakatan  (Lapas) Kelas II B Jalan Pusara Kota Tebingtinggi. Napi kasus pencurian, Fuad Ahmad (31) warga Jalan Meranti Perumnas Begelen Kota Tebingtinggi tewas ditikam setelah sempat dirawat itensif di RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi, Minggu (16/6) sekitar pukul 18.45 WIB.

Pelaku penikaman adalah warga binaan dari Lapas kelas I Tanjunggusta Medan yang baru dipindahkan ke Lapas Tebingtinggi pada tanggal 7 Juni lalu, Khairul Munthe (33). Masalahnya sepele, hanya gara-gara bersenggolan badan.

Kepala Lapas, Budi Argap Situngkir kepada Sumut Pos mengakui adanya kasus penikaman di dalam Lapas Tebinggingi yang mengakibatkan tewasnya Fuad, penghuni blok B. Penikaman yang dilakukan warga Asrama Rindam Siantar itu terjadi pada pukul 16.00 WIB.

“Kami masih membuat laporan ke Medan dan Jakarta terkait kasus penikaman sesama warga binaan, mohon besok saja kalau mau konfirmasi, kami masih sibuk melakukan pemeriksaan,” kata Budi Argap sembari menutup telepon selulernya.

Sementara itu Kepala RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi AKP dr Romi Sebastian didampingi dokter Ahli Bedah, AKBP dr Sugeng mengatakan, korban, Fuad Ahmad sempat dirawat dua jam di RS Bhayangkara Tebingtinggi, namun tim medis tidak dapat berbuat banyak karena korban mengalami pendarahaan yang begitu banyak akibat tikaman belati sedalam 6 centimeter hingga mengena paru-paru. “Sebelum dilakukan operasi nyawa korban tidak tertolong karena banyak mengeluarkan darah dan akhirnya meninggal dunia,”jelas dr Sugeng.

dr Sugeng yang didampingi Kepala RS Bhayangakara AKP Romi Sebastian mengatakan pihak keluarga tidak mengizinkan jenazah diotopsi. Mereka memintanya untuk dibawa ke rumah duka. “Pihak rumah sakit tidak bisa melarangnya permintaan itu,” katanya.

Polres Tebingtinggi mendengar informasi tersebut langsung mengamankan tersangka ke Polres. “Pelaku penikaman langsung kita amankan ke Mapolres Tebingtinggi untuk dimintai keterangannya,”jelas Kasubbag Humas AKP Ngemat Surbakti.

Sementara, pelaku penikaman, Khairul Munthe yang diamankan di Polres Tebingtinggi mengaku tidak tahan dipukuli oleh Fuad Ahmad di dalam Lapas. “Tak tahan aku dipukulinya terus, ada waktu lengah, langsung aku tikam dia dari belakang,”akunya di kantor polisi. (ian)
jelas napi penghuni blok D ini. (ian)

TEBINGTINGGI- Ribut sesama narapidana terjadi di Lembaga Pemasyarakatan  (Lapas) Kelas II B Jalan Pusara Kota Tebingtinggi. Napi kasus pencurian, Fuad Ahmad (31) warga Jalan Meranti Perumnas Begelen Kota Tebingtinggi tewas ditikam setelah sempat dirawat itensif di RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi, Minggu (16/6) sekitar pukul 18.45 WIB.

Pelaku penikaman adalah warga binaan dari Lapas kelas I Tanjunggusta Medan yang baru dipindahkan ke Lapas Tebingtinggi pada tanggal 7 Juni lalu, Khairul Munthe (33). Masalahnya sepele, hanya gara-gara bersenggolan badan.

Kepala Lapas, Budi Argap Situngkir kepada Sumut Pos mengakui adanya kasus penikaman di dalam Lapas Tebinggingi yang mengakibatkan tewasnya Fuad, penghuni blok B. Penikaman yang dilakukan warga Asrama Rindam Siantar itu terjadi pada pukul 16.00 WIB.

“Kami masih membuat laporan ke Medan dan Jakarta terkait kasus penikaman sesama warga binaan, mohon besok saja kalau mau konfirmasi, kami masih sibuk melakukan pemeriksaan,” kata Budi Argap sembari menutup telepon selulernya.

Sementara itu Kepala RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi AKP dr Romi Sebastian didampingi dokter Ahli Bedah, AKBP dr Sugeng mengatakan, korban, Fuad Ahmad sempat dirawat dua jam di RS Bhayangkara Tebingtinggi, namun tim medis tidak dapat berbuat banyak karena korban mengalami pendarahaan yang begitu banyak akibat tikaman belati sedalam 6 centimeter hingga mengena paru-paru. “Sebelum dilakukan operasi nyawa korban tidak tertolong karena banyak mengeluarkan darah dan akhirnya meninggal dunia,”jelas dr Sugeng.

dr Sugeng yang didampingi Kepala RS Bhayangakara AKP Romi Sebastian mengatakan pihak keluarga tidak mengizinkan jenazah diotopsi. Mereka memintanya untuk dibawa ke rumah duka. “Pihak rumah sakit tidak bisa melarangnya permintaan itu,” katanya.

Polres Tebingtinggi mendengar informasi tersebut langsung mengamankan tersangka ke Polres. “Pelaku penikaman langsung kita amankan ke Mapolres Tebingtinggi untuk dimintai keterangannya,”jelas Kasubbag Humas AKP Ngemat Surbakti.

Sementara, pelaku penikaman, Khairul Munthe yang diamankan di Polres Tebingtinggi mengaku tidak tahan dipukuli oleh Fuad Ahmad di dalam Lapas. “Tak tahan aku dipukulinya terus, ada waktu lengah, langsung aku tikam dia dari belakang,”akunya di kantor polisi. (ian)
jelas napi penghuni blok D ini. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/