30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tengkorak Manusia Ditemukan di Hutan Deleng Singkut

KARO- Berniat mencari sumber mata air baru, Kepala Dusun (Kadus) Desa Sempa Jaya, Kecamatan Berastagi, Ardenta Karo Sekali (36), beserta tiga orang warganya, Zeki Ginting (60) Jekonia Bangun (50) dan Mahap Ginting (59), menemukan tengkorak  manusia, di sekitar hutan  Deleng Singkut Berastagi, tidak jauh dari pintu gerbang stasiun transmisi  tower PT Telkom atau sekitar 2 KM dari Taman Wisata Tahura Bukit Barisan, Jumat (29/7) lalu.

Namun karena takut dituding atas hal negatif, mereka sepakat untuk tidak  menginformasikan  temuan itu. Tetapi pasca kesepakatan tersebut, dua malam berturut-turut, satu diantara keempat  orang ini  seakan menerima petunjuk dari mimpinya. Ardenta Karo Sekali, bermimpi didatangi seekor ular besar dan membawanya ke lokasi tersebut. Bahkan  menurut Kadus, tengkorak itu berubah menjadi manusia dan meminta  tolong agar diantarkan pulang.

Setelah dua hari mengalami mimpi yang sama, Senin (1/8) sekitar pukul 06.30 WIB, Ardenta, segera menemui ketiga rekannya  dan selanjutnya mengatakan temuan itu kepada Kepala Desa  Sempa Jaya B Purba. Laporan warga itu langsung diteruskan ke Polsek Berastagi.

Setelah dilakukan penyisiran oleh Tim Identifikasi Polres Karo, barang-barang yang diduga milik korban ditemukan.
Indentitas berupa SIM C dan tanda pengenal dari salah satu perusahaan PT Industri Karet Deli di Medan, serta KTP atas nama Syahrial kelahiran tahun 1982, warga Jalan Kawat III Lingkungan XIII, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir. 1 buah HP Nokia type 3315 dan dompet berwana hitam serta tengkorak manusia di sekitar TKP.

Dugaan sementara, keberadaan tengkorak telah beberapa tahun berada dilokasi temuan. Sesuai dengan masa aktif KTP berakhir pada tahun 2008 dan SIM C masa aktif tahun 2010. Kapolres Tanah Karo AKBP Agung Prasetyoko mengatakan, untuk memastikan apakah tengkorak tersebut merupakan korban pembunuhan atau tersesat  ketika melakukan pendakian gunung butuh  penelitian lebih lanjut.

Guna memastikan, pihaknya akan  meminta keterangan dari ahli  Laboratorium Forensik (Labfor) Poldasu. (wan)

KARO- Berniat mencari sumber mata air baru, Kepala Dusun (Kadus) Desa Sempa Jaya, Kecamatan Berastagi, Ardenta Karo Sekali (36), beserta tiga orang warganya, Zeki Ginting (60) Jekonia Bangun (50) dan Mahap Ginting (59), menemukan tengkorak  manusia, di sekitar hutan  Deleng Singkut Berastagi, tidak jauh dari pintu gerbang stasiun transmisi  tower PT Telkom atau sekitar 2 KM dari Taman Wisata Tahura Bukit Barisan, Jumat (29/7) lalu.

Namun karena takut dituding atas hal negatif, mereka sepakat untuk tidak  menginformasikan  temuan itu. Tetapi pasca kesepakatan tersebut, dua malam berturut-turut, satu diantara keempat  orang ini  seakan menerima petunjuk dari mimpinya. Ardenta Karo Sekali, bermimpi didatangi seekor ular besar dan membawanya ke lokasi tersebut. Bahkan  menurut Kadus, tengkorak itu berubah menjadi manusia dan meminta  tolong agar diantarkan pulang.

Setelah dua hari mengalami mimpi yang sama, Senin (1/8) sekitar pukul 06.30 WIB, Ardenta, segera menemui ketiga rekannya  dan selanjutnya mengatakan temuan itu kepada Kepala Desa  Sempa Jaya B Purba. Laporan warga itu langsung diteruskan ke Polsek Berastagi.

Setelah dilakukan penyisiran oleh Tim Identifikasi Polres Karo, barang-barang yang diduga milik korban ditemukan.
Indentitas berupa SIM C dan tanda pengenal dari salah satu perusahaan PT Industri Karet Deli di Medan, serta KTP atas nama Syahrial kelahiran tahun 1982, warga Jalan Kawat III Lingkungan XIII, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir. 1 buah HP Nokia type 3315 dan dompet berwana hitam serta tengkorak manusia di sekitar TKP.

Dugaan sementara, keberadaan tengkorak telah beberapa tahun berada dilokasi temuan. Sesuai dengan masa aktif KTP berakhir pada tahun 2008 dan SIM C masa aktif tahun 2010. Kapolres Tanah Karo AKBP Agung Prasetyoko mengatakan, untuk memastikan apakah tengkorak tersebut merupakan korban pembunuhan atau tersesat  ketika melakukan pendakian gunung butuh  penelitian lebih lanjut.

Guna memastikan, pihaknya akan  meminta keterangan dari ahli  Laboratorium Forensik (Labfor) Poldasu. (wan)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/