32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Tambang Emas Martabe Serap 3.785 Pekerja

BATANG TORU – Proyek tambang emas G-Resources Martabe yang sedang berada dalam fase konstruksi, semakin mendekati puncak penyerapan tenaga kerja. Menurut data per 31 Oktober 2011, sebanyak 3.785 orang bekerja di proyek ini, 1.696 orang atau 44,8 persen di antaranya direkrut dari tenaga lokal, yaitu dari 10 desa lingkar tambang dan beberapa daerah lainnya di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Hal ini dikatakan Stevi Thomas, Manager Community Relations. Kata dia, pencapaian ini melampaui target yang ditentukan dalam AMDAL, yaitu pada masa konstruksi penyerapan tenaga kerja lokal harus minimal mencapai 40 persen karyawan, dan 70 persen pada masa produksi. Proyek Martabe mempekerjakan lebih banyak karyawan pada fase konstruksi untuk memastikan semua fasilitas dan infrastuktur dibangun tepat waktu dan sejalan dengan target produksi. Karyawan dengan kemampuan dan pengalaman di bidang konstruksi umumnya didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia, dan sebagian lagi direkrut dari desa-desa di lingkar tambang. Setelah proses pembangunan fasilitas selesain
karyawan di bidang konstruksi dengan sistem kontrak akan selesai masa kerjanya. “Jika berminat bekerja kembali di proyek Martabe, pekerja dianjurkan mengirimkan ulang aplikasi lamaran, tentunya sesuai keahlian dan lowongan kerja yang tersedia,” ujarnya.

Proyek Martabe berencana memulai produksi emas batangan pertama di akhir kuartal pertama 2012. Di fase ini jumlah tenaga kerja proyek Martabe adalah sekitar 1.500 orang dan kedepannya bisa saja terus meningkat. Porsi terbesar tenaga kerja akan terserap di bidang pengolahan dan pemeliharaan, seperti teknisi, mekanik, operator, dan beberapa bidang lainnya. Sebagian kecil lainnya terserap di bidang operasional dan manajemen. Penentuan status kerja masing-masing karyawan bergantung pada spesifikasi bidang pekerjaan, ada yang bersifat temporer/kontrak dan permanen.

Dalam waktu dekat proyek Martabe akan melakukan rekrutmen karyawan lokal yang direncanakan bekerja di bidang pengolahan dan pemeliharaan di fase produksi. Karyawan juga akan mendapat berbagai pelatihan intensif dari perusahaan untuk mempertajam sikap, pengetahuan dan kemampuan yang akan sangat berguna bagi kemajuan karir mereka nantinya.

Prioritaskan Warga Sekitar

Proyek Martabe bekerjasama dengan Martabe Community Consultative Committee (MC3) yang para pengurusnya adalah perwakilan warga 10 Desa Lingkar Tambang. MC3 berfungsi menjembatani komunikasi antara warga dan perusahaan. Di bidang ketenagakerjaan, MC3 membangun database para pencari kerja dari 10 desa lingkar tambang.

“Warga desa lingkar tambang memang menjadi prioritas perusahaan dalam merekrut tenaga kerja. Tapi ini tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang tidak terdaftar dalam MC3 untuk bekerja di proyek Martabe sesuai keahlian dan jenis pekerjaan yang tersedia. Wanita, khususnya, didorong untuk berpartisipasi aktif dan turut mengambil kesempatan berkontribusi di proyek Martabe,” bilangnya.
Proyek Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara. Proyek ini didirikan di bawah Kontrak Karya (Contract of Work) generasi keenam yang ditandatangani April 1997.  Kontrak Karya ini mendefinisikan prasyarat, kondisi dan kewajiban kedua belah pihak, baik G-Resources maupun pemerintah selama masa Kontrak Karya.

Aset awal utama G-Resources saat ini adalah Martabe yang memiliki sumberdaya 7,86 juta oz emas dan 73,48 juta oz perak. Sedang dalam proses konstruksi, Martabe ditargetkan untuk memulai produksi di kuartal pertama tahun 2012 dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak berbiaya rendah senilai kurang dari 250 dolar AS per oz emas.
Saat mulai berproduksi, seribu limaratus orang bekerja di proyek Martabe, dengan target 70 persen direkrut dari masyarakat desa di lingkar tambang. Proyek Martabe mendapat dukungan kuat dari pemerintah pusat, propinsi, dan daerah serta masyarakat di Batang Toru dan sekitarnya.

G-Resources berkembang pesat dengan target produksi lebih dari satu juta ons emas per tahun yang dilakukan melalui eksplorasi di wilayah Kontrak Karya seluas 1.639 km2 dan sangat prospektif serta melalui akuisisi aset emas berkualitas lainnya.  Martabe akan menjadi standar acuan bagi G-Resources untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia dan di wilayah lainnya, dan terus bertumbuh dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja, kelestarian lingkungan, dan pengembangan komunitas.  Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi situs  www.g-resources.com. (rel/ari)

BATANG TORU – Proyek tambang emas G-Resources Martabe yang sedang berada dalam fase konstruksi, semakin mendekati puncak penyerapan tenaga kerja. Menurut data per 31 Oktober 2011, sebanyak 3.785 orang bekerja di proyek ini, 1.696 orang atau 44,8 persen di antaranya direkrut dari tenaga lokal, yaitu dari 10 desa lingkar tambang dan beberapa daerah lainnya di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Hal ini dikatakan Stevi Thomas, Manager Community Relations. Kata dia, pencapaian ini melampaui target yang ditentukan dalam AMDAL, yaitu pada masa konstruksi penyerapan tenaga kerja lokal harus minimal mencapai 40 persen karyawan, dan 70 persen pada masa produksi. Proyek Martabe mempekerjakan lebih banyak karyawan pada fase konstruksi untuk memastikan semua fasilitas dan infrastuktur dibangun tepat waktu dan sejalan dengan target produksi. Karyawan dengan kemampuan dan pengalaman di bidang konstruksi umumnya didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia, dan sebagian lagi direkrut dari desa-desa di lingkar tambang. Setelah proses pembangunan fasilitas selesain
karyawan di bidang konstruksi dengan sistem kontrak akan selesai masa kerjanya. “Jika berminat bekerja kembali di proyek Martabe, pekerja dianjurkan mengirimkan ulang aplikasi lamaran, tentunya sesuai keahlian dan lowongan kerja yang tersedia,” ujarnya.

Proyek Martabe berencana memulai produksi emas batangan pertama di akhir kuartal pertama 2012. Di fase ini jumlah tenaga kerja proyek Martabe adalah sekitar 1.500 orang dan kedepannya bisa saja terus meningkat. Porsi terbesar tenaga kerja akan terserap di bidang pengolahan dan pemeliharaan, seperti teknisi, mekanik, operator, dan beberapa bidang lainnya. Sebagian kecil lainnya terserap di bidang operasional dan manajemen. Penentuan status kerja masing-masing karyawan bergantung pada spesifikasi bidang pekerjaan, ada yang bersifat temporer/kontrak dan permanen.

Dalam waktu dekat proyek Martabe akan melakukan rekrutmen karyawan lokal yang direncanakan bekerja di bidang pengolahan dan pemeliharaan di fase produksi. Karyawan juga akan mendapat berbagai pelatihan intensif dari perusahaan untuk mempertajam sikap, pengetahuan dan kemampuan yang akan sangat berguna bagi kemajuan karir mereka nantinya.

Prioritaskan Warga Sekitar

Proyek Martabe bekerjasama dengan Martabe Community Consultative Committee (MC3) yang para pengurusnya adalah perwakilan warga 10 Desa Lingkar Tambang. MC3 berfungsi menjembatani komunikasi antara warga dan perusahaan. Di bidang ketenagakerjaan, MC3 membangun database para pencari kerja dari 10 desa lingkar tambang.

“Warga desa lingkar tambang memang menjadi prioritas perusahaan dalam merekrut tenaga kerja. Tapi ini tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang tidak terdaftar dalam MC3 untuk bekerja di proyek Martabe sesuai keahlian dan jenis pekerjaan yang tersedia. Wanita, khususnya, didorong untuk berpartisipasi aktif dan turut mengambil kesempatan berkontribusi di proyek Martabe,” bilangnya.
Proyek Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara. Proyek ini didirikan di bawah Kontrak Karya (Contract of Work) generasi keenam yang ditandatangani April 1997.  Kontrak Karya ini mendefinisikan prasyarat, kondisi dan kewajiban kedua belah pihak, baik G-Resources maupun pemerintah selama masa Kontrak Karya.

Aset awal utama G-Resources saat ini adalah Martabe yang memiliki sumberdaya 7,86 juta oz emas dan 73,48 juta oz perak. Sedang dalam proses konstruksi, Martabe ditargetkan untuk memulai produksi di kuartal pertama tahun 2012 dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak berbiaya rendah senilai kurang dari 250 dolar AS per oz emas.
Saat mulai berproduksi, seribu limaratus orang bekerja di proyek Martabe, dengan target 70 persen direkrut dari masyarakat desa di lingkar tambang. Proyek Martabe mendapat dukungan kuat dari pemerintah pusat, propinsi, dan daerah serta masyarakat di Batang Toru dan sekitarnya.

G-Resources berkembang pesat dengan target produksi lebih dari satu juta ons emas per tahun yang dilakukan melalui eksplorasi di wilayah Kontrak Karya seluas 1.639 km2 dan sangat prospektif serta melalui akuisisi aset emas berkualitas lainnya.  Martabe akan menjadi standar acuan bagi G-Resources untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia dan di wilayah lainnya, dan terus bertumbuh dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja, kelestarian lingkungan, dan pengembangan komunitas.  Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi situs  www.g-resources.com. (rel/ari)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/