26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Viral di Media Sosial ‘Tiktok’, Pengidap Treacher Collins Syndrom Coba Peruntungan di Youtube

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Tiga bersaudara asal Kabupaten Asahan pengidap Treacher Collins Syndrom (TCS), mendadak viral di media sosial ‘Tiktok’ dengan pengikut 110 ribu orang dalam tempo seminggu.

VIRAL: Surya Manurung bersama dua saudaranya dalam unggahan video ‘Tiktok’ yang viral di media sosial.

Salah satu unggahan video mereka, telah dilihat 27 juta dalam waktu tiga hari melalui akun TikTok mereka @suryamanurun9.

Syarif Ali Surya Manurung (27), pemilik akun @suryamanurun9 saat ditemui di kediamannya di Lingkungan V Kelurahan Mutiara, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, mengaku terkejut video Tiktok unggahannya pertama kali bersama dua saudaranya langsung viral.

Pantauan awak media pada akun Tik Tok-nya terdapat lima video yang diunggah di akun @suryamanurun9 yang sudah memiliki 110 ribu pengikut di TikTok.

Meski baru membuat akun ‘TikTok’, Surya mengaku bersama saudaranya kandungnya sudah mempersiapkan akun Youtube. Nantinya kehidupan mereka juga akan ditanyangkan di Youtube dengan harapan mendapat peruntungan rejeki.

“Iya ini masih mau mulai buat chanel Youtube, penasaran bagaimana hasilnya nanti,” kata pria yang keseharian bekerja sebagai kuli bangunan dan menjadi tulang punggung keluarga itu.

Surya merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Hanya satu orang dari mereka yang tidak memiliki kelainan bentuk wajah sejak lahir, atau Sindrom Treacher Collins.

Meski memiliki bentuk wajah abnormal, mereka mengaku tidak pernah minder dan bergaul bersama masyarakat sekitar.

“Kalau dibully pasti sering. Tapi enggak pernah masuk ke hati, kami jadikan semangat dan motivasi saja. Mungkin mereka belum kenal dengan kita,” kata anak dari pasangan suami istri, Syarifudin Manurung dan Almarhum Suriani.

Serupa dengan adiknya bernama Sri Wahyuni yang kesehariannya bekerja sebagai penjual kue, yang ikut nampil di akun ‘TikTok’ abangnya, turut mendukung rencana saudaranya. “Sudah ada orang yang menawarkan kerja sama untuk buat Youtube. Tapi kami mau membangun chanel sendirilah, siapa tau rezekinya dari sini,” kata dia.

Saat dikonfirmasi dengan Lurah Mutiara Kabupaten Asahan, Syamsul mengaku jika Surya dan saudaranya merupakan Jalan Sanusi Pane Lingkungan V. “Saya bersyukur ada salah satu warga saya yang tidak disangka-sangka viral di medsos,”kata Syamsul.

Kelainan Genetik

Menurut ahli genetika, dr Wydia Eka Nugraha, sindrom langka Treacher Collins atau Treacher Collins Syndrome (TCS) merupakan kelainan warisan. Kelainan ini bisa memengaruhi bentuk wajah karena ada gen yang abnormal.

Ahli genetika dr Widya Eka Nugraha dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ini menjelaskan, Treacher Collins Syndrome diwariskan secara genetik. Orang tua yang mengidap TCS disebut punya risiko 50 persen memiliki anak dengan kelainan genetik serupa, meski mungkin pasangannya tidak mempunyai mutasi. Namun, pengidap TCS kadang juga tidak selalu lahir dari orangtua dengan TCS.

“Pada mutasi gen tersebut, 60 persen di antaranya bisa dibilang terjadi secara kebetulan,” kata dr Eka.

Sebagian besar kasus TCS dipicu oleh mutasi gen TCOF-1 yang memengaruhi penurunan kadar treacle, sejenis protein yang berhubungan dengan pertumbuhan tulang dan jaringan lain di sekitar wajah. Sedangkan pada sebagian kecil kasus, mutasi terjadi pada gen POLR1C, atau POLR1D.

Menurut dr Eka, TCS dikategorikan sebagai kelainan langka karena hanya ditemukan 1 kasus di antara 50.000 kelahiran hidup. (mag-9/bbs)

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Tiga bersaudara asal Kabupaten Asahan pengidap Treacher Collins Syndrom (TCS), mendadak viral di media sosial ‘Tiktok’ dengan pengikut 110 ribu orang dalam tempo seminggu.

VIRAL: Surya Manurung bersama dua saudaranya dalam unggahan video ‘Tiktok’ yang viral di media sosial.

Salah satu unggahan video mereka, telah dilihat 27 juta dalam waktu tiga hari melalui akun TikTok mereka @suryamanurun9.

Syarif Ali Surya Manurung (27), pemilik akun @suryamanurun9 saat ditemui di kediamannya di Lingkungan V Kelurahan Mutiara, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, mengaku terkejut video Tiktok unggahannya pertama kali bersama dua saudaranya langsung viral.

Pantauan awak media pada akun Tik Tok-nya terdapat lima video yang diunggah di akun @suryamanurun9 yang sudah memiliki 110 ribu pengikut di TikTok.

Meski baru membuat akun ‘TikTok’, Surya mengaku bersama saudaranya kandungnya sudah mempersiapkan akun Youtube. Nantinya kehidupan mereka juga akan ditanyangkan di Youtube dengan harapan mendapat peruntungan rejeki.

“Iya ini masih mau mulai buat chanel Youtube, penasaran bagaimana hasilnya nanti,” kata pria yang keseharian bekerja sebagai kuli bangunan dan menjadi tulang punggung keluarga itu.

Surya merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Hanya satu orang dari mereka yang tidak memiliki kelainan bentuk wajah sejak lahir, atau Sindrom Treacher Collins.

Meski memiliki bentuk wajah abnormal, mereka mengaku tidak pernah minder dan bergaul bersama masyarakat sekitar.

“Kalau dibully pasti sering. Tapi enggak pernah masuk ke hati, kami jadikan semangat dan motivasi saja. Mungkin mereka belum kenal dengan kita,” kata anak dari pasangan suami istri, Syarifudin Manurung dan Almarhum Suriani.

Serupa dengan adiknya bernama Sri Wahyuni yang kesehariannya bekerja sebagai penjual kue, yang ikut nampil di akun ‘TikTok’ abangnya, turut mendukung rencana saudaranya. “Sudah ada orang yang menawarkan kerja sama untuk buat Youtube. Tapi kami mau membangun chanel sendirilah, siapa tau rezekinya dari sini,” kata dia.

Saat dikonfirmasi dengan Lurah Mutiara Kabupaten Asahan, Syamsul mengaku jika Surya dan saudaranya merupakan Jalan Sanusi Pane Lingkungan V. “Saya bersyukur ada salah satu warga saya yang tidak disangka-sangka viral di medsos,”kata Syamsul.

Kelainan Genetik

Menurut ahli genetika, dr Wydia Eka Nugraha, sindrom langka Treacher Collins atau Treacher Collins Syndrome (TCS) merupakan kelainan warisan. Kelainan ini bisa memengaruhi bentuk wajah karena ada gen yang abnormal.

Ahli genetika dr Widya Eka Nugraha dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ini menjelaskan, Treacher Collins Syndrome diwariskan secara genetik. Orang tua yang mengidap TCS disebut punya risiko 50 persen memiliki anak dengan kelainan genetik serupa, meski mungkin pasangannya tidak mempunyai mutasi. Namun, pengidap TCS kadang juga tidak selalu lahir dari orangtua dengan TCS.

“Pada mutasi gen tersebut, 60 persen di antaranya bisa dibilang terjadi secara kebetulan,” kata dr Eka.

Sebagian besar kasus TCS dipicu oleh mutasi gen TCOF-1 yang memengaruhi penurunan kadar treacle, sejenis protein yang berhubungan dengan pertumbuhan tulang dan jaringan lain di sekitar wajah. Sedangkan pada sebagian kecil kasus, mutasi terjadi pada gen POLR1C, atau POLR1D.

Menurut dr Eka, TCS dikategorikan sebagai kelainan langka karena hanya ditemukan 1 kasus di antara 50.000 kelahiran hidup. (mag-9/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/