Site icon SumutPos

Abdon Nababan Pilih Jalur Perseorangan

Foto: Andika/Sumut Pos
Abdon Nababan siap maju untul Pilgubsu melalui jalur perseorangan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Menjelang dimulainya tahapan Pilgubsu 2018 oleh KPU Sumut, nama-nama bakal calon (Balon) Gubernur Sumut mulai bermunculan. Kali ini nama Abdon Nababan, Sekretaris Jendral (Sekjen) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Abdon mendapat dukungan dari Jaringan Organisasi Sipil se Sumut untuk bisa bertarung di bursa Balon Gubsu melalui jalur perseorangan.

Abdon mengaku pertama kali ditugaskan untuk maju di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018 saat Musyawarah Milayah (Muswil) AMAN Tano Batak yang di Sipahutar Mei lalu. Pada saat bersamaan, kata dia, Presiden RI, Jokowi menunjuknya menjadi Ketua Satuan Tugas (Satgas) yang menangani konflik tanah di Tano Batak.

“Ada dua penugasan. Pertama dari Presiden, kedua penugasan dari masyarakat. Setelah ditimang dan dipelajari lebih jauh, penugasan masyarakat yang saya terima yakni menjadi Balon Gubsu,” katanya saat rapat umum Pemenangan Tim di Hotel Danau Toba, Selasa (1/7).

Diakuinya untuk maju melalui jalur perseorangan bukan perkara mudah. Sebab, harus mendapatkan dukungan dari 700 ribu masyarakat di 17 kabupaten/kota yang ditandai dengan penyerahan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).

“Tim baru bekerja dua pekan, sudah ada 20 ribu fotokopi KTP yang sudah berhasil dikumpulkan,” ungkapnya.

AMAN di Sumut, kata dia, setidaknya memiliki pengikut atau pendukung sebesar 200 orang di Tano Batak dan 150 ribu orang di Sumatera Bagian Timur.

“Karena penugasan dari AMAN, maka pendukung AMAN akan memberikan dukungan, dengan KTP yang sudah dikumpulkan maka estimasi dukungan sudah 370 ribu KTP,”jelasnya.

Dengan penguatan tim, dan konsolidasi ke daerah, Abdon yakin 720 ribu KTP akan bisa terkumpul dalam kurun waktu 2 bulan ke depan.

“Ketika memutuskan untuk tidak menerima pinangan menjadi Kepala Satgas dan memilih untuk menerima pinangan menjadi Balon Gubsu, tentu segala konsekuensinya sudah dipertimbangkan. Saya sudah terlahir sebagai pejuang, tidak takut berjuang untuk membuat Sumut lebih baik,” jelasnya.

Untuk pendamping, Abdon berharap agar bisa memilih sosok yang mewakili seluruh masyarakat Sumut.

“Saya dari suku Batak dan Kristen. Sudah saya sampaikan kepada teman-teman kalau bisa calon wakil nanti berasal dari agama Islam, sosok muda energik, dan berpengalaman di bidang pemerintahan,” akunya.

Abdon bersama tim sendiri sudah mengantongi 10 nama untuk dipertimbangkan menjadi Balon Wagubsu.

“Masih kita rahasiakan namanya, saat ini sedang berproses. Satu atau dua bulan ke depan sudah akan di umumkan siapa yang akan menjadi pendamping saya,”paparnya.

Abdon menyebut ada dua isu krusial di Sumut. Pertama, konflik tanah. Kedua, persoalan korupsi. Aktivis ini mengatakan ada 2,2 juta hektare tanah adat di Sumut.

Kedua, mengenai korupsi. Disebutkannya, praktik korupsi di Sumut sudah terjadi sampai tingkat yang paling rendah. Akibatnya, pembangunan infrastruktur menjadi tidak maksimal.

“Contoh ada pengaspalan jalan sepanjang 100 meter dengan biaya Rp1 miliar. Uang Rp1 miliar itu sudah dibagi-bagikan terlebih dahulu ke mana-mana, hasilnya, kualitas pengaspalan jalan yang terpaksa dikurangi. Kondisi ini membuat infrastruktur di Sumut merupakan yang terburuk dibandingkan provinsi lain yang ada di Pulau Sumatera,” paparnya.

Roganda Simanjuntak, Ketua AMAN Tano Batak menyebut masyarakat adat Tano Batak telah dirugikan oleh perampasan wilayah adat dan penghancuran lingkungan hidup. “Provinsi ini butuh pemimpin yang berkomitmen terhadap perjuangan masyarakat,” katanya.

Roganda menilai Sumut butuh pemimpin yang berpihak pada masyarakat dan telah terbukti mampu membawa solusi.

“Di Sumatera Utara ini, gubernur berganti gubernur, tapi sampai saat ini konflik tanah tidak selesai. Padahal di lapangan sudah berdarah-darah,” tukasnya.(dik/azw)

 

 

 

Exit mobile version