32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Akibat Serangan Hama Tikus, 40 Hektare Sawah di Tapsel Rusak

TAPANULI SELATAN, SUMUTPOS.CO – Para petani di Tapanuli Selatan mulai resah karena hama tikus yang semakin meluas. Akibat serangan dari hama ini mengakibatkan kurang lebih 40 hektare sawah mengalami rusak ringan dan berat.

TUNJUK: Petani di Tapsel saat menunjukkan lubang tikus di lahan persawahan milik warga.

“Sudah tiga minggu kurang lebih kejadian ini,” ujar POPT-PHP Kecamatan Angkola Muaratais – Batang Angkola, Ali Husni, Selasa (1/9).

Ia merinci lahan sawah padi rusak berat dan ringan sementara di Kecamatan Angkola Muaratais lebih kurang 34,5 hektare (ha), di Kecamatan Batang Angkola sekitar 8,5 ha dari sebelumnya belasan ha.

“Upaya kita lakukan saat ini kegiatan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tikus dengan pengumpanan dan sanitasi seperti di Desa Sipangko, Angkola Muaratais,” katanya.

Turut terlibat dalam pengendalian OPT tikus tersebut pihak BPP Huta Holbung, POPT-PHP, PPL, KTNA dan anggota kelompok tani dan brigade Tapsel UPT BPTPH 1 medan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Medan.

“Disamping itu dalam pekan ini kita juga akan melakukan kegiatan gropyokan dengan berburu hama tikus massal,” kata Ali Husni.

Koordinator BPP (Balai Penyukuh Pertanian) Huta Holbung, Tapsel, Erwin, sebelumnya menjelaskan bahwa serangan hama tikus merupakan siklus lima tahunan. 

Kecamatan Angkola Muaratais dan Kecamatan Batang Angkola memiliki luas baku sawah 2689 ha. (ant/ram)

TAPANULI SELATAN, SUMUTPOS.CO – Para petani di Tapanuli Selatan mulai resah karena hama tikus yang semakin meluas. Akibat serangan dari hama ini mengakibatkan kurang lebih 40 hektare sawah mengalami rusak ringan dan berat.

TUNJUK: Petani di Tapsel saat menunjukkan lubang tikus di lahan persawahan milik warga.

“Sudah tiga minggu kurang lebih kejadian ini,” ujar POPT-PHP Kecamatan Angkola Muaratais – Batang Angkola, Ali Husni, Selasa (1/9).

Ia merinci lahan sawah padi rusak berat dan ringan sementara di Kecamatan Angkola Muaratais lebih kurang 34,5 hektare (ha), di Kecamatan Batang Angkola sekitar 8,5 ha dari sebelumnya belasan ha.

“Upaya kita lakukan saat ini kegiatan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tikus dengan pengumpanan dan sanitasi seperti di Desa Sipangko, Angkola Muaratais,” katanya.

Turut terlibat dalam pengendalian OPT tikus tersebut pihak BPP Huta Holbung, POPT-PHP, PPL, KTNA dan anggota kelompok tani dan brigade Tapsel UPT BPTPH 1 medan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Medan.

“Disamping itu dalam pekan ini kita juga akan melakukan kegiatan gropyokan dengan berburu hama tikus massal,” kata Ali Husni.

Koordinator BPP (Balai Penyukuh Pertanian) Huta Holbung, Tapsel, Erwin, sebelumnya menjelaskan bahwa serangan hama tikus merupakan siklus lima tahunan. 

Kecamatan Angkola Muaratais dan Kecamatan Batang Angkola memiliki luas baku sawah 2689 ha. (ant/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/