30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Jalan Penghubung Kecamatan di Dairi Rusak Parah

RUSAK PARAH:Pengendara saat melintasi badan jalan yang rusak parah akibat sering dilintasi truk galian C melebihi tonase dari Desa Kabanjulu Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.
RUSAK PARAH:Pengendara saat melintasi badan jalan yang rusak parah akibat sering dilintasi truk galian C melebihi tonase dari Desa Kabanjulu Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Diduga akibat aktivitas truk pengangkut hasil tambang galian C, jalan penghubung desa dan kecamatan yakni Sidikalang dan Bunturaja, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi, rusak parah.

Amatan Sumut Pos, Minggu (2/2). Kerusakan terparah terdapat mulai dari Desa Hutaimbaru, Desa Sosorlontung Kecamatan Siempat Nempu hingga Desa Kabanjulu Kecamatan Lae Parira. Kerusakan badan jalan terparah terdapat di Desa Kabanjulu.

Menurut keterangan dari sejumlah warga Desa Kabanjulu, Binsar Sihombing (50) serta Sahat Nababan (59), kerusakan jalan lebih besar dipicu aktivitas truk pengangkut galian C di daerah Dolok Siraut. Sebab, truk-truk galian C dinyalir melebihi muatan (over tonase). “Saya rasa ada 25-30 ton muatan mobil truk itu, sementara kelas jalan masih tipe B yakni beban maksimal 6 ton”, ucap Binsar.

Akibat kerusakan itu, warga sudah berulangkali melakukan aksi terkait kerusakan jalan, apalagi sekarang musim kemarau menimbulkan banyak debu. Dan sebaliknya badan jalan berlumpur dan dipenuhi kubangan saat musim hujan.” Warga minta Pemkab Dairi serius menindak perusahaan pertambangan batu yang melanggar tonase. Meskipun dilakukan perbaikan jika truk tetap over tonase, maka badan jalan tidak akan bisa bertahan lama bagus,” ujar warga.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Dairi, Datulam Padang kepada wartawan mengatakan, beban maksimal badan jalan hanya 6 ton.

Datulam menyebut, pihaknya terus membuat imbauan supaya mobil pengangkut batu tidak melebihi tonase. “Kami sudah pasang Portal di pintu masuk dari arah Sidikalang supaya mobil besar tidak dioperasikan. Tetapi nyatanya, portal tersebut dirusak orang yang tidak bertanggungjawab,”pungkasnya. (rud/han)

RUSAK PARAH:Pengendara saat melintasi badan jalan yang rusak parah akibat sering dilintasi truk galian C melebihi tonase dari Desa Kabanjulu Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.
RUSAK PARAH:Pengendara saat melintasi badan jalan yang rusak parah akibat sering dilintasi truk galian C melebihi tonase dari Desa Kabanjulu Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Diduga akibat aktivitas truk pengangkut hasil tambang galian C, jalan penghubung desa dan kecamatan yakni Sidikalang dan Bunturaja, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi, rusak parah.

Amatan Sumut Pos, Minggu (2/2). Kerusakan terparah terdapat mulai dari Desa Hutaimbaru, Desa Sosorlontung Kecamatan Siempat Nempu hingga Desa Kabanjulu Kecamatan Lae Parira. Kerusakan badan jalan terparah terdapat di Desa Kabanjulu.

Menurut keterangan dari sejumlah warga Desa Kabanjulu, Binsar Sihombing (50) serta Sahat Nababan (59), kerusakan jalan lebih besar dipicu aktivitas truk pengangkut galian C di daerah Dolok Siraut. Sebab, truk-truk galian C dinyalir melebihi muatan (over tonase). “Saya rasa ada 25-30 ton muatan mobil truk itu, sementara kelas jalan masih tipe B yakni beban maksimal 6 ton”, ucap Binsar.

Akibat kerusakan itu, warga sudah berulangkali melakukan aksi terkait kerusakan jalan, apalagi sekarang musim kemarau menimbulkan banyak debu. Dan sebaliknya badan jalan berlumpur dan dipenuhi kubangan saat musim hujan.” Warga minta Pemkab Dairi serius menindak perusahaan pertambangan batu yang melanggar tonase. Meskipun dilakukan perbaikan jika truk tetap over tonase, maka badan jalan tidak akan bisa bertahan lama bagus,” ujar warga.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Dairi, Datulam Padang kepada wartawan mengatakan, beban maksimal badan jalan hanya 6 ton.

Datulam menyebut, pihaknya terus membuat imbauan supaya mobil pengangkut batu tidak melebihi tonase. “Kami sudah pasang Portal di pintu masuk dari arah Sidikalang supaya mobil besar tidak dioperasikan. Tetapi nyatanya, portal tersebut dirusak orang yang tidak bertanggungjawab,”pungkasnya. (rud/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/