25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Target Pemprov Sumut di 2022, Bahorok dan Tangkahan Bakal ‘Dipermak’

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pengembangan kawasan wisata Tangkahan dan Bahorok, Kabupaten Langkat, akan mulai dilakukan pada 2022 mendatang. Pembangunan juga akan meliputi perbaikan segala infrastruktur menuju objek wisata tersebut.

Menurut Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Tangkahan dan Bahorok merupakan kawasan potensial pariwisata milik Sumut, selain Danau Toba, yang bila dilakukan pembenahan, tentunya semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

“Di kesempatan ini kami menyampaikan, kita mempunyai potensi wisata alam di Sumut begitu banyak, begitu luas di wilayah kita. Untuk Danau Toba, Alhamdulillah sudah menjadi proyek strategis nasional oleh Bapak Presiden. Artinya, secara anggaran dan beban kita untuk membangun itu sangat jauh-jauh berkurang, karena sudah jadi fokus pemerintah pusat,” ungkap Ijeck, sapaan karib Musa Rajekshah, usai memimpin rapat koordinasi pengembangan kawasan wisata dimaksud, di Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Selasa (2/11).

Upaya ini akan dilakukan secara sinergi dengan Pemkab Langkat dan stakeholder terkait lainnya. Sehingga ke depan wisatawan yang ingin berkunjung ke Tangkahan dan Bahorok bisa merasa nyaman.

“Tapi kita inginkan juga apa yang ada di daerah kita yang lain, menjadi potensi wisata yang selama ini sudah diketahui secara nasional, yakni ada di Langkat dengan orangutan di Bahorok, Bukit Lawang. Dan juga gajah di Taman Nasional Gunung Leuser di Tangkahan,” tutur Ijeck.

Selain itu, melalui rakor tersebut, dimaksudkan supaya terwujud integrasi pembangunan antara Pemprov Sumut dan Pemkab Langkat beserta organisasi perangkat daerah (OPD) di masing-masing pemerintahan. Muaranya, yakni pengembangan wisata Tangkahan dan Bahorok bisa dilakukan secara maksimal serta semakin menguntungkan, tidak hanya pemerintah, tapi juga para penggiat pariwisata setempat.

“Hal ini yang dirapatkan dengan dinas-dinas yang ada di Sumut, agar terintegrasi pembangunannya. Begitu juga dengan Pemkab Langkat, Pak Bupati dan jajaran bisa sejalan pembangunan dengan provinsi. Dan juga apa yang diinginkan oleh masyarakat penggiat wisata di sana,” jelas Ijeck, didampingi Bupati Langkat Terbitan Rencana Perangin-angin. 

Pihaknya pun merencanakan pembukaan jalan potong pada jalur Bahorok-Tangkahan, guna mempersingkat jarak tempuhnya. Panjang jalan potong yang dipersiapkan itu sekitar 27 kilometer. Program itu diakui Ijeck,telah dianggarkan pada 2022 mendatang. Termasuk pengangkutan dari aktivitas galian C, juga akan ditertibkan, termasuk penataan perizinannya. Selain dari pemda setempat, dukungan terkait diharapkan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian PUPR.

“Ruas jalan memang milik perkebunan, tapi akan dicoba perbaiki untuk akses dari Bahorok ke Tangkahan agar lebih dekat dan cepat,” jelasnya.

Begitupun, Pemprov Sumut tetap akan memerhatikan seluruh potensi wisata lain yang ada di Sumut. Pada 2023, lanjut Ijeck, potensi pariwisata di Kepulauan Nias menjadi titik fokus untuk dikembangkan. Di samping itu, Pemprov Sumut juga akan turut memerhatikan potensi wisata yang ada di desa-desa. 

“Dan nanti di 2023 kita rencanakan fokus di Nias. Bukan berarti meninggalkan daerah lain. Yang lain tetap juga secara provinsi. Karena provinsi ingin mendorong desa-desa wisata yang ada di kabupaten kota. Kita punya anggaran, maksimal Rp200 juta per desa, dengan kriteria yang sudah ditentukan,” pungkasnya. (prn/saz)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pengembangan kawasan wisata Tangkahan dan Bahorok, Kabupaten Langkat, akan mulai dilakukan pada 2022 mendatang. Pembangunan juga akan meliputi perbaikan segala infrastruktur menuju objek wisata tersebut.

Menurut Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Tangkahan dan Bahorok merupakan kawasan potensial pariwisata milik Sumut, selain Danau Toba, yang bila dilakukan pembenahan, tentunya semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

“Di kesempatan ini kami menyampaikan, kita mempunyai potensi wisata alam di Sumut begitu banyak, begitu luas di wilayah kita. Untuk Danau Toba, Alhamdulillah sudah menjadi proyek strategis nasional oleh Bapak Presiden. Artinya, secara anggaran dan beban kita untuk membangun itu sangat jauh-jauh berkurang, karena sudah jadi fokus pemerintah pusat,” ungkap Ijeck, sapaan karib Musa Rajekshah, usai memimpin rapat koordinasi pengembangan kawasan wisata dimaksud, di Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Selasa (2/11).

Upaya ini akan dilakukan secara sinergi dengan Pemkab Langkat dan stakeholder terkait lainnya. Sehingga ke depan wisatawan yang ingin berkunjung ke Tangkahan dan Bahorok bisa merasa nyaman.

“Tapi kita inginkan juga apa yang ada di daerah kita yang lain, menjadi potensi wisata yang selama ini sudah diketahui secara nasional, yakni ada di Langkat dengan orangutan di Bahorok, Bukit Lawang. Dan juga gajah di Taman Nasional Gunung Leuser di Tangkahan,” tutur Ijeck.

Selain itu, melalui rakor tersebut, dimaksudkan supaya terwujud integrasi pembangunan antara Pemprov Sumut dan Pemkab Langkat beserta organisasi perangkat daerah (OPD) di masing-masing pemerintahan. Muaranya, yakni pengembangan wisata Tangkahan dan Bahorok bisa dilakukan secara maksimal serta semakin menguntungkan, tidak hanya pemerintah, tapi juga para penggiat pariwisata setempat.

“Hal ini yang dirapatkan dengan dinas-dinas yang ada di Sumut, agar terintegrasi pembangunannya. Begitu juga dengan Pemkab Langkat, Pak Bupati dan jajaran bisa sejalan pembangunan dengan provinsi. Dan juga apa yang diinginkan oleh masyarakat penggiat wisata di sana,” jelas Ijeck, didampingi Bupati Langkat Terbitan Rencana Perangin-angin. 

Pihaknya pun merencanakan pembukaan jalan potong pada jalur Bahorok-Tangkahan, guna mempersingkat jarak tempuhnya. Panjang jalan potong yang dipersiapkan itu sekitar 27 kilometer. Program itu diakui Ijeck,telah dianggarkan pada 2022 mendatang. Termasuk pengangkutan dari aktivitas galian C, juga akan ditertibkan, termasuk penataan perizinannya. Selain dari pemda setempat, dukungan terkait diharapkan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian PUPR.

“Ruas jalan memang milik perkebunan, tapi akan dicoba perbaiki untuk akses dari Bahorok ke Tangkahan agar lebih dekat dan cepat,” jelasnya.

Begitupun, Pemprov Sumut tetap akan memerhatikan seluruh potensi wisata lain yang ada di Sumut. Pada 2023, lanjut Ijeck, potensi pariwisata di Kepulauan Nias menjadi titik fokus untuk dikembangkan. Di samping itu, Pemprov Sumut juga akan turut memerhatikan potensi wisata yang ada di desa-desa. 

“Dan nanti di 2023 kita rencanakan fokus di Nias. Bukan berarti meninggalkan daerah lain. Yang lain tetap juga secara provinsi. Karena provinsi ingin mendorong desa-desa wisata yang ada di kabupaten kota. Kita punya anggaran, maksimal Rp200 juta per desa, dengan kriteria yang sudah ditentukan,” pungkasnya. (prn/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/