32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Pekerja Proyek Perumahan Tj.Pinggir Tewas Tertimbun Longsor

FOTO: DHEV BAKKARA/METRO SIANTAR Istri alamarhum Azhari menangis di luar ruang jenazah, menanti jasad suaminya divisum, Rabu (1/10).
FOTO: DHEV BAKKARA/METRO SIANTAR
Istri alamarhum Azhari menangis di luar ruang jenazah, menanti jasad suaminya divisum, Rabu (1/10).

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO- Azhari Pasaribu (40) tewas tertimbun tanah saat sedang bekerja di satu proyek perumahan di Kelurahan Tanjungpinggir, Siantar Barat, Rabu (1/10) sekira pukul 09.00 WIB. Korban tidak bisa tertolong sebab korban cukup lama tertimbun di dalam tanah sehingga kesulitan untuk bernafas.

Informasi dihimpun, ketika itu korban bersama rekannya sedang bekerja bertukang di proyek perumahan. Tiba-tiba tanah tebing longsor sehingga mengenai tubuhnya dan tertimbun.

Rekan korban yang melihat kejadian itu berusaha melakukan pertolongan dengan mengeluarkan korban dari timbunan tanah tersebut. Sayang, korban tidak dapat bertahan sehingga akhirnya meninggal dunia. Selanjutnya peristiwa itu diberitahu kepada pengelola perumahan tersebut termasuk keluarga korban, dan kemudian korban dibawa ke RSU Djasamen Saragih untuk dilakukan otopsi.

Sri Herawati, istri korban yang tiba di RS menangis histeris hingga sempat pingsan begitu melihat suaminya sudah tidak bernyawa. Sehingga pihak keluarganya akhirnya membawa Sri Herawati untuk pulang ke rumah.

Pihak pelaksana proyek, A Pasaribu menerangkan kalau peristiwa itu di luar dari kendalinya, sebab kejadiannya begitu tiba-tiba. “Dia ini sudah lama bekerja dengan saya dan sudah kuanggap keluarga sendiri. Keluarganyanya juga sudah dekat dengan saya. Kami tetap memberikan pertanggungjawaban kepada pihak keluarga atas peristiwa ini,” ujarnya. Menurutnya korban sudah bertahun-tahun kerja sama dia dan korban dianggap bekerja cukup bagus dan tetap disiplin.

Sementara itu, Dahlan Sihotang, paman korban megatakan kalau pihak keluarga tidak menuntut dan sudah membuat surat pernyataan kepada pihak kepolisian bahwa peristiwa ini murni karena bencana. Korban yang belum memiliki anak ini, disebutkan akan dibawa ke rumahnya Tambun Nabolon, Kelurahan Tambun Nabolon, Siantar Martoba.

“Apa boleh buat, namanya sudah peristiwa tidak ada yang bisa dibilang. Sementara tokenya ini pun sudah kami anggap seperti keluarga,” ujarnya.

Kapolsek Siantar Martoba, AKP H Marpaung membenarkan adanya peristiwa korban tewas tertimbun tanah. Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak keberatan dan korban hanya dilakukan visium luar saja. (pra/smg)

FOTO: DHEV BAKKARA/METRO SIANTAR Istri alamarhum Azhari menangis di luar ruang jenazah, menanti jasad suaminya divisum, Rabu (1/10).
FOTO: DHEV BAKKARA/METRO SIANTAR
Istri alamarhum Azhari menangis di luar ruang jenazah, menanti jasad suaminya divisum, Rabu (1/10).

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO- Azhari Pasaribu (40) tewas tertimbun tanah saat sedang bekerja di satu proyek perumahan di Kelurahan Tanjungpinggir, Siantar Barat, Rabu (1/10) sekira pukul 09.00 WIB. Korban tidak bisa tertolong sebab korban cukup lama tertimbun di dalam tanah sehingga kesulitan untuk bernafas.

Informasi dihimpun, ketika itu korban bersama rekannya sedang bekerja bertukang di proyek perumahan. Tiba-tiba tanah tebing longsor sehingga mengenai tubuhnya dan tertimbun.

Rekan korban yang melihat kejadian itu berusaha melakukan pertolongan dengan mengeluarkan korban dari timbunan tanah tersebut. Sayang, korban tidak dapat bertahan sehingga akhirnya meninggal dunia. Selanjutnya peristiwa itu diberitahu kepada pengelola perumahan tersebut termasuk keluarga korban, dan kemudian korban dibawa ke RSU Djasamen Saragih untuk dilakukan otopsi.

Sri Herawati, istri korban yang tiba di RS menangis histeris hingga sempat pingsan begitu melihat suaminya sudah tidak bernyawa. Sehingga pihak keluarganya akhirnya membawa Sri Herawati untuk pulang ke rumah.

Pihak pelaksana proyek, A Pasaribu menerangkan kalau peristiwa itu di luar dari kendalinya, sebab kejadiannya begitu tiba-tiba. “Dia ini sudah lama bekerja dengan saya dan sudah kuanggap keluarga sendiri. Keluarganyanya juga sudah dekat dengan saya. Kami tetap memberikan pertanggungjawaban kepada pihak keluarga atas peristiwa ini,” ujarnya. Menurutnya korban sudah bertahun-tahun kerja sama dia dan korban dianggap bekerja cukup bagus dan tetap disiplin.

Sementara itu, Dahlan Sihotang, paman korban megatakan kalau pihak keluarga tidak menuntut dan sudah membuat surat pernyataan kepada pihak kepolisian bahwa peristiwa ini murni karena bencana. Korban yang belum memiliki anak ini, disebutkan akan dibawa ke rumahnya Tambun Nabolon, Kelurahan Tambun Nabolon, Siantar Martoba.

“Apa boleh buat, namanya sudah peristiwa tidak ada yang bisa dibilang. Sementara tokenya ini pun sudah kami anggap seperti keluarga,” ujarnya.

Kapolsek Siantar Martoba, AKP H Marpaung membenarkan adanya peristiwa korban tewas tertimbun tanah. Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak keberatan dan korban hanya dilakukan visium luar saja. (pra/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/