25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Perahu Nelayan Ditabrak Kapal Pukat

Seorang Hilang, Dua Selamat

LUBUK PAKAM-Perahu motor nelayan Pantai Labu tabrakan dengan kapal pukat katrol Belawan, Sabtu, (31/12) sekira pukul 04.00 WIB. Seorang diantaranya dikabari hilang bernama Sabran (38), dan dua orang awak, Emi (23) dan Untung (48) berhasil diamankan.

“Ketiga korbannya warga Desa Paluh Sibaji, Kecamatan Pantai Labu, ketiganya merupakan awak kapal perahu motor nelayan, satu diantara mereka hilang sedang dua berhasil diselematkan nelayan dan sekarang dalam kondisi sehat,” kata Kepala Desa Paluh Sibaji, Abdul Hafiz saat dihubungi wartawan, Senin (2/1).

Disebutkannya, posisi kecelakaan terjadi di sekitaran wilayah beroup atau waktu tempuh tiga jam dari pesisir Pantai Labu, Deli Serdang. Korban yang selamat, sempat terombang ambing sekitar 7 jam lamanya diperairan. Keduanya terapung berkat jerigen serta tutup kota fiber (box penyimpanan ikan) sebagai pelampung.

Sabran yang merupakan tekong dan sekaligus pemilik perahu motor yang terbuat dari bahan kayu memiliki panjang 12 meter itu hilang semenjak peristiwa kecelakan maut itu terjadi. Keterangan kedua korban perahu yang mereka tumpagi ditabrak kapal pukat katrol dari arah belakang.

Tabrakan kedua sarana traspostasi itu, mengeluarkan suara keras menyebabkan kerusakan parah pada bagian belakang perahu motor.

“Tentu kapal pukat katrol Belawan itu salah. Soalnya pukat katrol biasanya berlayar di wilayah perairan tertentu.”ujar Abdul Hafiz.Semenjak peristiwa kecelakan terjadi, telah dilakukan pencarian terhadap jasad korban yang menghilang. Namun, sampai informasi dihimpun belum ditemukan. Komandan Regu Rescue Tagana Kabupaten Deliserdang, Andika, bangkai perahu nelayan tradisional itu sudah berhasil diangkut ke tepi pantai. Kondisinya rusak parah dan kini dalam kondisi karam di pinggir pantai Desa Paluh Sibaji.

Tim Regu Rescue Tagana telah dua kali turun kelokasi kejadian melakukan penyisiran untuk mencari jasad Sabran. “Tim dapat informasi, Sabtu pukul 2 siang dan langsung melakukan pencarian pada pukul 3 sore. Tetapi tim hanya menemukan bangkai perahu di dasar laut,” terang Andika.

Saat menemukan bangkai perahu motor itu, tim penyelamat melihat tiang perahu muncul dipermukaan dengan ketinggian sekitar setengah meter. Kemudian perahu motor itu ditarik ke tepi pantai. Tetapi, disana tidak ditemukan jasad Sabran.

Belum berhasil pada pencarian hari pertama, kemudian pada Minggu, (1/1), sekitar pukul 11.00-pukul 17.30 WIB, 8 orang anggota Tagana kembali melakukan pencarian namun belum membuahkan hasil. Pencarian korban dipersulit dengan kondisi cuaca buruk berupa ombak besar memaksa tim untuk kembali kedaratan.

Tetapi Senin, (2/1) Tim Tagana tidak melakukan pencarian. Pasalnya tim belum melakukan kordinasi dengan Kamla Pantai Labu.” Kita hentikan sejenak pencarian untuk menunggu kordinasi dengan pihak pihak terkait, tetapi pihak keluarga korban masih terus melakukan pencarian,”tambah Andika.

Informasi yang dihimpun, dari kedua korban yang selamat, kecelakaan terjadi saat para nelayan itu tertidur, saat itu perahu motor itu tidak menyalakan lampu. Kondisi mesin dipadamkan. (btr)

Seorang Hilang, Dua Selamat

LUBUK PAKAM-Perahu motor nelayan Pantai Labu tabrakan dengan kapal pukat katrol Belawan, Sabtu, (31/12) sekira pukul 04.00 WIB. Seorang diantaranya dikabari hilang bernama Sabran (38), dan dua orang awak, Emi (23) dan Untung (48) berhasil diamankan.

“Ketiga korbannya warga Desa Paluh Sibaji, Kecamatan Pantai Labu, ketiganya merupakan awak kapal perahu motor nelayan, satu diantara mereka hilang sedang dua berhasil diselematkan nelayan dan sekarang dalam kondisi sehat,” kata Kepala Desa Paluh Sibaji, Abdul Hafiz saat dihubungi wartawan, Senin (2/1).

Disebutkannya, posisi kecelakaan terjadi di sekitaran wilayah beroup atau waktu tempuh tiga jam dari pesisir Pantai Labu, Deli Serdang. Korban yang selamat, sempat terombang ambing sekitar 7 jam lamanya diperairan. Keduanya terapung berkat jerigen serta tutup kota fiber (box penyimpanan ikan) sebagai pelampung.

Sabran yang merupakan tekong dan sekaligus pemilik perahu motor yang terbuat dari bahan kayu memiliki panjang 12 meter itu hilang semenjak peristiwa kecelakan maut itu terjadi. Keterangan kedua korban perahu yang mereka tumpagi ditabrak kapal pukat katrol dari arah belakang.

Tabrakan kedua sarana traspostasi itu, mengeluarkan suara keras menyebabkan kerusakan parah pada bagian belakang perahu motor.

“Tentu kapal pukat katrol Belawan itu salah. Soalnya pukat katrol biasanya berlayar di wilayah perairan tertentu.”ujar Abdul Hafiz.Semenjak peristiwa kecelakan terjadi, telah dilakukan pencarian terhadap jasad korban yang menghilang. Namun, sampai informasi dihimpun belum ditemukan. Komandan Regu Rescue Tagana Kabupaten Deliserdang, Andika, bangkai perahu nelayan tradisional itu sudah berhasil diangkut ke tepi pantai. Kondisinya rusak parah dan kini dalam kondisi karam di pinggir pantai Desa Paluh Sibaji.

Tim Regu Rescue Tagana telah dua kali turun kelokasi kejadian melakukan penyisiran untuk mencari jasad Sabran. “Tim dapat informasi, Sabtu pukul 2 siang dan langsung melakukan pencarian pada pukul 3 sore. Tetapi tim hanya menemukan bangkai perahu di dasar laut,” terang Andika.

Saat menemukan bangkai perahu motor itu, tim penyelamat melihat tiang perahu muncul dipermukaan dengan ketinggian sekitar setengah meter. Kemudian perahu motor itu ditarik ke tepi pantai. Tetapi, disana tidak ditemukan jasad Sabran.

Belum berhasil pada pencarian hari pertama, kemudian pada Minggu, (1/1), sekitar pukul 11.00-pukul 17.30 WIB, 8 orang anggota Tagana kembali melakukan pencarian namun belum membuahkan hasil. Pencarian korban dipersulit dengan kondisi cuaca buruk berupa ombak besar memaksa tim untuk kembali kedaratan.

Tetapi Senin, (2/1) Tim Tagana tidak melakukan pencarian. Pasalnya tim belum melakukan kordinasi dengan Kamla Pantai Labu.” Kita hentikan sejenak pencarian untuk menunggu kordinasi dengan pihak pihak terkait, tetapi pihak keluarga korban masih terus melakukan pencarian,”tambah Andika.

Informasi yang dihimpun, dari kedua korban yang selamat, kecelakaan terjadi saat para nelayan itu tertidur, saat itu perahu motor itu tidak menyalakan lampu. Kondisi mesin dipadamkan. (btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/