25 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Cari Keberadaan Suami, Dua Istri Terduga Teroris Datangi Poldasu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua istri dari 18 terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Anti Teror Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Densus 88 AT Mabes Polri) di sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut), Kamis (25/3) kemarin mendatangi Polda Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Medan Amplas.

BERSAMA: Dua istri terduga teroris di Sumut bersama kuasa hukumnya dari TPUA Sumut, di Mapolda Sumut, Medan Amplas, Kamis (25/3). dewi/sumut pos.

Didampingi pengacaranya dari Tim Pembela Ulama Aktivis Sumatera Utara (TPUA Sumut), kedua wanita itu berniat menanyakan keberadaan suami mereka setelah ditangkap.

“Kami ingin tahu, apakah benar ditangkap pihak kepolisian dan dibawa ke Polda Sumut atau dibawa ke mana? Bagi kami ini dianggap sebagai penculikan. Setelah ini kami akan mengambil langkah-langkah hukum yang lain, untuk membela hak-hak para istrin

terduga teroris ini,” kata anggota TPUA Sumut, Ade Lesmana SH, didampingi kedua rekannya M Adriansyah Hasibuan SH dan Adri Muhammad Ginting SH, saat menemani kedua istri terduga teroris tersebut, kepada wartawan.

Namun, jelas Ade, mereka tidak mendapatkan jawaban pasti dari Mapoldasu. Kata dia, pihak Polda Sumut ada yang menjawab dibawa ke Mabes Polri. Ada juga yang menjawab dibawa ke Ditreskrimum Polda Sumut. “Hingga kini belum ada pemberitahuan kepada pihak keluarga,” tandasnya.

Sementara itu, salahseorang istri terduga teroris berinisial NH (40), warga Komplek Graha Deli Permai Namorambe, Deliserdang, yang berprofesi sebagai guru mengatakan, suaminya berinisial ST dibawa pada Jumat (19/3) lalu usai salat subuh. Katanya, yang membawa dari pihak Polda Sumut.

“Saya hanya disuruh menunggu kabar. Namun hingga kini sudah 7 hari belum dapat kabar. Bagaimana keadaannya, posisinya di mana. Tentu saya khawatir karena saya tidak tahu,” ujar ibu dari tiga orang anak ini.

NH berharap, dirinya dapat segera bertemu dengan suaminya. Dia mengaku, selama ini suaminya bekerja dengan memberikan pengobatan refleksi kepada warga yang membutuhkan pertolongan di rumah orang tuanya. Selain itu, mereka juga berjualan di rumahnya.

Disinggung apa penyebab suaminya ditangkap, NH mengaku tidak tahu. Menurutnya, selama ini suaminya baik-baik saja dan tidak ada hal-hal yang mencurigakan. “Selama ini baik-baik aja, seperti suami-suami lainnya, mencari nafkah untuk keluarganya. Tidak ada yang mencurigakan,” tuturnya.

Hal senada juga dikatakan istri terduga teroris lainnya, TN (42), warga Jalan Karya, Karang Berombak, Medan Barat. Ibu rumah tangga inj mengungkapkan, suaminya berinisial IW bekerja di sebuah bengkel, dan ditangkap pada Minggu (21/3) usai saolat maghrib menjelang isya.

TN mengaku mendatangi Polda Sumut untuk mencari keberadaan suaminya. “Kami hanya ingin tahu keberadaan suami saya, dan bagaimana keadaannya,” ucap ibu dari empat orang anak ini.

Ia juga mengaku tidak tahu sebab suaminya ditangkap. “Selama ini tidak ada yang mencurigakan dari suami saya. Selama ini sehari-harinya dia hanya bekerja di bengkel,” ujarnya.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, menyebutkan, Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri mengamankan 18 terduga teroris di sejumlah daerah di Sumut. Rinciannya, 2 orang ditangkap di Tanjung Balai dan 6 di Medan. Kemudian Minggu, 21 Maret 2021 kembali ditangkap 3 terduga teroris.

Selanjutnya pada Senin, 22 Maret 2021, Densus 88 kembali menangkap 7 terduga teroris. Total 18 terduga teroris ditangkap Densus 88 di Sumut.

Total terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di tiga provinsi yakni di Jakarta, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, ada 22 orang. Karopenmas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan puluhan orang yang ditangkap itu terafiliasi dengan Kelompok Jamaah Islamiyah. Mereka ditangkap dari pengembangan operasi penangkapan yang dilakukan Densus 88 di Jawa Timur beberapa waktu lalu. (mag-1)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua istri dari 18 terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Anti Teror Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Densus 88 AT Mabes Polri) di sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut), Kamis (25/3) kemarin mendatangi Polda Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Medan Amplas.

BERSAMA: Dua istri terduga teroris di Sumut bersama kuasa hukumnya dari TPUA Sumut, di Mapolda Sumut, Medan Amplas, Kamis (25/3). dewi/sumut pos.

Didampingi pengacaranya dari Tim Pembela Ulama Aktivis Sumatera Utara (TPUA Sumut), kedua wanita itu berniat menanyakan keberadaan suami mereka setelah ditangkap.

“Kami ingin tahu, apakah benar ditangkap pihak kepolisian dan dibawa ke Polda Sumut atau dibawa ke mana? Bagi kami ini dianggap sebagai penculikan. Setelah ini kami akan mengambil langkah-langkah hukum yang lain, untuk membela hak-hak para istrin

terduga teroris ini,” kata anggota TPUA Sumut, Ade Lesmana SH, didampingi kedua rekannya M Adriansyah Hasibuan SH dan Adri Muhammad Ginting SH, saat menemani kedua istri terduga teroris tersebut, kepada wartawan.

Namun, jelas Ade, mereka tidak mendapatkan jawaban pasti dari Mapoldasu. Kata dia, pihak Polda Sumut ada yang menjawab dibawa ke Mabes Polri. Ada juga yang menjawab dibawa ke Ditreskrimum Polda Sumut. “Hingga kini belum ada pemberitahuan kepada pihak keluarga,” tandasnya.

Sementara itu, salahseorang istri terduga teroris berinisial NH (40), warga Komplek Graha Deli Permai Namorambe, Deliserdang, yang berprofesi sebagai guru mengatakan, suaminya berinisial ST dibawa pada Jumat (19/3) lalu usai salat subuh. Katanya, yang membawa dari pihak Polda Sumut.

“Saya hanya disuruh menunggu kabar. Namun hingga kini sudah 7 hari belum dapat kabar. Bagaimana keadaannya, posisinya di mana. Tentu saya khawatir karena saya tidak tahu,” ujar ibu dari tiga orang anak ini.

NH berharap, dirinya dapat segera bertemu dengan suaminya. Dia mengaku, selama ini suaminya bekerja dengan memberikan pengobatan refleksi kepada warga yang membutuhkan pertolongan di rumah orang tuanya. Selain itu, mereka juga berjualan di rumahnya.

Disinggung apa penyebab suaminya ditangkap, NH mengaku tidak tahu. Menurutnya, selama ini suaminya baik-baik saja dan tidak ada hal-hal yang mencurigakan. “Selama ini baik-baik aja, seperti suami-suami lainnya, mencari nafkah untuk keluarganya. Tidak ada yang mencurigakan,” tuturnya.

Hal senada juga dikatakan istri terduga teroris lainnya, TN (42), warga Jalan Karya, Karang Berombak, Medan Barat. Ibu rumah tangga inj mengungkapkan, suaminya berinisial IW bekerja di sebuah bengkel, dan ditangkap pada Minggu (21/3) usai saolat maghrib menjelang isya.

TN mengaku mendatangi Polda Sumut untuk mencari keberadaan suaminya. “Kami hanya ingin tahu keberadaan suami saya, dan bagaimana keadaannya,” ucap ibu dari empat orang anak ini.

Ia juga mengaku tidak tahu sebab suaminya ditangkap. “Selama ini tidak ada yang mencurigakan dari suami saya. Selama ini sehari-harinya dia hanya bekerja di bengkel,” ujarnya.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, menyebutkan, Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri mengamankan 18 terduga teroris di sejumlah daerah di Sumut. Rinciannya, 2 orang ditangkap di Tanjung Balai dan 6 di Medan. Kemudian Minggu, 21 Maret 2021 kembali ditangkap 3 terduga teroris.

Selanjutnya pada Senin, 22 Maret 2021, Densus 88 kembali menangkap 7 terduga teroris. Total 18 terduga teroris ditangkap Densus 88 di Sumut.

Total terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di tiga provinsi yakni di Jakarta, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, ada 22 orang. Karopenmas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan puluhan orang yang ditangkap itu terafiliasi dengan Kelompok Jamaah Islamiyah. Mereka ditangkap dari pengembangan operasi penangkapan yang dilakukan Densus 88 di Jawa Timur beberapa waktu lalu. (mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/