27.8 C
Medan
Wednesday, May 29, 2024

Gus Niat Pangkas Birokrasi Berbelit

TEBING TINGGI-Pembangunan Sumut bisa dipacu lebih cepat lagi dengan mengembangkan program-program prioritas. Tapi, hal pertama yang harus dikembangkan adalah komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, sehingga pemerintahan yang melayani dan birokrasi yang tidak berbelit-belit bisa diwujudkan secepatnya.
Demikian disampaikan calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Gus Irawan Pasaribu, saat berdiskusi dengan masyarakat Kota Tebing Tinggi di Masjid Raya Nur Addin, Jalan Soeprapto, Selasa (1/1).

“Dengan mewujudkan hal itu secepatnya, yakni perbaikan birokrasi mental dan birokrasi sistem, maka akan tumbuh budaya kerja. Baru kemudian bicara program yang tentunya harus benar-benar bersinggungan langsung dengan persoalan dan kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Bagi Gus Irawan Pasaribu, memimpin bukanlah perkara mudah. Banyak persoalan di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan reaksi cepat dari pemimpin. “Kompleksnya persoalan harus diimbangi dengan strategi dan sistem yang terukur, dan respon cepat dari pemimpin,” ujar Gus menjawab pertanyaan warga.

Sambil menikmati lemang batok, penganan khas Kota Tebing Tebing, sambil lesehan di teras masjid, peraih People of The Year (POTY) tahun 2011 untuk katagori inspiring CEO ini, tampak mendengar keluhan warga dengan serius. “Sesungguhnya solusi setiap persoalan Sumut harus berangkat dari masyarakat, sehingga kebijakan pemangku kepentingan benar-benar bersinggungan langsung dengan kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Dia menambahkan, apa yang dimiliki Sumut hari ini lebih dari cukup untuk membuat provinsi ini bergerak lebih cepat berkembang. “Kita malu lihat kondisi transportasi kita. Dibanding provinsi tetangga, kita jauh tertinggal. Padahal sama-sama jalan negara, kok bisa Sumut jalannya lebih buruk,” ujar Gus.
Sementara itu, pasagan Gus Irawan, Soekirman punya pengalaman unik, menjadi idola di malam pergantian tahun 2012. Setidaknya, 7 kelompok warga dari berbagai tempat di Medan, memintanya lebur bersama merayakan tahun baru. Akibatnya, Soekirman pun kelimpungan.

“Mohon maaf, beberapa undangan terpaksa tidak bisa saya hadiri karena di waktu yang bersamaan,” kata Soekirman kepada warga Jalan Air Bersih Medan yang telah menunggunya lama, Selasa (1/1). Soekirman tiba pukul 01.45 WIB dinihari, setelah memenuhi undangan lain.

Soekirman mengaku pada hari tersebut dia telah mengunjungi 7 lokasi yang semuanya menyambut meriah kedatangannnya. “Itu artinya antusiasme masyarakat pada GusMan luar biasa. Mereka mengundang kita tanpa embel-embel minta dana atau kasih proposal, terimakasih atas dukungan ini,” tandasnya.

Menggunakan sepedamotor, Soekirman berkeliling memenuhi undangan warga yang merayakan pergantian tahun. Dia dibonceng.  Sepulang dari Batang Kuis, sekira pukul 22.00 WIB, Soekirman langsung bergerak ke Jalan Pelita VI. Untuk menghindari kemacatan, rombongan Soekirman sebanyak 6 sepedamotor berkonvoi dari jalan-jalan kecil.

Sebuah spanduk bertulis “Anda berada di wilayah GusMan”, menyambut kedatangan Soekirman. Disana sudah menunggu ratusan warga yang sedang menanti pergantian tahun. Terlihat mereka menggunakan baju Sumut Sejahtera yang bercorak orange, biru dan putih. (rel)

TEBING TINGGI-Pembangunan Sumut bisa dipacu lebih cepat lagi dengan mengembangkan program-program prioritas. Tapi, hal pertama yang harus dikembangkan adalah komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, sehingga pemerintahan yang melayani dan birokrasi yang tidak berbelit-belit bisa diwujudkan secepatnya.
Demikian disampaikan calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Gus Irawan Pasaribu, saat berdiskusi dengan masyarakat Kota Tebing Tinggi di Masjid Raya Nur Addin, Jalan Soeprapto, Selasa (1/1).

“Dengan mewujudkan hal itu secepatnya, yakni perbaikan birokrasi mental dan birokrasi sistem, maka akan tumbuh budaya kerja. Baru kemudian bicara program yang tentunya harus benar-benar bersinggungan langsung dengan persoalan dan kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Bagi Gus Irawan Pasaribu, memimpin bukanlah perkara mudah. Banyak persoalan di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan reaksi cepat dari pemimpin. “Kompleksnya persoalan harus diimbangi dengan strategi dan sistem yang terukur, dan respon cepat dari pemimpin,” ujar Gus menjawab pertanyaan warga.

Sambil menikmati lemang batok, penganan khas Kota Tebing Tebing, sambil lesehan di teras masjid, peraih People of The Year (POTY) tahun 2011 untuk katagori inspiring CEO ini, tampak mendengar keluhan warga dengan serius. “Sesungguhnya solusi setiap persoalan Sumut harus berangkat dari masyarakat, sehingga kebijakan pemangku kepentingan benar-benar bersinggungan langsung dengan kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Dia menambahkan, apa yang dimiliki Sumut hari ini lebih dari cukup untuk membuat provinsi ini bergerak lebih cepat berkembang. “Kita malu lihat kondisi transportasi kita. Dibanding provinsi tetangga, kita jauh tertinggal. Padahal sama-sama jalan negara, kok bisa Sumut jalannya lebih buruk,” ujar Gus.
Sementara itu, pasagan Gus Irawan, Soekirman punya pengalaman unik, menjadi idola di malam pergantian tahun 2012. Setidaknya, 7 kelompok warga dari berbagai tempat di Medan, memintanya lebur bersama merayakan tahun baru. Akibatnya, Soekirman pun kelimpungan.

“Mohon maaf, beberapa undangan terpaksa tidak bisa saya hadiri karena di waktu yang bersamaan,” kata Soekirman kepada warga Jalan Air Bersih Medan yang telah menunggunya lama, Selasa (1/1). Soekirman tiba pukul 01.45 WIB dinihari, setelah memenuhi undangan lain.

Soekirman mengaku pada hari tersebut dia telah mengunjungi 7 lokasi yang semuanya menyambut meriah kedatangannnya. “Itu artinya antusiasme masyarakat pada GusMan luar biasa. Mereka mengundang kita tanpa embel-embel minta dana atau kasih proposal, terimakasih atas dukungan ini,” tandasnya.

Menggunakan sepedamotor, Soekirman berkeliling memenuhi undangan warga yang merayakan pergantian tahun. Dia dibonceng.  Sepulang dari Batang Kuis, sekira pukul 22.00 WIB, Soekirman langsung bergerak ke Jalan Pelita VI. Untuk menghindari kemacatan, rombongan Soekirman sebanyak 6 sepedamotor berkonvoi dari jalan-jalan kecil.

Sebuah spanduk bertulis “Anda berada di wilayah GusMan”, menyambut kedatangan Soekirman. Disana sudah menunggu ratusan warga yang sedang menanti pergantian tahun. Terlihat mereka menggunakan baju Sumut Sejahtera yang bercorak orange, biru dan putih. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/