25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Warga Binaan Lapas Binjai Dibekali Pelatihan

PELATIHAN: Kalapas Binjai, Maju Siburian menyalami warga binaan yang nantinya mendapat pelatihan bersertikat, Senin (3/2).
TEDDY AKBARI/SUMUT POS

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Binjai melakukan pembinaan terhadap warga binaan. Langkah ini diambil, agar setelah bebas nanti dapat bermanfaat hingga berguna ditengah-tengah masyarakat.

Demikian disampaikan Kepala Lapas Kelas II A Binjai, Maju Siburian saat membuka pelatihan keterampilan bersertifikat, sekaligus penandatangan perjanjian kerja sama dengan stakeholder seperti Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Medan, Dinas Ketahanan Pangan Binjai dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Medan di Aula Lapas Binjai, Senin (3/1). “Pembinaan tetap kami lakukan dengan melakukan sejumlah pelatihan dan keterampilan-keterampilan. Namun pelatihan dan keterampilan kali ini berbeda,”kata dia.

Artinya berbeda, lanjut Maju, pelatihan keterampilan dilengkapi sertifikat dari Kementerian Tenaga Kerja Indonesia. Menurut dia, wargabinaan setelah bebas nanti dapat membawa sertifikat tersebut dalam upayanya mencari kerja di tengah-tengah masyarakat.

“Pelatihan ini diikuti tidak sembarang warga binaan. Ada beberapa kriteria, artinya mereka ini merupakan orang-orang pilihan. Salah satunya, kami juga menanyakan dulu minat bakatnya apa yang kemudian disesuaikan dengan pelatihannya. Dan paling utama, berkelakuan baik,” beber mantan Kepala Rumah Tahanan Tanjung Gusta.

Selain berguna di tengah-tengah masyarakat, ini dilakukan lembaga di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tersebut demi kebaikan seluruh warga binaan.

Disebutkan Maju, Lapas Binjai juga telah melakukan keterampilan-keterampilan di antaranya pembuatan mebel, hidroponik, pertanian hingga kerajinan tangan. “Kami harap kepada pelatih atau instruktur yang memberikan pelatihan, diminta untuk kerja samanya dalam membimbing warga binaan. Sebab sesuai amanat UU, wargabinaan setelah dibina dapat menjadi manusia yang berguna di tengah masyarakat,” ujar dia.

Sementara, Ketua Panitia, Agus Susanto dalam laporannya menjelaskan, ada 880 warga binaan Lapas Binjai akan mendapat pelatihan bersertifikat. Mereka akan mendapat pelatihan pada 44 paket kegiatan dari sejumlah bidang.

“Mebel, konstruksi bangunan, manufacture dan agribisnis,” urai Kasi Giatja Lapas Binjai ini.

Pelatihan tersebut mulai 3 Februari 2020 sampai 11 September 2020. “Pelaksanaan pelatihan selama 5 hari kerja. Setelah dilatih dilanjutkan dengan persiapan administrasi untuk dilakukan tes kemampuan warga binaan. Selesai pelatihan akan diuji,” jelas dia.

Tenaga pengajar dihadirkan oleh BBPLK Medan dan sejumlah dinas terkait, serta Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Medan. Hasil produknya nanti, akan dipasarkan oleh sebuah perusahaan yang sudah bekerjasama.

“Pelatihan diawali dengan teori yang kemudian praktek. Semoga nanti dapat menjadi bekal untuk warga binaan,” pungkasnya. (ted/han)

PELATIHAN: Kalapas Binjai, Maju Siburian menyalami warga binaan yang nantinya mendapat pelatihan bersertikat, Senin (3/2).
TEDDY AKBARI/SUMUT POS

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Binjai melakukan pembinaan terhadap warga binaan. Langkah ini diambil, agar setelah bebas nanti dapat bermanfaat hingga berguna ditengah-tengah masyarakat.

Demikian disampaikan Kepala Lapas Kelas II A Binjai, Maju Siburian saat membuka pelatihan keterampilan bersertifikat, sekaligus penandatangan perjanjian kerja sama dengan stakeholder seperti Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Medan, Dinas Ketahanan Pangan Binjai dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Medan di Aula Lapas Binjai, Senin (3/1). “Pembinaan tetap kami lakukan dengan melakukan sejumlah pelatihan dan keterampilan-keterampilan. Namun pelatihan dan keterampilan kali ini berbeda,”kata dia.

Artinya berbeda, lanjut Maju, pelatihan keterampilan dilengkapi sertifikat dari Kementerian Tenaga Kerja Indonesia. Menurut dia, wargabinaan setelah bebas nanti dapat membawa sertifikat tersebut dalam upayanya mencari kerja di tengah-tengah masyarakat.

“Pelatihan ini diikuti tidak sembarang warga binaan. Ada beberapa kriteria, artinya mereka ini merupakan orang-orang pilihan. Salah satunya, kami juga menanyakan dulu minat bakatnya apa yang kemudian disesuaikan dengan pelatihannya. Dan paling utama, berkelakuan baik,” beber mantan Kepala Rumah Tahanan Tanjung Gusta.

Selain berguna di tengah-tengah masyarakat, ini dilakukan lembaga di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tersebut demi kebaikan seluruh warga binaan.

Disebutkan Maju, Lapas Binjai juga telah melakukan keterampilan-keterampilan di antaranya pembuatan mebel, hidroponik, pertanian hingga kerajinan tangan. “Kami harap kepada pelatih atau instruktur yang memberikan pelatihan, diminta untuk kerja samanya dalam membimbing warga binaan. Sebab sesuai amanat UU, wargabinaan setelah dibina dapat menjadi manusia yang berguna di tengah masyarakat,” ujar dia.

Sementara, Ketua Panitia, Agus Susanto dalam laporannya menjelaskan, ada 880 warga binaan Lapas Binjai akan mendapat pelatihan bersertifikat. Mereka akan mendapat pelatihan pada 44 paket kegiatan dari sejumlah bidang.

“Mebel, konstruksi bangunan, manufacture dan agribisnis,” urai Kasi Giatja Lapas Binjai ini.

Pelatihan tersebut mulai 3 Februari 2020 sampai 11 September 2020. “Pelaksanaan pelatihan selama 5 hari kerja. Setelah dilatih dilanjutkan dengan persiapan administrasi untuk dilakukan tes kemampuan warga binaan. Selesai pelatihan akan diuji,” jelas dia.

Tenaga pengajar dihadirkan oleh BBPLK Medan dan sejumlah dinas terkait, serta Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Medan. Hasil produknya nanti, akan dipasarkan oleh sebuah perusahaan yang sudah bekerjasama.

“Pelatihan diawali dengan teori yang kemudian praktek. Semoga nanti dapat menjadi bekal untuk warga binaan,” pungkasnya. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/