SIANTAR- Ratusan warga di Jalan Naga Huta Blok I Kelurahan Setia Negara, Siantar Sitalasari dihebohkan dengan penemuan kantungan hitam persis di depan pintu utama Masjid Nurul Ihsan, Jumat (2/12). Warga curiga, isi kantungan tersebut merupakan bom buku. Namun, warga yang curiga tetap melaksanakan Salat Subuh dan mengabaikan kantungan seukuran bantal bayi itu.
Penemuan itu pertama kali ditemui seorang penjaga masjid, Sarman (64). Ketika itu, pukul 04.00 WIB Sarman yang sudah mempersiapkan masjid untuk salat subuh melihat bungkusan hitam terbuat dari kain bertuliskan aksara Cina dan bentuknya menyerupai bantal bayi.
Teringat seperti apa yang pernah ditontonnya, bapak lima anak ini mengurungkan niatnya menyentuh bungkusan tersebut.
“Teringat bapak ketika nonton berita terot bom, makanya tak kusentuh itu bungkusan. Tapi memberitahu Ustad Drs Abdul Hakim Lubis yang merupakan penanggungjawab Masjid Nurul Ihsan,” ujarnya.
Atas perintah Ustad Akim sapaan Ustad Abdul Hakim Lubis, Sarman memberi tanda di sekitar bungkusan persis berada di depan pintu utama masjid. Sehingga jamaah yang hendak masuk melaksanakan salat subuh masuk melalui pintu samping, karena di depan masjid ada benda aneh.
“Memang sebagian tetap melaksanakan salat, beberapa diantaranya tidak mengetahui dan dua atau tiga orang memilih meninggalkan masjid,” ujar pria yang telah mengabdi 15 tahun di masjid tersebut.
Usai salat subuh, warga melaporkannya ke Mako Rindam I/BB Pematang Siantar yang jaraknya 500 meter dari masjid tersebut dan Mapolres Pematang Siantar. Mendengar kabar itu, belasan personel TNI-AD dan polisi langsung melihat lokasi. Tak ayal, warga berkerumun untuk menyaksikan langsung temuan kantungan hitam tersebut.
Berdasarkan amatan sekitar pukul 07.30 WIB, personel polisi tak banyak bertindak, hanya sekedar pengamanan hingga membuat garis Polis Line. Sekitar pukul 09.30 WIB, 8 personel Jihandak Brimob KI 2 DEN B Pematangsiantar tiba dengan peralatannya. Selanjutnya mendatangi bungkusan yang diduga bom dan membawa satu alat detektor. Setelah di pastikan, alat tersebut tidak mengeluarkan bunyi sebagai tanda hingga diyakini tidak mengandung unsur logam.
Tim Jihandak Brimob, Bripka Bambang dengan tanpa pengamanan tubuh langsung mendekati bungkusan seraya mengevakuasinya ke dalam kantungan besar berwarna kuning. Setelah radius aman, petugas membuka isi kantungan dan ternyata berisi sarung berwarna merah kombinasi ungu petak-petak, Al Quran yang tidak ada sampul, tasbih warna putih gelap serta satu buku doa ajaran agama Islam.
Melihat itu, masyarakat langsung bersorak syukur, satu diantaranya dengan nada kuat berucap lhamdulillah hingga memberi tepuk tangan pada petugas. Begitupun, oleh tim Jihandak langsung menyerahkan bungkusan tersebut ke Wakapolresta Pematangsiantar, Kompol Anggi Siregar. Oleh Waka secara formil selanjutnya menyerahkan bungkusan kepada Ustad Akim.
Akim menegaskan tidak ada mencurigai siapa-siapa yang usil ataupun sengaja. Melainkan anggapannya hanya kepada seorang jamaah yang bungkusannya tertinggal di masjid. “Jangan terpancing dengan hal-hal yang tidak masuk akal,” ujarnya di hadapan masyarakat. (mag-5/smg)