SUMUTPOS.CO – TENGKU Erry Nuradi terancam tak bisa ikut Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pulgubsu) 2018. Pasalnya, satu persatu partai politik (Parpol) yang mengusungnya dikabarkan bakal menarik dukungan. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKPI) sepertinya akan mengikuti jejak Partai Golkar menarik dukungan dari Tengku Erry. Kedua parpol itu disebut-sebut akan membentuk koalisi baru bersama Partai Demokrat untuk mengusung JR Saragih sebagai calon gubernur dan Ance Selian sebagai calon wakil gubernur.
Jika PKB dan PKPI benar-benar menarik dukungan dari Tengku Erry, maka tinggal Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang menjadi pengusungnya. Dengan begitu, Tengku Erry tak memenuhi syarat untuk mendaftar sebagai calon gubernur karena NasDem hanya memiliki lima kursi di DPRD Sumut.
Ketua DPP PKPI Sumut, Juliski Simorangkir mengatakan, partainya belum mengeluarkan surat dukungan kepada Tengku Erry yang ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Jendral untuk mendaftar ke KPU Sumut. “Besok (hari ini) pagi-pagi sekali, saya mau ke Jakarta untuk bertemu Ketum dan Sekjen guna membahas Pilgubsu,” kata Juliski, Rabu (3/1).
Juliski mengatakan, karena dirinya belum menerima atau memegang surat dukungan, maka segala sesuatu bisa saja terjadi. Namun semua tergantung keputusan pimpinan partai di pusat. “Pusat yang memutuskan, tunggu saja keputusannya,” sebut Anggota DPRD Sumut ini.
Ketua DPW PKB Sumut, Ance Silian belum bisa dikonfirmasi mengenai peluangnya maju di Pilgubsu bersama JR Saragih. Sementara Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan tidak membantah mengenai isu yang berkembang bahwa partainya akan membentuk koalisi baru di Pilgubsu 2018. “Nanti ya, belum ada komen dulu. sabar ya,” kata Hinca saat ditanya mengenai peluang JR Saragih-Ance maju di Pilgubsu.
Meskipun pendafataran Balon Gubsu dan Wakil Gubernur ke KPU Sumut tinggal menghitung hari, Hinca nampaknya tidak terlalu mengkhawatirkannya. “Masih lama,” ucapnya.
SUMUTPOS.CO – TENGKU Erry Nuradi terancam tak bisa ikut Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pulgubsu) 2018. Pasalnya, satu persatu partai politik (Parpol) yang mengusungnya dikabarkan bakal menarik dukungan. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKPI) sepertinya akan mengikuti jejak Partai Golkar menarik dukungan dari Tengku Erry. Kedua parpol itu disebut-sebut akan membentuk koalisi baru bersama Partai Demokrat untuk mengusung JR Saragih sebagai calon gubernur dan Ance Selian sebagai calon wakil gubernur.
Jika PKB dan PKPI benar-benar menarik dukungan dari Tengku Erry, maka tinggal Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang menjadi pengusungnya. Dengan begitu, Tengku Erry tak memenuhi syarat untuk mendaftar sebagai calon gubernur karena NasDem hanya memiliki lima kursi di DPRD Sumut.
Ketua DPP PKPI Sumut, Juliski Simorangkir mengatakan, partainya belum mengeluarkan surat dukungan kepada Tengku Erry yang ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Jendral untuk mendaftar ke KPU Sumut. “Besok (hari ini) pagi-pagi sekali, saya mau ke Jakarta untuk bertemu Ketum dan Sekjen guna membahas Pilgubsu,” kata Juliski, Rabu (3/1).
Juliski mengatakan, karena dirinya belum menerima atau memegang surat dukungan, maka segala sesuatu bisa saja terjadi. Namun semua tergantung keputusan pimpinan partai di pusat. “Pusat yang memutuskan, tunggu saja keputusannya,” sebut Anggota DPRD Sumut ini.
Ketua DPW PKB Sumut, Ance Silian belum bisa dikonfirmasi mengenai peluangnya maju di Pilgubsu bersama JR Saragih. Sementara Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan tidak membantah mengenai isu yang berkembang bahwa partainya akan membentuk koalisi baru di Pilgubsu 2018. “Nanti ya, belum ada komen dulu. sabar ya,” kata Hinca saat ditanya mengenai peluang JR Saragih-Ance maju di Pilgubsu.
Meskipun pendafataran Balon Gubsu dan Wakil Gubernur ke KPU Sumut tinggal menghitung hari, Hinca nampaknya tidak terlalu mengkhawatirkannya. “Masih lama,” ucapnya.