Merasa sudah melumpuhkan korban, para pelaku pun menggarap barang berharga di rumah itu. Seperti perhiasan emas seberat 11.5 ame, cincin mas putih seberat 3 gram, uang Rp300 ribu dan STNK sepedamotor. Selain itu, 3 unit handphone korban juga digondol.
Namun di sela-sela rekannya menjarah barang berharga di rumah yang mempunyai tiga kamar itu, salah seorang pelaku menyempatkan diri berbuat cabul, bahkan hendak memerkosanya. Tak mau menjadi korban pemerkosaan, korban yang kakinya tidak diikat ini pun melawan. “Sudah diraba-rabanya, lalu kutunjang dia.”
Tak lama dari kejadian itu, rekan-rekan pelaku pun mengajak pria bersebo yang hendak memerkosanya itu untuk kabur. “Ayo-ayo, keluarlah kita,” ujar korban menirukan kejadian waktu itu.
Setelah mendapatkan harta berharga korban, perampok itu keluar. Mariani lantas berteriak meminta pertolongan.
Kepala Lingkungan II Panda mengatakan, sesuai cerita yang ia dengar, memang terjadi penyekapan dan perampokan terhadap warganya itu.
“Kalau jelasnya saya kurang tahu. Namun dari cerita yang saya dengar, anaknya juga ikut diikat. Tapi nantilah lebih lengkapnya, setelah pelakunya tertangkap,” kata Panda.