LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Setelah Ormas Gerakan Fajar Nusantara, kini publik kembali dihebohkan dengan kemunculan Ormas Pembela Tanah Air (PETA). Info dihimpun, para pengurus PETA telah melakukan survei untuk menggelar pelatihan dasar militer di kawasan Tangkahan, Kecamatan Batang Serangan, Kabupatan Langkat, Sumatera Utara.
Pergerakan ini telah dicium oleh beberapa intelijen negara. Dari data terjaring, sudah ada 8 orang utusan datang ke Tangkahan pada tanggal 22 Januari 2016 sekitar pukul 10.20 WIB. Kegiatan survei ini dilakukan terkait dengan rencana kegiatan pelatihan dasar Brigade PETA yang akan diikuti sekitar 100 orang peserta yang rencanakan akan dimulai pada tanggal 1 sampai dengan 05 Maret 2016. Salah satu materi kegiatan latihan dasar yang akan dilaksanakan meliputi fisik/ kemiliteran. Bukan itu saja, mereka juga berencana akan mendirikan posko tenda di sekitar lokasi objek wisata itu.
Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari ke delapan orang tersebut. Dandim O203 Langkat, Letkol Inf Roy Hansen Sinaga yang dihubungi mengaku, sejauh ini belum ada gerakan dari PETA. Pihaknya juga terus melakukan pemantauan gerakan ini karena sejauh ini tidak ada surat resmi mengenai PETA.
“Jadi sejauh ini belum ada kegiatan pelatihan atau apapun. Mereka hanya sekedar melakukan survei ke kawasan Langkat,” terang Dandim, Selasa (2/2).
Dikatakannya, pihak Kodim 0203 juga belum mengetahai apakah mereka terlibat dengan Ormas PETA atau tidak. “Sampai sekarang memang kita belum mengetahui pasti apakah mereka terlibat atau tidak dengan keberadaan ormas tersebut, namum meski begitu kita tetap waspada,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan yang diterima Kodim Langkat, lanjut Dandim, pimpinan Ormas Peta, Mayor Purnaiwran Muhammad Saleh pernah memberikan kuliah umum Di UMSU pada tahun 2015 Lalu. Belum diketahui apakah ada keterkaitan antara Ormas PETA dan sejumlah civitas akademika UMSU Medan tersebut. “Kita belum tau, namun kita akan terus selidiki,” cetus Roy.
Sekedar diketahui, mantan anggota TNI AD, Muhammad Saleh tercatat sebagai pendiri sekaligus Panglima Besar PETA.
Bagaimana tanggapan Mabes TNI AD? Sebelumnya Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AD, Brigadir Jenderal TNI Sabrar Fadhilah mengatakan tak mempermasalahkannya karena Saleh sudah tidak menjadi anggota TNI AD sejak tahun 2012. “Ormas PETA tidak ada kaitannya dengan TNI AD. Kalau sudah keluar dari TNI AD maka yang bersangkutan sudah menjadi warga negara biasa seperti pada umumnya,” kata Sabrar saat dikonfirmasi wartawan beberapa saat lalu. Muhammad Saleh telah mengundurkan diri dari TNI AD. Jabatan terakhirnya di TNI AD adalah Wakil Komandan Yonif 754 dengan pangkat Mayor Infanteri. (bam/deo)