Sebelumnya diketahui, Djarot bersedia berkontestasi di Pilkada Sumut karena menerima masukan dari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di tahanan Mako Brimob. Ahok menyarankan Dajrot untuk maju di Pilgubsu 2018.
Djarot bercerita, dirinya sempat curhat kepada Ahok mengenai desakan para relawan yang menginginkannya untuk maju di berbagai daerah di Indonesia. Menanggapi hal itu, kata Djarot, rupanya Ahok tidak terlalu kaget. Sebab mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah terlebih dahulu mengetahui informasi pencalonan Djarot dari pembesuk yang setiap hari mendatanginya.
“Ada yang bilang Mas Djarot diminta di Kaltim. Ada yang bilang di Sumut,” kata Djarot meniru ucapan Ahok di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (3/1).
Djarot menambahkan, Ahok juga pernah ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumut melalui jalur independen dengan mengumpulkan KTP pada Pilkada 2008. Namun, impian mantan bupati Belitung Timur itu kandas dikarenakan dukungan yang kurang mencukupi. “Akhirnya (Ahok) mencalonkan sebagai anggota DPR RI lalu ke Jakarta,” tuturnya.
Setelah melalui diskusi panjang itu, ungkap Djarot, dirinya disarankan Ahok untuk lebih memilih Sumut sebagai daerah yang akan dia perjuangkan. Alasannya, Sumut merupakan daerah yang sangat strategis sebagai garda terdepan Indonesia menghadapi AFTA. Selain itu, bila Djarot berhasil memimpin Sumut, dia akan masuk dalam masyarakat ekonomi ASEAN. “Jadi kita klop. Kami diskusi,” pungkasnya. (dik/adz)