31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Dairi Zona Merah Covid-19, Medan dan Deliserdang Zona Oranye

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Dairi kini masuk kawasan dengan status zona merah (risiko tinggi) Covid-19. Status zonasi itu berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko seluruh daerah di Indonesia yang disampaikan pada website covid19.go.id awal pekan ini. Sebelumnya, wilayah yang berbatasan dengan Provinsi Aceh tersebut berada dalam zona oranye (risiko sedang) pada minggu lalu.

SEMANGAT: Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi beri semangat kepada para nakes usai membuka kembali Kamar Rujukan Isolasi Covid-19 di RS Martha Friska, Jalan Multatuli Medan, Senin (31/5). Direncanakan ada 320 kamar di berbagai RS yang akan disiapkan dalam waktu dekat ini untuk mengantisipasi kekurangan ruang isolasi Covid-19.

Peta zonasi risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan. Indikator yang digunakan adalah epidemiologi, yaitu penurunan jumlah kasus positif, suspek dan sebagainya. Kemudian, indikator surveilans kesehatan masyarakat, seperti jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir. Selanjutnya, indikator pelayanan kesehatan, yakni jumlah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan mampu menampung sampai dengan lebih dari 20% jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat.

Sedangkan Deliserdang kini turun status menjadi zona oranye (risiko sedang) dari zona merah pada minggu sebelumnya. Sementara Medan bertahan pada zona oranye. Di samping itu, terdapat juga 16 kabupaten/kota berstatus zona oranye yakni Tanjungbalai, Tebingtinggi, Pakpak Bharat, Samosir, Sibolga, Labuhanbatu Selatan, Gunung Sitoli, Serdang Bedagai, Batubara, Labuhanbatu Utara, Binjai, Padangsidimpuan, Karo, Simalungun, Tapanuli Utara dan Langkat.

Untuk zona kuning (risiko rendah) terdapat pada 11 kabupaten/kota, yaitu Tapanuli Tengah, Nias, Toba, Padanglawas Utara, Mandailing Natal, Padanglawas, Labuhanbatu, Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan, Pematangsiantar, dan Asahan. Sedangkan zona hijau masih tetap tiga daerah, antara lain Nias Barat, Nias Utara dan Nias Selatan.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, saat ini pasien Covid-19 aktif di Kabupaten Dairi berjumlah 115 orang. Jumlah ini didapatkan dari akumulasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dikurangi angka kesembuhan dan juga jumlah kematian akibat virus corona. “Jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Dairi 405 orang (per 1 Juni 2021). Sedangkan angka kesembuhan 271 orang dan angka kematian 19 orang. Sementara suspek belum ada kasus,” ujar Aris, Selasa (1/6).

Dia menuturkan, meski begitu di Kabupaten Dairi tidak ada penambahan kasus baru untuk hari ini (kemarin, Red), baik angka positif, kesembuhan dan kematian Covid-19. “Semuanya tidak ada penambahan kasus baru. Mudah-mudahan kondisinya terus bertahan dan semakin banyak pasien (positif) yang sembuh,” tuturnya.

Aris menyebutkan, untuk Kabupaten Deliserdang pasien Covid-19 aktif berjumlah 477 orang. Jumlah tersebut diperoleh dari total kasus positif 5.093, dikurangi angka kesembuhan 4.448 orang dan meninggal dunia 168. “Kasus baru positif di Deliserdang hari ini bertambah 34 orang dan sembuh 35 orang. Sedangkan meninggal dunia tidak ada penambahan,” sebutnya.

Untuk Kota Medan, Aris melanjutkan, kini terdapat 886 kasus aktif Covid-19. Angka ini didapatkan dari total kasus positif sebanyak 16.488 orang, dengan 15.092 orang, di antaranya sembuh dan 510 orang meninggal dunia. “Kasus baru positif di Kota Medan bertambah 35 kasus, sembuh 27 kasus, dan suspek 6 kasus dengan akumulasi 626 orang. Sementara angka kematian tetap,” bebernya.

Lebih jauh Aris mengatakan, akumulasi positif Corona di Sumut saat ini berjumlah 32.088 orang dengan penambahan 95 kasus baru dari 3 kabupaten/kota. Sedangkan angka kesembuhan, akumulasinya 28.601 orang, setelah bertambah 78 kasus baru dari 9 kabupaten/kota. “Untuk angka kematian akumulasinya 1.053 orang, bertambah 1 kasus baru dari Labuhanbatu Utara. Sementara suspek berjumlah 777 orang, bertambah 6 kasus baru dari Medan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. “Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas kita. Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” pungkasnya.

Tambah 320 Kamar

Guna mengantisipasi kekurangan kamar isolasi pasien Covid-19 di Sumut, Gubernur Edy Rahmayadi menambah 320 kamar isolasi. Gubsu menyampaikan hal tersebut usai memberi arahan kepada tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit (RS) Martha Friska, Jalan Multatuli Medan, Senin (31/5).

Gubernur memaparkan, ada 120 kamar yang siap digunakan di RS Martha Friska Multatuli. Selanjutnya, akan segera dibuka 100 kamar lagi di RS Martha Friska 2 Jalan Yos Sudarso Medan, serta 100 kamar lagi di salah satu RS di Langkat.

Sebelumnya pada 4 Mei 2021, RS Martha Friska Multatuli sempat diberhentikan kontraknya sebagai RS rujukan Covid-19. Namun kemudian lantaran masih dibutuhkan untuk menanganai pasien Covid-19, RS Martha Friska kembali dibuka oleh Gubsu sebagai RS rujukan Covid-19.

“Setelah ini (Martha Friska) ditutup, tempat tidur kita penuh jadinya, karena di sini ada 120 ruangan, semoga dengan ini tidak menjadi sulit ini rakyat kita yang masih terpapar,” ujarnya.

Mengenai pendanaan RS Martha Friska, ia menyampaikan akan tetap memberi stimulus kesehatan kepada operasional RS tersebut. Termasuk berbagai alat dan obat-obatan masih didukung Satgas Penanganan Covid-19 Sumut. “Pendanaannya ditangung rumah sakit, tapi nanti kita fasilitasi dan berikan stimulus kesehatan, sebagian alatnya dari provinsi, termasuk obat-obatan nanti kita dukung, BPJS kita bantu sehingga rumah sakit ini hidup dan mandiri,” katanya.

Direktur RS Martha Friska, Fransiscus Ginting mengatakan, pihaknya akan terus mengoptimalkan pelayanannya. Dikatakannya, saat ini RS Martha Friska mampu menampung 200 pasien. RS Martha Friska juga akan mengoptimalkan 12 unit ICU, serta menambah mobile PCR yang bisa melakukan tes sebanyak 200/hari. “Target kita meningkatkan pelayanan dan mengurangi tingkat kematian,” ujarnya. (ris/prn)

TEKS FOTO

SEMANGAT: Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi beri semangat kepada para nakes usai membuka kembali Kamar Rujukan Isolasi Covid-19 di RS Martha Friska, Jalan Multatuli Medan, Senin (31/5). Direncanakan ada 320 kamar di berbagai RS yang akan disiapkan dalam waktu dekat ini untuk mengantisipasi kekurangan ruang isolasi Covid-19. IST

(ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Dairi kini masuk kawasan dengan status zona merah (risiko tinggi) Covid-19. Status zonasi itu berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko seluruh daerah di Indonesia yang disampaikan pada website covid19.go.id awal pekan ini. Sebelumnya, wilayah yang berbatasan dengan Provinsi Aceh tersebut berada dalam zona oranye (risiko sedang) pada minggu lalu.

SEMANGAT: Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi beri semangat kepada para nakes usai membuka kembali Kamar Rujukan Isolasi Covid-19 di RS Martha Friska, Jalan Multatuli Medan, Senin (31/5). Direncanakan ada 320 kamar di berbagai RS yang akan disiapkan dalam waktu dekat ini untuk mengantisipasi kekurangan ruang isolasi Covid-19.

Peta zonasi risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan. Indikator yang digunakan adalah epidemiologi, yaitu penurunan jumlah kasus positif, suspek dan sebagainya. Kemudian, indikator surveilans kesehatan masyarakat, seperti jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir. Selanjutnya, indikator pelayanan kesehatan, yakni jumlah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan mampu menampung sampai dengan lebih dari 20% jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat.

Sedangkan Deliserdang kini turun status menjadi zona oranye (risiko sedang) dari zona merah pada minggu sebelumnya. Sementara Medan bertahan pada zona oranye. Di samping itu, terdapat juga 16 kabupaten/kota berstatus zona oranye yakni Tanjungbalai, Tebingtinggi, Pakpak Bharat, Samosir, Sibolga, Labuhanbatu Selatan, Gunung Sitoli, Serdang Bedagai, Batubara, Labuhanbatu Utara, Binjai, Padangsidimpuan, Karo, Simalungun, Tapanuli Utara dan Langkat.

Untuk zona kuning (risiko rendah) terdapat pada 11 kabupaten/kota, yaitu Tapanuli Tengah, Nias, Toba, Padanglawas Utara, Mandailing Natal, Padanglawas, Labuhanbatu, Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan, Pematangsiantar, dan Asahan. Sedangkan zona hijau masih tetap tiga daerah, antara lain Nias Barat, Nias Utara dan Nias Selatan.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, saat ini pasien Covid-19 aktif di Kabupaten Dairi berjumlah 115 orang. Jumlah ini didapatkan dari akumulasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dikurangi angka kesembuhan dan juga jumlah kematian akibat virus corona. “Jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Dairi 405 orang (per 1 Juni 2021). Sedangkan angka kesembuhan 271 orang dan angka kematian 19 orang. Sementara suspek belum ada kasus,” ujar Aris, Selasa (1/6).

Dia menuturkan, meski begitu di Kabupaten Dairi tidak ada penambahan kasus baru untuk hari ini (kemarin, Red), baik angka positif, kesembuhan dan kematian Covid-19. “Semuanya tidak ada penambahan kasus baru. Mudah-mudahan kondisinya terus bertahan dan semakin banyak pasien (positif) yang sembuh,” tuturnya.

Aris menyebutkan, untuk Kabupaten Deliserdang pasien Covid-19 aktif berjumlah 477 orang. Jumlah tersebut diperoleh dari total kasus positif 5.093, dikurangi angka kesembuhan 4.448 orang dan meninggal dunia 168. “Kasus baru positif di Deliserdang hari ini bertambah 34 orang dan sembuh 35 orang. Sedangkan meninggal dunia tidak ada penambahan,” sebutnya.

Untuk Kota Medan, Aris melanjutkan, kini terdapat 886 kasus aktif Covid-19. Angka ini didapatkan dari total kasus positif sebanyak 16.488 orang, dengan 15.092 orang, di antaranya sembuh dan 510 orang meninggal dunia. “Kasus baru positif di Kota Medan bertambah 35 kasus, sembuh 27 kasus, dan suspek 6 kasus dengan akumulasi 626 orang. Sementara angka kematian tetap,” bebernya.

Lebih jauh Aris mengatakan, akumulasi positif Corona di Sumut saat ini berjumlah 32.088 orang dengan penambahan 95 kasus baru dari 3 kabupaten/kota. Sedangkan angka kesembuhan, akumulasinya 28.601 orang, setelah bertambah 78 kasus baru dari 9 kabupaten/kota. “Untuk angka kematian akumulasinya 1.053 orang, bertambah 1 kasus baru dari Labuhanbatu Utara. Sementara suspek berjumlah 777 orang, bertambah 6 kasus baru dari Medan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. “Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas kita. Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” pungkasnya.

Tambah 320 Kamar

Guna mengantisipasi kekurangan kamar isolasi pasien Covid-19 di Sumut, Gubernur Edy Rahmayadi menambah 320 kamar isolasi. Gubsu menyampaikan hal tersebut usai memberi arahan kepada tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit (RS) Martha Friska, Jalan Multatuli Medan, Senin (31/5).

Gubernur memaparkan, ada 120 kamar yang siap digunakan di RS Martha Friska Multatuli. Selanjutnya, akan segera dibuka 100 kamar lagi di RS Martha Friska 2 Jalan Yos Sudarso Medan, serta 100 kamar lagi di salah satu RS di Langkat.

Sebelumnya pada 4 Mei 2021, RS Martha Friska Multatuli sempat diberhentikan kontraknya sebagai RS rujukan Covid-19. Namun kemudian lantaran masih dibutuhkan untuk menanganai pasien Covid-19, RS Martha Friska kembali dibuka oleh Gubsu sebagai RS rujukan Covid-19.

“Setelah ini (Martha Friska) ditutup, tempat tidur kita penuh jadinya, karena di sini ada 120 ruangan, semoga dengan ini tidak menjadi sulit ini rakyat kita yang masih terpapar,” ujarnya.

Mengenai pendanaan RS Martha Friska, ia menyampaikan akan tetap memberi stimulus kesehatan kepada operasional RS tersebut. Termasuk berbagai alat dan obat-obatan masih didukung Satgas Penanganan Covid-19 Sumut. “Pendanaannya ditangung rumah sakit, tapi nanti kita fasilitasi dan berikan stimulus kesehatan, sebagian alatnya dari provinsi, termasuk obat-obatan nanti kita dukung, BPJS kita bantu sehingga rumah sakit ini hidup dan mandiri,” katanya.

Direktur RS Martha Friska, Fransiscus Ginting mengatakan, pihaknya akan terus mengoptimalkan pelayanannya. Dikatakannya, saat ini RS Martha Friska mampu menampung 200 pasien. RS Martha Friska juga akan mengoptimalkan 12 unit ICU, serta menambah mobile PCR yang bisa melakukan tes sebanyak 200/hari. “Target kita meningkatkan pelayanan dan mengurangi tingkat kematian,” ujarnya. (ris/prn)

TEKS FOTO

SEMANGAT: Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi beri semangat kepada para nakes usai membuka kembali Kamar Rujukan Isolasi Covid-19 di RS Martha Friska, Jalan Multatuli Medan, Senin (31/5). Direncanakan ada 320 kamar di berbagai RS yang akan disiapkan dalam waktu dekat ini untuk mengantisipasi kekurangan ruang isolasi Covid-19. IST

(ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/