28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

19 Daerah Zona Oranye dan 14 Zona Kuning, Sumut Keluar dari Zona Merah Covid-19

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19 di sejumlah daerah Sumatera Utara (Sumut) secara perlahan mulai turun. Bahkan saat ini, tidak ada lagi zona merah Covid-19 di Sumut. Padahal, pada pekan lalu ada 3 daerah yang masih berada di zona merah yaitu Medan, Toba dan Simalungun, Meski begitu, belum ada daerah di Sumut berada di zona hijau (tidak ada kasus).

Zonasi penyebaran Covid-19 tersebut, berdasarkan data hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah seluruh Indonesia yang disampaikan pada website https://covid19.go.id/peta-risiko per 29 Agustus 2021. Dari zonasi itu juga, tercatat sebanyak 19 daerah Sumut zona oranye dan 14 zona kuning (risiko rendah).

Untuk daerah zona oranye, antara lain Pakpak Bharat, Samosir, Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Deli Serdang, Toba, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu, Serdang Bedagai, Padang Lawas, Karo, Simalungun, Labuhanbatu Utara, Medan, Binjai, Padangsidimpuan, Langkat, Asahan, dan Pematangsiantar. Sedangkan daerah zona kuning, yakni Nias Barat, Tapanuli Tengah, Nias, Dairi, Padang Lawas Utara, Sibolga, Mandailing Natal, Batu Bara, Gunungsitoli, Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan, Nias Utara, Tapanuli Utara, dan Nias Selatan.

Sementara, berdasarkan update perkembangan kasus Covid-19 yang dikeluarkan Kemenkes melalui BNPB, tercatat Sumut mengalami penambahan kasus sembuh 1.403 orang, sehingga totalnya naik dari 72.909 menjadi 74.312 orang. Secara nasional, jumlah itu menempatkan Sumut menjadi provinsi tertinggi ketiga dalam menyumbangkan 16.394 kasus sembuh di Indonesia pada Rabu (1/9).

Terkait penambahan kasus baru positif, Sumut tercatat memperoleh 731 kasus sehingga totalnya naik dari 96.304 menjadi 97.035 orang. Dengan jumlah itu, Sumut juga menjadi daerah tertinggi ketiga dalam menyumbangkan 10.337 kasus baru nasional.

Kemudian, untuk kasus kematian, Sumut mencatatkan penambahan 5 orang, sehingga kasusnya naik dari 2.374 menjadi 2.379 orang. Dengan demikian, dari data-data tersebut maka kasus aktif Covid-19 Sumut kini berjumlah 20.344 orang.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, menurunnya zona merah kabupaten/kota di Sumut, salah satunya karena faktor kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) pada aktivitas kehidupan sehari-hari. “Masyarakat mulai sadar akan pentingnya prokes. Mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dan hindari kerumunan, semakin melekat dalam setiap aktivitas sehari-hari,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Aris, menurunnya zona merah di Sumut juga dipengaruhi 3T yaitu testing, tracing, treatment, terutama di wilayah yang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Di samping itu, juga vaksinasi yang terus digalakkan. “Kami juga terus fokus melakukan 3T, untuk menekan penyebaran kasus Covid-19. Di sisi lain, vaksinasi terus berjalan,” katanya singkat.

Jaga Tren Penurunan

Tren kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia belakangan ini mengalami penurunan yang cukup signifikan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta semua pihak, baik di tingkat pusat, hingga ke daerah untuk terus menjaga tren yang baik ini. “Capaian ini merupakan kontribusi dari peran seluruh pihak dalam mengendalikan Pandemi Covid-19 di Indonesia,” kata Wiku dalam keterangannya, Rabu (1/9).

Selain itu, koordinasi yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah juga terus terjalin, sehingga kebijakan di tingkat nasional dapat dijalankan dengan baik hingga ke daerah. Beberapa upaya bersama dilakukan seperti rapat koordinasi rutin Forkopimda, pemimpin teknis.

Termasuk pula pembentukan Sekretariat Bersama Gerakan Solidaritas Nasional Penanganan Covid-19 sebagai wadah penguatan koordinasi pusat dan daerah dalam percepatan pengendalian pandemi beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, semua pihak diminta tidak sedikitpun lengah walaupun tren kasus konfirmasi mengalami penurunan. Masyarakat terus waspada dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan 3M, deteksi dan penanganan yang baik melalui 3T, dan program vaksinasi nasional.

“Ketiga hal ini merupakan kunci utama pengendalian Covid-19 sehingga nantinya terwujud masyarakat yang produktif dan aman Covid-19,” pesan Wiku menandaskan. (ris/jpg)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19 di sejumlah daerah Sumatera Utara (Sumut) secara perlahan mulai turun. Bahkan saat ini, tidak ada lagi zona merah Covid-19 di Sumut. Padahal, pada pekan lalu ada 3 daerah yang masih berada di zona merah yaitu Medan, Toba dan Simalungun, Meski begitu, belum ada daerah di Sumut berada di zona hijau (tidak ada kasus).

Zonasi penyebaran Covid-19 tersebut, berdasarkan data hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah seluruh Indonesia yang disampaikan pada website https://covid19.go.id/peta-risiko per 29 Agustus 2021. Dari zonasi itu juga, tercatat sebanyak 19 daerah Sumut zona oranye dan 14 zona kuning (risiko rendah).

Untuk daerah zona oranye, antara lain Pakpak Bharat, Samosir, Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Deli Serdang, Toba, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu, Serdang Bedagai, Padang Lawas, Karo, Simalungun, Labuhanbatu Utara, Medan, Binjai, Padangsidimpuan, Langkat, Asahan, dan Pematangsiantar. Sedangkan daerah zona kuning, yakni Nias Barat, Tapanuli Tengah, Nias, Dairi, Padang Lawas Utara, Sibolga, Mandailing Natal, Batu Bara, Gunungsitoli, Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan, Nias Utara, Tapanuli Utara, dan Nias Selatan.

Sementara, berdasarkan update perkembangan kasus Covid-19 yang dikeluarkan Kemenkes melalui BNPB, tercatat Sumut mengalami penambahan kasus sembuh 1.403 orang, sehingga totalnya naik dari 72.909 menjadi 74.312 orang. Secara nasional, jumlah itu menempatkan Sumut menjadi provinsi tertinggi ketiga dalam menyumbangkan 16.394 kasus sembuh di Indonesia pada Rabu (1/9).

Terkait penambahan kasus baru positif, Sumut tercatat memperoleh 731 kasus sehingga totalnya naik dari 96.304 menjadi 97.035 orang. Dengan jumlah itu, Sumut juga menjadi daerah tertinggi ketiga dalam menyumbangkan 10.337 kasus baru nasional.

Kemudian, untuk kasus kematian, Sumut mencatatkan penambahan 5 orang, sehingga kasusnya naik dari 2.374 menjadi 2.379 orang. Dengan demikian, dari data-data tersebut maka kasus aktif Covid-19 Sumut kini berjumlah 20.344 orang.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, menurunnya zona merah kabupaten/kota di Sumut, salah satunya karena faktor kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) pada aktivitas kehidupan sehari-hari. “Masyarakat mulai sadar akan pentingnya prokes. Mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dan hindari kerumunan, semakin melekat dalam setiap aktivitas sehari-hari,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Aris, menurunnya zona merah di Sumut juga dipengaruhi 3T yaitu testing, tracing, treatment, terutama di wilayah yang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Di samping itu, juga vaksinasi yang terus digalakkan. “Kami juga terus fokus melakukan 3T, untuk menekan penyebaran kasus Covid-19. Di sisi lain, vaksinasi terus berjalan,” katanya singkat.

Jaga Tren Penurunan

Tren kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia belakangan ini mengalami penurunan yang cukup signifikan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta semua pihak, baik di tingkat pusat, hingga ke daerah untuk terus menjaga tren yang baik ini. “Capaian ini merupakan kontribusi dari peran seluruh pihak dalam mengendalikan Pandemi Covid-19 di Indonesia,” kata Wiku dalam keterangannya, Rabu (1/9).

Selain itu, koordinasi yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah juga terus terjalin, sehingga kebijakan di tingkat nasional dapat dijalankan dengan baik hingga ke daerah. Beberapa upaya bersama dilakukan seperti rapat koordinasi rutin Forkopimda, pemimpin teknis.

Termasuk pula pembentukan Sekretariat Bersama Gerakan Solidaritas Nasional Penanganan Covid-19 sebagai wadah penguatan koordinasi pusat dan daerah dalam percepatan pengendalian pandemi beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, semua pihak diminta tidak sedikitpun lengah walaupun tren kasus konfirmasi mengalami penurunan. Masyarakat terus waspada dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan 3M, deteksi dan penanganan yang baik melalui 3T, dan program vaksinasi nasional.

“Ketiga hal ini merupakan kunci utama pengendalian Covid-19 sehingga nantinya terwujud masyarakat yang produktif dan aman Covid-19,” pesan Wiku menandaskan. (ris/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/