26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Peran Bank Sumut Dalam Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi, Komitmen Intensifkan Penyaluran Kredit Bagi Pelaku Usaha..

MEDAN, SUMUT POS.CO – PT Bank Sumut berkomitmen untuk ikut berperan dalam memulihkan ekonomi pada masa pandemi di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara. Sebagai langkah nyata, Bank Sumut akan meingintensifkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada masyarakat, khususnya kepada para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Sumatera Utara.

Hal itu dilakukan, agar Bank Sumut dapat membantu bangkitnya pertumbuhan ekonomi, mengingat dampak pandemi yang sangat memukul perekonomian seluruh pihak.

Hal itu diungkapkan Ramadhan Muda Siregar ST, selaku Kepala Pimpinan Pemasaran Konsumer Kantor Pusat PT Bank Sumut pada kegiatan Ujian Anggota Muda dan Anggota Biasa PWI Sumut, di Gedung PWI Parada Harahap, Jalan Adi Negoro No.4 Medan, Sabtu (3/4).

“Selain kepada pelaku usaha kecil dengan jenis KUR, Bank Sumut juga masih akan memberikan kredit dalam bentuk lainnya kepada coorporate (koorporasi). Bank Sumut berkeinginan, semua pelaku usaha dapat tumbuh bersama di tahun 2021 ini,” ucap Ramadhan.

Pria kelahiran 26 Agustus 1977 yang pernah menjabat sebagai Pimpinan Cabang Bank Sumut, Kantor Cabang Diski dan Kantor Cabang Pasar Tavip Binjai ini menuturkan, Bank Sumut telah memainkan perannya tersebut dalam memulihkan perekonomian di Tahun 2020.

Misalnya saja, di tahun 2020, Bank Sumut telah memberikan berbagai keringanan kepada para debiturnya, salah satunya berupa relaksasi penundaan pembayaran angsuran kepada para debitur.

“Alhamdulillah, relaksasi itu sangat membantu para debitur kita dalam mempertahankan dan menjalankan roda perekonomiannya. Apalagi kita tahu, ada beberapa sektor yang paling berdampak, salah satunya sektor pariwisata,” ujarnya.

Ramadhan mengakui, akibat pandemi Covid-19 di tahun 2020, Bank Sumut mengalami berbagai penurunan pendapatan bila dibandingkan tahun 2019. Dirincikannya, pada tahun 2019 yang lalu, dari sisi aset Bank Sumut memperoleh Rp31,7 Triliun. Selain itu, Bank Sumut juga memperoleh keuntungan atau laba sebesar Rp546 Miliar.

“Tapi di tahun 2020 ini, kita mengalami penurunan. Misalnya saja seperti laba, kita hanya mencapai Rp515 Miliar atau turun sekitar 5,5 persen. Tapi dibandingkan perbankan nasional, Bank Sumut masih jauh lebih baik,” katanya.

Di tahun ini, lanjutnya, Bank Sumut telah mendapatkan dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) sebesar Rp1 Triliun dari pemerintah pusat. Bank Sumut berjanji akan membagikan dana kredit tersebut kepada masyarakat, baik mikro, menengah, maupun koorporasi, agar usaha-usaha bisa aktif kembali.

“Tapi kami juga akan lebih selektif dalam menyalurkannya, mengingat Bank Sumut juga memiliki target untuk menurunkan angka kredit macet menjadi 2,99 persen dari tahun sebelumnya (2020) sebesar 3,54 persen,” lanjutnya.

Untuk target lainnya, ungkapnya Ramadhan, Bank Sumut ingin mencapai Laba di tahun 2021 sebesar Rp530 Miliar dengan nilai aset yang tumbuh mencapai Rp34,8 Triliun.

“Terakhir, di masa pandemi ini, kami juga menyarankan para nasabah untuk tidak datang ke kantor guna menghindari kerumunan. Sebagai keseriusan kami mencegah penyebaran Covid-19, kami juga telah membuat produk-produk pembayaran degan berbasis scan barcode seperti QRIS,” pungkasnya.

(Markus Pasaribu)

MEDAN, SUMUT POS.CO – PT Bank Sumut berkomitmen untuk ikut berperan dalam memulihkan ekonomi pada masa pandemi di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara. Sebagai langkah nyata, Bank Sumut akan meingintensifkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada masyarakat, khususnya kepada para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Sumatera Utara.

Hal itu dilakukan, agar Bank Sumut dapat membantu bangkitnya pertumbuhan ekonomi, mengingat dampak pandemi yang sangat memukul perekonomian seluruh pihak.

Hal itu diungkapkan Ramadhan Muda Siregar ST, selaku Kepala Pimpinan Pemasaran Konsumer Kantor Pusat PT Bank Sumut pada kegiatan Ujian Anggota Muda dan Anggota Biasa PWI Sumut, di Gedung PWI Parada Harahap, Jalan Adi Negoro No.4 Medan, Sabtu (3/4).

“Selain kepada pelaku usaha kecil dengan jenis KUR, Bank Sumut juga masih akan memberikan kredit dalam bentuk lainnya kepada coorporate (koorporasi). Bank Sumut berkeinginan, semua pelaku usaha dapat tumbuh bersama di tahun 2021 ini,” ucap Ramadhan.

Pria kelahiran 26 Agustus 1977 yang pernah menjabat sebagai Pimpinan Cabang Bank Sumut, Kantor Cabang Diski dan Kantor Cabang Pasar Tavip Binjai ini menuturkan, Bank Sumut telah memainkan perannya tersebut dalam memulihkan perekonomian di Tahun 2020.

Misalnya saja, di tahun 2020, Bank Sumut telah memberikan berbagai keringanan kepada para debiturnya, salah satunya berupa relaksasi penundaan pembayaran angsuran kepada para debitur.

“Alhamdulillah, relaksasi itu sangat membantu para debitur kita dalam mempertahankan dan menjalankan roda perekonomiannya. Apalagi kita tahu, ada beberapa sektor yang paling berdampak, salah satunya sektor pariwisata,” ujarnya.

Ramadhan mengakui, akibat pandemi Covid-19 di tahun 2020, Bank Sumut mengalami berbagai penurunan pendapatan bila dibandingkan tahun 2019. Dirincikannya, pada tahun 2019 yang lalu, dari sisi aset Bank Sumut memperoleh Rp31,7 Triliun. Selain itu, Bank Sumut juga memperoleh keuntungan atau laba sebesar Rp546 Miliar.

“Tapi di tahun 2020 ini, kita mengalami penurunan. Misalnya saja seperti laba, kita hanya mencapai Rp515 Miliar atau turun sekitar 5,5 persen. Tapi dibandingkan perbankan nasional, Bank Sumut masih jauh lebih baik,” katanya.

Di tahun ini, lanjutnya, Bank Sumut telah mendapatkan dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) sebesar Rp1 Triliun dari pemerintah pusat. Bank Sumut berjanji akan membagikan dana kredit tersebut kepada masyarakat, baik mikro, menengah, maupun koorporasi, agar usaha-usaha bisa aktif kembali.

“Tapi kami juga akan lebih selektif dalam menyalurkannya, mengingat Bank Sumut juga memiliki target untuk menurunkan angka kredit macet menjadi 2,99 persen dari tahun sebelumnya (2020) sebesar 3,54 persen,” lanjutnya.

Untuk target lainnya, ungkapnya Ramadhan, Bank Sumut ingin mencapai Laba di tahun 2021 sebesar Rp530 Miliar dengan nilai aset yang tumbuh mencapai Rp34,8 Triliun.

“Terakhir, di masa pandemi ini, kami juga menyarankan para nasabah untuk tidak datang ke kantor guna menghindari kerumunan. Sebagai keseriusan kami mencegah penyebaran Covid-19, kami juga telah membuat produk-produk pembayaran degan berbasis scan barcode seperti QRIS,” pungkasnya.

(Markus Pasaribu)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/